Di tahun 2019, di bulan November.
Akhir semester 1
Panggil namaku Liza, aku ingin bercerita pengalamanku dengan seorang lelaki yang aku kagumi. Kala itu, aku hanya seorang pelajar kelas 1 SMA yang baru-baru mengenal apa itu masa remaja. Suatu ketika, sekolah kami akan mengadakan acara festival. Beberapa temanku terpilih menjadi panitia festival, begitu juga aku. Aku yang bukan anak OSIS bisa di bilang masih kikuk dengan yang namanya kepanitiaan. Aku juga di nilai sebagai murid yang pendiam di SMA. Saat itu kami berkumpul di salah satu kelas, untuk pembagian divisi yang akan kami duduki. Semua kepanitiaan dan pembagian divisi di urus oleh kakak-kakak alumni dari sekolah kami. Yang ada di otakku hanya "ikuti saja aturannya, lalu jalani".
Namaku berada di awal pengabsenan, ternyata aku masuk divisi acara. Bersama salah satu temanku, ia bernama Lala. Aku dan Lala mengikuti arahan kakak gendut yang lucu bernama kak Aan. Divisi kami terdiri 5 orang siswa dan 4 alumni yang siap membimbing kami. Kami duduk melingkar dengan meminum es teh yang di belikan kak Aan. Kak Aan membuka forum dengan santai, dan di lanjutkan oleh kak Angga yang akan menjelaskan. Dari sini aku mulai memperhatikan cara bicaranya dan wajahnya.
Kami diam mendengarkan dan menyimak gambar yang di tunjukkan oleh kak Angga. Setelah beberapa menit terlewat, penjelasan pun selesai. Kami harus menyiapkan penampilan siswa, dan beberapa host untuk per sesi acara. Karena acara di laksanakan selama 3 hari di bulan Februari. Temanku Lala menyenggol lenganku pelan, membuatku menengok dengan tatapan bertanya.
"Kak Angga manis ya" Bisiknya.
"Hah? Iya sih manis" Aku tersenyum ke Lala dan melirik ke arah kak Angga asal.
"Kak, kak," Aku langsung melihat Lala.
"Iya?" Jawab kak Angga.
"Kak Rangga jurusan apa deh?" Tanya Lala.
"Kenapa kok nanya?"
"Ya... Nanya aja hehe"
"Aku jurusan perbank-an syari'ah"
"Ooh..." Ujar Lala dan aku bersamaan, mungkin sama kakak kelas dan adik kelas yang lain juga sih :)
"Dia yang nanya kak!" Ujar Lala tiba-tiba dengan jari yang nunjuk aku.
"Hah? Apaan sih... Nggak kak, emang dia yang nanya kok" Ujarku kaget. Lala pun tertawa melihat aku.
Dasar Lala
Aku melirik kak Angga lagi. Dia sempat melirik aku, namun kualihkan wajahku. Yaah mungkin hanya kepedulian saja. Oh ya, saat itu aku masih belum terlalu tertarik sama kak Angga. Sebatas tahu dan kagum saja.
Entah setelah hal yang kami lewati dan yang aku rasakan.
-
Salam hangat dari saya Halizah 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas harapan
RomanceSemakin aku memikirkannya, semakin terpikir hal yang lebih yang akan terjadi antara kita. Namun itu hanya pikiran kekanakanku saja :)