"Aku melihat unicorn, cookie, pelangi dan lain-lain!" pekik Roy bahagia.
Kami semua bingung dan menurutku, Roy tidak melakukan ini secara serius. Tapi, tiba-tiba Clarissa berkata, " Bagaimana kalau kau mengecek bagian pintu berwarna merah darah?" aku bergidik ngeri. "Tentu!" kata Roy.
Ada bisikan pelan berkata kepadaku, "Clorise kau harus hati-hati". Aku hanya bisa membeku. Roy tergagap-gagap setelah itu. Ia terlihat ketakutan. Lalu, ia berteriak ketakutan, "BANGUNKAN AKU! GUNCANGKAN AKU KERAS-KERAS! INI GILA!" Clarissa hanya bisa menggigit bibirnya cemas. Aku dan Ben lari ke tubuh Roy dan mengguncang-guncang tubuhnya sampai tangan kami lemas.
Roy membuka matanya lalu memandang diriku dan Clarissa bergantian dengan tatapan cemas.
Kami sudah menanyakan, seperti, apa yang kamu lihat? Atau apa pun yang bersangkutan, tapi, tetap saja. Roy diam. Tatapannya memandang cemas.
Aku pun tiba-tiba pusing dan pandangan sekitar berputar-putar. Aku pun ambruk.
Aku bangun di sebuah ruangan. Aku melihat diriku, Clarissa dan Roy, terluka, penuh darah yang membuatku takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scariest Sleepover
HorrorDuniaku sekarang berputar-putar seakan akan akan ada titik hitam yang akan menelanku. Banyak pikiran yang menghantuiku rasanya seperti hati ini tidak tenang, tercabik-cabik, dan gelisah. Tidak bisakah tadi Clorise memeriksa cerminnya sekali lagi? Ke...