5. SANEE MENGANTUK

917 140 1.8K
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA

SEMOGA SUKA ❤

TERIMA KASIH 🥰

-----------

5. SANEE MENGANTUK

-----------

Dia membuat kamu seperti tertantang. Dia membuat kamu jadi melupakan apa yang sudah kamu punya. Terutama keberadaanku sekarang.

* * *

SANEE menutup matanya karena pagi ini dirinya benar-benar mengantuk. Sialnya di kampus, ia selalu memiliki kelas pagi yang membuatnya menjadi menderita seperti ini. Semua ini karena mamanya, melakukan yang tidak seharusnya wanita itu lakukan.

Tetapi Sanee masih bisa merasakan keadaan di sekitarnya karena ia hanya memejamkan matanya yang lelah. Semalam ia pulang pukul tiga pagi dari klub malam, persis seperti kata-kata mamanya bahwa wanita itu akan segera sampai rumah dan meminta maaf kalau dia pulang telat.

Bahkan bukan telat lagi, itu sudah pukul tiga pagi? Tiga? Bayangkan saja!

"Akhir-akhir ini lo sering tidur di kelas, Sa."

Mendengar suara Genio membuat Sanee bergerak dan tidak ingin menatap mata cowok itu. Ia masih saja memejamkan matanya tidak peduli. Satu fakta yang baru dirinya tahu kalau Genio juga sering datang ke klub malam tapi dia tidak pernah menceritakan itu kepada Sanee. Dia juga bisa menyembunyikan kelakuan buruknya di depan Ioara.

"Sa."

Panggilan Genio tidak bisa membuka matanya yang sudah mengantuk. Namun, dia malah mengusap pipi dan mengganggunya dengan gerakan kecil yang Genio lakukan.

Sanee menghela napas pasrah, kalau saja Genio bukan teman dekatnya mungkin ia tidak akan peduli apa yang telah cowok itu lakukan. Juga kalau Ioara tahu kenyataan bahwa kekasihnya berada di tempat yang-pastinya sangat Ioara benci. Bagaimana tidak? Sanee saja tidak suka berada di sana.

Apalagi melihat orang yang disayangnya berada di dalam gemerlap malam penuh dengan orang-orang yang dosa.

"Jangan ganggu gue!" Sanee berteriak kesal karena Genio tidak mau berhenti apalagi menjauhkan tangan dari pipinya. Ia merasa risi saat Genio kini terus menghapus jarak mereka.

Dengan gerakan cepat Sanee mendorong bahu Genio. "Lo mau ngapain sih, hah? Lo mau apa ganggu gue?"

"Lo benar-benar aneh, Sa."

"Lo yang aneh!" sentak Sanee tidak mau kalah dalam perdebatan mereka. "Gue lagi gak mood bicara sama lo. Gue ngantuk!"

Baca lanjutan cerita Labirin dan Kekacauannya secara lengkap di Karya Karsa.

Klik sekarang di link [https://karyakarsa.com/erlitascorpio/series/labirin-dan-kekacauannya-21] atau kunjungi Link Eksternal di Wattpad versi web.

-----------

Gimana chapter ini menurut kamu?

NEXT?

VOTE!

KOMEN!

SHARE ke teman-teman kamu!

TERIMA KASIH

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Labirin dan KekacauannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang