Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍯
“Jeno!!”
Jeno yang hendak membuka pintu mobilnya terjeda lekas ia berbalik untuk melihat siapa yang meneriaki namanya pagi-pagi buta begini.
Dan, sosok Chaeyeon ada di sana. Ibu satu anak itu berlari-lari kecil kearahnya.
“kenapa?” Jeno bertanya saat langkah Chaeyeon berhenti tepat di depannya.
“mau minta tolong” jawab Chaeyeon dengan kekehan. Hah, kekehan itupun masih bisa sedikit menggerakkan hatinya. Jeno akui itu. “jagain Chaeryeong” lanjut Chaeyeon sambil memberikan paperbag dan di dalamnya berisikan kotak makan.
Jeno menaikkan alisnya, jagain Chaeryeong?no. Atas dasar apa juga ia harus menjaga gadis yang suka mengumpat itu.
“semalam Chaeryeong demam, dan di bawa ke rumah sakit. Joowon sekarang ada disana buat jagain, tapikan kamu tau Joowon harus kerja, dan aku sibuk juga, nggak ada yang jaga Chaeryeong. Dan pas banget hari inikan weekend, kamu nggak punya kerjaan kan. Please jagain dia ya. Nggak lama kok sampe sore aja. Tolong ya ya ya” jelas Chaeyeon panjang lebar. Matanya terlihat sangat amat memohon.
Memang benar semalam tepat di jam 01.36 Chaeryeong demam panas, dan langsung di larikan kerumah sakit. Memang tidak banyak yang tau, yang tau perihal itu hanya Joowon, Chaeyeon dan Hyunjin saja. Selebihnya mana ada, mereka kan sibuk berkelana dalam alam mimpi masing-masing.
“mau ya ya Jen. Cuma kamu yang bisa aku min—”
“rumah sakit mana?” potong Jeno cepat. Malas juga melihat raut memohon Chaeyeon, itu terlalu menyiksa.
Chaeyeon tersenyum dan langsung mengatakan nama rumah sakit yang saat ini merawat Chaeryeong. Dan tak mau berlama-lama, Jeno masuk ke mobil dan tancap gas menuju rumah sakit tersebut. Dalam diam mengemudinya, Jeno berfikir Chaeryeong itu benar-benar lemah apa gimana? Melihat sosok Yewon saja ia bisa langsung demam, memangnya semenakutkan itukah orang yang mirip orang yang sudah meninggal. Jeno rasa tidak. Biasa saja. Lagian kata orang di dunia ini kan kita punya 7 kembaran. Jadi, kenapa harus takut sih. Berlebihan sekali.
🍯
Penginapan mulai di penuhi suara suara berisik seperti kemaren hari. Itu menandakan kalau hari sudah pagi. Semua sibuk dengan urusan mereka sendiri. Termasuk Yewon yang sudah bangun dan mandi, hari ini gadis SMA itu dapat pinjaman baju ganti dari Hyojung.
Kaos polos berwarna kuning dengan jeans putih terlihat cocok di kenakannya. Rambutnya di biarkan tergerai begitu saja. Setelah melihat penampilannya yang memuaskan di depan cermin sana, Yewon langkah kakinya keluar dari kamar. Meninggalkan Nari yang masih terlelap.
Di koridor gadis itu bertemu dengan sang adik,Jisung. “kamu tidur dimana semalam? Baik-baik aja kan? Kenapa pesan kakak nggak di bales” pertanyaan bertubi-tubi penuh rasa khawatir itu terlontarkan. Yewon bahkan memutar tubuh Jisung, melihat setiap inci tubuh sang adik, apa baik-baik saja atau tidak.