3. HANYA SANEE

1K 167 1.4K
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA

SEMOGA SUKA ❤

TERIMA KASIH 🥰

-----------

3. HANYA SANEE

-----------

Satu kebohongan yang kamu lakukan membuat aku tidak percaya lagi.

* * *

"KAMU kenapa lagi, Nio?" tanya Ioara melihat kebingungan di raut wajah Genio. Kekasihnya yang kali ini terlihat seperti sedang memiliki banyak pikiran.

Sejujurnya yang seharusnya ditanya adalah keadaan Genio yang berubah, bukan Sanee. Ioara tidak melihat ada keanehan pada diri Sanee, yang ia lihat dan sebenarnya harus diberikan pertanyaan adalah Genio sendiri.

"Sanee benar, Yora."

Ioara menaikkan alisnya bingung. "Benar kenapa?"

"Aku sudah gila karena dia." Genio mengatakannya dengan santai.

Ioara tersenyum menerima kata-kata itu dari Genio, menanggapi ucapan itu sebagai lelucon. "Kalau kamu gila, kamu gak di sebelah aku, Nio."

Genio menatap mata lembut itu. Ia menyadari ada kata-kata yang salah pada ucapannya. "Maaf, Yora. Aku cuma khawatir sama Sanee."

"Memang Sanee kenapa?" tanya Ioara memang tidak mengerti. Baik Sanee maupun Genio, keduanya sama-sama membuat dirinya bertanya-tanya apa yang telah terjadi kepada mereka? Tapi sebisa mungkin Ioara memiliki pikiran yang positif karena ia tahu Genio dan Sanee tidak mungkin saling menyukai. Sebab, mereka selama ini hanya berteman.

"Hari ini ada yang aneh sama Sanee, Ra. Kamu lihat sendiri kan tadi."

"Menurut kamu anehnya Sanee itu gimana?"

"Melihat Sanee seperti melihat orang lain yang gak pernah aku kenal."

Ioara meraih tangan Genio, ia menggenggamnya kuat. Sembari mengusap lengan itu dengan pelan, Ioara memberikan senyuman yang ia punya untuk Genio. "Mungkin Sanee gak berubah, Nio. Tapi kamu yang terlalu berlebihan."

"Yora," gemas Genio mendengar ucapan kekasihnya. "Sanee bukan orang yang seperti hari ini aku lihat. Aku dan dia taruhan dalam segala hal, selalu memperdebatkan yang menurut kami harus, dan memikirkan banyak hal yang gak pernah kamu tau, Ra."

"Apa yang gak pernah aku tau, Nio?"

"Obrolan tentang pertemananku dengan Sanee."

Baca lanjutan cerita Labirin dan Kekacauannya secara lengkap di Karya Karsa.

Klik sekarang di link [https://karyakarsa.com/erlitascorpio/series/labirin-dan-kekacauannya-21] atau kunjungi Link Eksternal di Wattpad versi web.

-----------

Gimana chapter ini menurut kamu?

NEXT?

VOTE!

KOMEN!

SHARE ke teman-teman kamu!

TERIMA KASIH

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

Labirin dan KekacauannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang