3

484 10 0
                                    

Setelah acara yang membuat dua sahabatnya menguras kantong untuknya,dia lega. Bukan berarti dia ingin menghabisi uang jajak sahabatnya,tapi ini hannya untuk bercanda saja,palingan nanti itu uang di selipin lg di dalam buku buku yang ada di tas,walaupun kebiasaan uci sudah mereka tau,tetapi mereka tetap saja menyumpah serapahin uci.
"Gila ya lo uci,gak sayang kita banget,lo udah makan bakso,nasi goreng,somay,jus mangga,es teh manis,capucino cincou,dan apa lo bilang tadi,lo belum kenyang,mau lo masukin keman itu semua makanan,gua doain perut lo sakit,terus gak bisa akan lo tujuh hari lapan malam,biar selama itu jatah lo makan buat kita kita aja,ya gak ya. Lo juga dari tadi kanapa diem diem bae,ngopi ngapa,lo mau kantong lo di kuras ama dia,nyesel gua buat dia ngambek,ujung ujung nya kita yang tekor njingggg,HUAAAAAAAAAAA AAAAAA,UCIIIII LOOOO HUUAAAAAAAA NGURAS KANTONG GUEEEEEEEE, HUUUAAAA UCIII LOO AAAAAAA"
euppp euummp em emmpp eummp uempppppp emmuupp.
(Kenapa lo bekap mulut gueee njirrr).
"Lo ngomong apaan deh,gue gak ngerti bahasa alien lo,dan jangan berisik,liat tu,kita jadi bahan tontonan gara gara suara cempreng lo." Itu alia yang menutup mulut hara secara paksa,karena suara hara yang membuat mereka jadi pusat perhatian,dan buat malu.
Setelah melepaskan tangan dari mulut hara,alia hannya cengengesan,menampilkan gigi putih and rapihnya,sedangkan hara menghirup rakus oksigen sebanyak2 banyak nya sampa kedengaran suaranya,setelah itu itu menampilkan rawud wajad yang begitu merah,entah itu marah kepada alia,atau kekurangan oksigen,hannya dia dah tuhan yang tau.
"Al..."
"STOP!!" Uci meninggikan suaranya sehingga mereka berdua berenti bertingkah dah berulah,tapi bukan cuman mereka berdua yang melihat kearah uci tapi jg banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.
  "lo bedua bisanya ribut aja,biasanya juga nanti gua balikin lagi kan uang kalian,entah apa yang di ributin,lo pada sadar gak sih,klu kita udah jadi tontonan orang,gue mau tau gak"uci sedikin menelanjan suaranya setelahnya.
  "Heh uci ku cuci,apa lo nilang malu,sejak kapan lo punya urah malu,ya gk al(alia),biasanya li tu malu maluin,lah sekarang kanapa lo bilang kita kita buat malu,atau otak lo di penuhi makanan,makanya tersumbat gini ya saraf saraf lo".
   "HHHHHHH HHHHHHH bener banget tu ra(hara),lo sendiri aja gk malu makan sebanyak ini tapi nadan gitu gitu aja,terus pakek uang sahabat lo lagi,y walaupun nanti lo balikin lagi sih,tapi sama aja lo kurang kanting kita kita kalau makan,dasar perus karet lo, HHHHHHHHHHHH HHHHHHHH"

Penyesalanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang