Rasa sakit di sekujur tubuhnya perlahan mengembalikan kesadarannya. Kedua mata cantik itu perlahan terbuka, pandangannya mengabur di susul rasa pusing yang tiba-tiba menyeruak.
"Sshhh" desis Taehyun sambil meremat rambutnya. Dadanya bergerak naik turun dengan tempo cepat.
"Kenapa kepalaku tiba-tiba pusing begini" lirihnya, sepersekian detik kemudian, ia ingat kalau tak hanya ada dirinya di dalam ruangan ini.
Dengan segera, ia menoleh ke samping, lelaki yang menemaninya selama 2 hari ini masih terlelap di sampingnya. Saat menatap lelaki itu, Taehyun merasa ada yang aneh, tapi ia tidak tahu itu apa.
Perlahan ia bangun, di susul rasa sakit di sekujur tubuhnya. Matanya membola, jantungnya serasa berhenti berdetak saat selimut yang membalut tubuhnya melorot, menampilkan dada dan perutnya yang di penuhi bercak merah keunguan.
Hatinya mencelos saat ia menyibak selimut yang membalut tubuhnya. Dadanya semakin sesak saat melihat paha dalamnya yang kondisinya tak jauh berbeda dengan dada dan perutnya, ditambah lagi rembesan darah di pahanya yang sudah mengering.
Tubuhnya mendadak lemas, matanya memanas, siap menumpahkan kembali air mata, tak khayal kenapa seluruh tubuhnya serasa remuk saat ia bangun tadi. Tapi hatinya lebih sakit sekarang.
"A-apa yang sudah terjadi hiks" air matanya jatuh, ia kembali menutupi tubuh telanjangnya, meremat selimut itu kuat-kuat. Rasanya lebih sakit di banding rasa sakit yang pernah ia rasakan sebelumnya. Lidahnya kelu, hatinya tetap berdenyut sakit di saat seluruh tubuhnya mati rasa, begitu menyiksa.
Perlahan ia menoleh ke samping, menatap pemuda yang masih terlelap, punggungnya bergetar hebat saat melihat Allen juga telanjang sepertinya. Taehyun benar-benar hancur sekarang, ia ingin berteriak dengan keras dan menangis, namun apa daya, untuk mengucap sepatah kata saja ia tak bisa. Rasa sakit ini nyaris membunuhnya.
"Taehyun, ada apa?" Isakan Taehyun membangunkan Allen dari tidurnya, langsung saja pemuda itu membawa Taehyun ke dalam pelukannya saat melihat punggung bergetarnya.
"LEPAS!!! JANGAN MENYENTUHKU HYUNG!!" teriaknya sambil mendorong tubuh Allen. Hatinya mencelos saat melihat manik cantik yang lebih muda memerah.
"Taehyun, kenapa menangis??" Manik cantik itu menatapnya dengan nyalang, sarat akan luka. Sebenarnya Allen sudah tau kenapa Taehyun jadi seperti ini.
"H-hyung, kenapa kau melakukan ini kepadaku hiks?" tenggorokannya tercekat, sorot matanya menunggu penjelasan.
"Taehyunie....".
"Allen hyung, kau sudah berjanji, kau tak akan menyakitiku hiks, baik fisik maupun mentalku" dadanya berdenyut sakit melihat kondisi Taehyun saat ini.
"Kenapa kau memperkosaku hyung hiks" punggung sempit itu kembali bergetar, Allen terhenyak.
"Karena aku harus melakukannya Taehyun" kedua matanya membola, ia menatap Allen tak percaya.
"H-hyung, kau jahat! Kau sama saja dengan Ayahku hiks!" Allen beringsut mendekati Taehyun, sebelah tangannya menarik pinggang ramping itu, membuat tubuh keduanya menempel, sebelah tangannya lali mengecengram dagu Taehyun.
"Taehyunie, kau harus ingat satu hal. Aku ini Tuanmu! Aku yang sudah membelimu dari Ayahmu. Jadi kau harus menuruti dan memberikan semua yang ku mau, termasuk tubuhmu!" Tegasnya, tatapan matanya dalam, membuat Taehyun ketakutan.
"Kalau kau berani melawanku, aku bisa saja menyakitimu!" Ujarnya sambil menghempaskan cengkramannya, membuat tubuh kecil itu kembali terbaring di ranjang, lantas mengungkungnya.
"Tapi.... jika kau menurut padaku, kau akan hidup bahagia di sini bersamaku, aku menjamin itu" Taehyun mengalihkan pandangannya, membiarkan pemuda di atasnya menyibak selimut yang membalut tubuhnya. Taehyun tak akan memberontak jika Allen akan melakukan hal hina lagi kepadanya, toh ia sudah terlanjur kotor.
![](https://img.wattpad.com/cover/226083084-288-k33979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Beomtae] | Completed ✔
FanfictionNo matter who you are, i still loving you Warn! bxb 18+ Mature Top ! Beomgyu Bott ! Taehyun