***
Arka sedang berada di kamar barunya. Ia melihat-lihat isi kamar barunya itu. Ia berjalan menuju jendela dan membukanya. Arka melihat ada seorang gadis sedang duduk sendiri di bawah pohon tepat di depan rumahnya. Arka tersenyum melihat gadis itu.Arka menghampiri gadis tersebut. Ia duduk di sampingnya.
Gadis tersebut tidak menyadari kehadiran Arka.
"Namaku Arka, aku baru pindah ke sini," ucap Arka tiba-tiba."Dan namamu siapa?" tanya Arka ingin tahu.
Gadis itu terkejut. Ia menatap Arka sekejap, lalu menatap ke depan kembali tidak mempedulikan ucapan Arka.
"Hey, kamu dengar aku gak sih?" tanya Arka sedikit kesal karena gadis di sampingnya ini tidak menghiraukan dirinya.
"Emangnya kenapa kamu mau tau nama aku?" tanya gadis itu sembari menatap ke arah Arka.
"Ya karena aku mau jadi teman kamu," jawab Arka.
Gadis itu terdiam sebentar lalu menjawab, "Ara, nama aku Ara"
"Oke Ara, mulai sekarang Arka akan menjadi teman Ara".
Ara menatap Arka lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju. Wajahnya sangat ceria, berbeda dengan tadi.
"Tapi Ra, aku cuma tujuh hari di sini, jadi aku cuma bisa temenin kamu selama tujuh hari aja," ucap Arka.
Wajah Ara langsung berubah, tidak seceria tadi. Ia menundukkan kepalanya.
"Tapi aku akan buat kamu bahagia selama tujuh hari itu, Ra," ucap Arka lagi.
Perlahan Ara mengangkat kepalanya kembali dan menatap Arka. " Janji," Ara mengacungkan jarinya ke arah Arka.
"Janji," jawab Arka menautkan jarinya ke jari Ara.
Arka terbangun dari mimpinya. "Kenapa gue bisa mimpi kejadian itu?" Ia jadi teringat kembali kenangan indah saat ia masih kecil.
***
Ara terbangun dari tidurnya karena mendengar ada suara chat masuk dari hp nya. Ia melihat jam di kamarnya sudah menunjukkan jam 7 pagi. Hari ini ia bisa bangun terlambat karena hari ini adalah hari Minggu."Siapa sih yang ngechat pagi-pagi begini? Ganggu orang tidur aja". Ia mengambil HP nya dan memeriksa chat yang masuk tadi. Ara melihat ada satu chat dari nomor gak dikenal, ia langsung membuka chat tersebut.
Ini gue, Arka. Gue udah ada di depan rumah lo. Cepetan keluar.
"Mau ngapain dia ke rumah gue, pagi-pagi begini lagi?" bingung Ara.
Ara langsung keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk menemui Arka.
Arka melihat pintu dibuka oleh Ara. Ia memperhatikan penampilan Ara dari atas sampai bawah. Ara saat ini masih memakai baju tidur dengan rambut yang sangat berantakan. Sepertinya dia tidak sadar penampilannya seperti ini, batin Arka.
"Lo saat ini sadar gak sih?" tanya Arka kepada Ara. Ia tertawa sendiri melihat penampilan Ara.
"Ya gue sadar lah, kalau nggak sadar mana bisa gue bukain lo pintu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara & Arka
Teen FictionMutiara atau sering dipanggil Ara itu, sangat heran dengan sikap teman sekelasnya yang bertingkah seperti teman lamanya. *** "Hey, lo Ara kan?" tanya cowok itu saat Ara sudah sampai di depan pintu kelasnya. Ara mengernyitkan keningnya, ia...