b.) D-2

5.5K 957 692
                                    

- Hari selasa -

Untuk mengindari kejadian seperti kemarin, (name) lebih memilih diam dan tidur didalam kelas untuk jam istirahat hari ini. Untung saja Suna saat ini berada dikantin bersama anggota klub voli kelas 2 lainnya.

Teman sekelas (name) juga banyak yang memilih untuk pergi ke kantin atau ke atap sekolah, sehingga suasana kelas menjadi sangat sunyi dan tenang saat ini.

Ya setidaknya damai untuk sementara waktu.

Setelah istirahat, akan dilangsungkan ulangan harian matematika. (Name) santai saja kali ini, karena (name) sudah belajar dan mempersiapkan diri pada malam harinya.

Itupun juga efek dari teman sekelasnya yang begitu berambisi, akhirnya (name) pun harus ikut berambisi dalam mengejar nilai akademik agar tidak terlihat memalukan didalam kelas.

Hanya cari aman saja kok, lagian efeknya juga positif. Nilai (name) sendiri mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai-nilai kelas 10 yang lalu.

Selain itu (name) juga ingin menghindar kejadian dimana Suna memberikannya jawaban lalu menggombalinya dengan soal, itu benar-benar tidak bisa diprediksi oleh (name) tahu.

"Oi, (name)!" sahut salah satu teman dekatnya, yaitu Rica.

Kenapa namanya Rica? soalnya ibu Rica pemilik usaha ayam rica-rica.

Meski begitu, teman-temannya lebih memilih memanggilnya dengan sebutan Ica.

"Iya? kenapa?" jawab (name) yang masih dalam posisi tertidur dengan kedua tangan sebagai bantal diatas meja.

"Itu, gue mau minta tolong."

"Apa?"

"Bangun dulu lah!"

(Name) pun bangun dari tidurnya lebih tepatnya sih terpaksa bangun dari posisi tidurnya. Kedua mata digocek pelan, sesudah merasa terbiasa dengan cahaya sekitar, (name) lalu menatap Rica yang sedang memegang sebuah bekal.

"Lu mau minta tolong gue buat ngabisin tuh bekal?" tanya (name) dengan penuh harap.

"Nggak, gue mau minta tolong buat sebentar antarin bekal ini untuk Akagi," jawab Rica, menghancurkan harapan (name).

"Yah, gue kecewa. Emang kenapa nggak dianterin langsung saja?"

"Kita berdua lagi ada masalah, gue mau minta maaf sama dia tapi belum berani ngomong langsung ama dia."

"Ribet banget kaya pasutri, eh nggak sih biasanya pasutri mah adem ayem."

"Bacot. Oh iya, jangan lupa kasih surat ini juga ya."

"Bayaran gue nganter ini mana?"

"Kalau begitu, gue pergi dulu. Makasih [name]!"

"WOY BAYAR! MALAH KABUR!"

"MAKASIH!!!"

"Kok kayanya ada yang salah ya? atau perasaan gue doang?" batin (name)

PDKT 7D • Suna Rintaro •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang