f.) D-6

4.4K 835 542
                                    

- Hari sabtu -

"(Name)! Kemarin keren amat!"

"Kak (name) emang dah!"

"Kemarin (name) berani banget lawan Nao! Keren banget asli, dendam gue terbalaskan."

"(Name), kece banget lu! Gue bangga nih, AHAHAHA."

"Udah bosan menjadi seorang no life nih, (name)? makanya lu udah berani berinteraksi bahkan melawan salah satu murid populer disini?"

Dan masih banyak lagi sorakan yang (name) dengar untuk dirinya di sepanjang jalan menuju kelasnya. (Name) tidak membenci itu, hanya saja (name) kurang suka menjadi pusat perhatian seperti ini.

(Name) merasa risih mendengar namanya terus disebut dan diberikan penghormatan layaknya seorang hero yang baru saja menyelamatkan bumi dari meteor atau mengalahkan sekelompok titan yang mengancam kehidupan manusia di bumi ini.

Didepan kelasnya, (name) melihat tiga trio itu. Lagi. Siapa lagi kalau bukan Atsumu, Osamu dan Suna. Kenapa Ginjima tidak ada? itu karena Ginjima masih punya pikiran jernih untuk tidak ikut terlibat 3 manusia itu.

"(Name), jangan bergerak! kamu itu seperti lempengan bumi!" teriak Atsumu, "soalnya, geser dikit aja hatiku bisa langsung gempa." Atsumu memegangi bagian dada kirinya seolah-olah ia terkena serangan jantung.

(Name) menatap jijik Atsumu, kemudian masuk kedalam kelas tanpa mengucapkan apapun. Osamu dan Suna yang menjadi penonton hanya terkekeh melihat Atsumu diacuhkan.

PDKT 7D
SUNA RINTARO

"Wah, (Name) keren sekali. (Name) memang hebat! dia pahlawan!"

(Name) menatap sebal mahkluk dihadapannya saat ini, sedangkan yang ditatap malah tertawa kecil.

"Bagaimana rasanya menjadi pusat perhatian, huh?" ejek Suna, "sepertinya sebentar lagi lu bakal jadi salah satu siswi populer di angkatan kita." Suna menarik kursi miliknya lalu duduk.

(Name) menatap tajam kearah Suna. "Diam atau gue tinju tuh mulut." Ia memperlihatkan kepalan tangannya yang sudah siap nuntuk meninju Suna.

"Aduh, kasar banget. Perasaan kemarin ada yang hampir nangis pas curhat tentang berantem pas perjalan pulang. Mana mukanya lucu banget lagi." Suna kembali mengejek (name).

"Suna!"

"Iya-iya, gue diam."

Keadaan menjadi hening.

(Name) melirik kearah Suna. "Eh iya, Suna."

Suna menopang dagunya dengan tangan kanan. "Kenapa?"

"Nggak jadi." Inilah balasan (name) untuk kata-kata Suna yang terasa seperti sebuah ejekan.

Suna mengelus dadanya. "Untung sayang, eh maksudnya sabar."

"BTW, (name). Masa tadi malam gue mikirin fake scenario yang bagus banget."

"Nggak nanya deh gue?" (Name) menjadi heran.

Tapi tanpa ditanya sekalipun, Suna tetap menceritakan isi fake scenario yang ia khayalkan tadi malam.

Suna fake scenario.

Suna emosi. "Mana mungkin gue ninggalin (name) sendirian disini?! ntar kalau ada cowo lain yang masuk ke UKS, gimana?! ntar dia ngintipin (name) lagi pingsan!"

PDKT 7D • Suna Rintaro •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang