Sumire dkk kecuali chocho dan namida mendesah lelah sedari tadi mengikuti sasori yang membawa mereka kesana-kemari dengan tidak jelas, sudah 2 jam mereka berada di mall dan selama itu pula sumire dkk dan sasori mengitari mall untuk yang ke 5 kalinya.
Sumire sarada dan wasabi kadang berfikir bahwa sasori itu sinting karna gila berbelanja, bukankah biasanya perempuan yang gila berbelanja? Namum ini terbalikkan, kalau chocho dan namida itu menurut mereka wajar.
"Sumire menurut mu bagus yang mana?" Tanya Sasori dengan memegang kedua baju di tangan kanan dan kirinya. Lamun sumire buyar ketika Sasori bertanya kepada nya.
"Kau pilih saja yang menurut mu bagus" ujarnya cuek, kakinya sudah pegal dan abangnya sama sekali tidak peduli, malas meneladani Sasori sumire dkk memilih pergi meninggalkan Sasori di toko baju sendirian.
"Woyy tungguin dong!" Teriak Sasori pada mereka
"Nanti kak saos cabe nyusul aja ya, dadahh.." sahut wasabi sambil meninggalkan sasori.
"Kak kita ke cafe yuk" ajak himawari
"Yaudah yuk"
•••
"Inojin shikadai temenin gua ke toko baju itu ya" ajak boruto"Hm, ayo"
"Merepotkan""Wahh baju nya bagus-bagus, em.. yang mana ya? Ah yang ini aja deh" saat boruto hendak mengambil baju itu teryata sasori juga hendak mengambil baju yang sama.
'hm kok kayak pernah liat kakak ini ya tapi diamana ya, hm?' batin boruto
"Eh kak, kakak mau ngambil baju ini ya sorry tapi ini punya gue kak" rebut boruto
"Enak aja lu gue udah duluan kale ngambilnya, jadi ini punya gue" dan pertengkaran kecil dimulai, shikadai dan inojin yang menyaksikannya hanya menghela nafas panjang akibat dua orang berbeda warna rambut itu sedang bertengkar layaknya anjing dan kucing .
"Yaudah kita suit gunting batu kertas aja supaya adil" final Sasori
"Ayo siapa takut" boruto menampilkan seringai sok hebat
"Gunting batu kertas"
Sasori memilih batu dan boruto memilih gunting
"Yeay gue menang, yey yey lo kalah wlee" ejek sasori
"Huh kakak pasti curang!"
"Wlee.. udah nyata gue menang kale"
Sasori pun mengambil baju itu'oh iya ya gue kan kemaren liat kakak ini di rumahnya sumire, waktu itu dia lagi cuci mobil, ia pasti dia pembantu baru di rumahnya sumire, hm nggak salah lagi nih dia pembantu baru' batin boruto
"Kak kakak pembantu yang kerja di rumah temen saya itu kan?" Tanya boruto pada sasori
"Maksud lo apa nyebut-nyebut gue pake embel-embel pembantu! tampang muka yang ganteng gini lo sebut pembantu! Hahh!" Bela sasori tak terima disebut pembantu.
"Iya kak gue pernah liat lo lagi cuci mobil di rumahnya temen gue, pasti kakak pembantu baru khursus cuciin mobil ya?" Jelas dan tebak boruto
"Itu rumah gue kale, emang siapa temen lo?" Jawab sasori
"Ck, Merepotkan" gumam shikadai
Inojin? Dia menampilkan senyum khasnya senyum palsu turunan sang ayah a.k.a. sai yamanaka."Masa itu rumah kakak, kakak bohong kan? Temen gue namanya sumire emangnya kenapa?"
"Lha sumire itu adik gue!, Gue abangnya sumire"
"Hah? Gue nggak pernah liat kakak sebelumnya?"
"Yaiyalah gue kan baru pulang dari london buat kuliah, btw nama lo siapa?"
"Boruto, Uzumaki boruto kalo kakak?" Tanya nya
"Sasori, sasori kakkei"
Shikadai dan inojin juga berkenalan dengan sasori
•••
"Hm kok kak sasori lama banget yah?" Gumam sumire
"Hoi! dek?" Panggil sasori
"Kakak kenapa kau lama se- eh ada kalian juga?" Ucap sumire terpotong saat melihat kakaknya berjalan bersama boruto, shikadai dan inojin.
"Sumire apakah benar kau temanya para tiga bocil ini" ucap Sasori sambil menunjuk pada borudkk
"Hei! Apa maksud kakak nyebut gue bocil gue udah besar tau!" Kesal boruto
"Iya kak itu temen sekelasnya sumire" jawab nya meng-ia kan
" Yaudah kak ayo kita makan aku udah laper banget sedari tadi nungguin kakak" ajak chocho
"Yaudah deh yuk"
Mereka semua pun makan di cafe yang berada di mall tersebut, boruto dkk juga ikut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Real while Sleeping° (√)
De TodoCerita 6 persahabatan yang penuh canda tawa gembira, etsss tapi diantara mereka ada yang precognitive [orang yang bisa melihat masa depan di dalam mimpi nya atau mimpi yang bisa menjadi kenyataan] Woww menakjubkan bukan dan diantara mereka yang pre...