6.chatting

4 1 0
                                    

Sinar matahari membangunkan gadis yang tengah terpejam dari tidur nyenyak nya,gadis itu membuka matanya secara perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali dengan rasa kantuk yang masih menyerang. Gadis yang masih berada di ranjang nya dengan posisi tiduran, melirik pada arah jam dinding yang menggantung indah di sudut kamarnya.

Ia membulatkan matanya saat melihat jarum jam dinding tersebut. Rasa kantuk yang awalnya masih terasa,kini sudah hilang secara tiba-tiba.
Karena jarum jam dinding tersebut menunjukkan pukul 06:05 yang berarti ia sudah terlambat untuk menuju sekolahnya itu.

Gadis itu merutuki dirinya yang semalam pulang selarut itu.
Seharusnya,gadis itu pulang lebih awal karena mengingat ia harus kembali sekolah.

Tidak Mungkin!

Yang semalam gadis itu pikirkan hanya tentang bagaimana nasib nya jika ia pulang selarut itu.

Mendapatkan Omelan.

Memang bukan hal baru untuk seorang adiba khanza diomeli oleh kedua orang tua nya,tetapi ia hanya malas berdebat dengan kedua orang itu dengan keadaan yang sangat lelah pada malam tadi.

Iya,gadis itu adalah adiba khanza.
Yang di sekolah dikenal sebagai seseorang yang selalu menaati peraturan sekolah dan juga sangat dekat dengan guru.
————————————————————
Dan sekarang?

Dia telat.

Hal itu sudah terbiasa bagi adiba.

Tapi dulu,saat ia menduduki bangku SMP.
Dan sekarang ia sudah beranjak untuk dewasa walau belum sepenuhnya.

Semua hal yang berkaitan dengan kata 'merubah' membutuhkan proses dan waktu yang bisa dibilang 'tidak terlalu cepat'.

Untuk adiba yang sekarang,ia sudah berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama pada saat SMP dulu.

Iya,adiba sempat menjadi badgirl pada saat SMP.
Telat,keluar-masuk ruang bk,bolos, membohongi guru, mendapatkan hukuman,adalah asupan sehari-hari adiba saat ia SMP dulu.

Bahkan ia teringat dengan julukan 'tomboy'nya karena memiliki keunggulan dalam bidang memanjat.
Oh my god nes! Bayangkan saja, perempuan cantik dengan lesung pipi yang muncul pada saat ia tersenyum bisa memanjat pagar yang tinggi nya 3 meter?

Tapi,adiba melakukan itu semua karena ada beberapa alasan yang ia simpan sejak dulu.

Apa alasannya? entahlah,hanya adiba dan author saja yang tau:) /plak/
————————————————————
Saat ini,adiba sudah menggunakan pakaian santai nya dengan handuk yang masih melilit di rambutnya yang sedang basah.

Iya,adiba sudah menjalankan ritual mandinya sejak 25 menit kemudian setelah menyelesaikan rasa menyesal nya pada ranjang.

Tapi apa boleh buat?nasi sudah menjadi bubur.
Bagi adiba hanya sia-sia jika ia terus-menerus menyalahkan dirinya.
Lagipula jika ia menyalahkan dirinya,apa waktu bisa terulang? jawaban nya tentu TIDAK MUNGKIN DAN TIDAK AKAN PERNAH TERJADI.

"Ck,aelah! Ga ada yang bangunin gue apa! Anjing" monolog adiba dengan nada kebencian sambil memakaikan sepatu nya.

Tok

Tok

Tok

"Siapa?" Tanya adiba saat mendengar ketukan pintu.

"Ini mbok,non" jawab seorang wanita paruh baya dibalik pintu.

"Oh iya,,masuk aja mbok. Ga di kunci" ujar adiba dengan ramah.

RIFALDHO ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang