"Hyung, jadi benar kan kalau jurnalnya Beban Depresiasi Kendaraan pada Kendaraan? Atau terbalik?".
"Tidak, itu sudah benar Taehyunie".
"Baiklah aku akan memposting jurnalnya hyung".
"Tinggal Jurnal Penyesuaian saja kan???" Taehyun mengangguk sambil menatap layar ponselnya yang menampakkan sosok pemuda dengan rambut berwarna lemon.
"Setelah ini tidurlah, sudah larut, kau bilang besok ada kelas pagi bukan??" Taehyun mengangguk.
"Hyung, sebenarnya tugasnya sampai Laporan Keuangan".
"APAA????!!!!" Taehyun reflek menutup kedua telinganya, teriakan Yeonjun bukan main kerasnya meskipun saat ini mereka sedang melakukan video call.
"Yeonjun hyung! Tak bisakah kau pelankan suaramu itu sedikit??".
"Kau besok ada kelas pagi dan sekarang kau masih sampai di Jurnal Penyesuaian??!!!! Kau benar-benar membuatku pusing Taehyunie" Taehyun terkekeh saat melihat Yeonjun memijit pelipisnya.
"Besok mata kuliahku Pajak hyung, bukan Akuntansi Perbankan, kau tidak perlu heboh begitu" kekehnya, jemari lentik Taehyun masih bergerak di atas keyboard.
"Lagi pula aku hanya perlu mengerjakan Kertas Kerja, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca, setelah itu selesai".
"Baiklah, Oh ya, Ayahmu sudah pulang??" Taehyun menggelengkan kepalanya lalu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10.25 malam.
"Ayah akan pulang tengah malam hyung, kau tau sendiri kan hyung, setelah Ibu meninggal, semuanya jadi makin kacau, Ayah jadi suka mabuk, hutangnya menumpuk dimana-mana dan aku juga tak jarang jadi pelampiasannya" Taehyun menyingkap kaosnya sebatas dada, menampakkan luka lebam di pinggangnya.
"Kemarin dia menendangku karena aku tidak memasak, rasanya sakit sekali, Ayah juga tidak pernah memberikanku uang untuk membeli bahan makanan" ringisnya sambil menyentuh luka itu. Yeonjun miris melihatnya.
"Sudah berulang kali kubilang bukan, tinggalah bersamaku di sini Taehyunie. Mau sampai kapan kau terus di sakiti oleh Ayahmu sendiri??" Taehyun menggeleng, lantas mematikan laptopnya setelah menyimpan pekerjaannya.
"Tidak hyung, aku sudah banyak merepotkanmu selama ini, lagi pula sekarang hanya aku yang Ayah punya, kalau aku pergi meninggalkannya, siapa yang akan mengurusnya? aku tidak ingin jadi anak durhaka hyung, aku tau kalau Ayah hanya terpuruk setelah usahanya bangkrut dan Ibu meninggal" Yeonjun mengangguk pasrah.
"Tapi jangan ragu untuk datang ke apartemen ku, pintunya akan selalu terbuka lebar untukmu" Taehyun mengangguk lucu, menggemaskan sekali batin Yeonjun.
"Oh ya Hyung, kau belum mengantuk??" Yeonjun menggeleng, lalu mengarahkan kamera ponselnya pada 2 orang lelaki di belakangnya.
"Kau melihatnya Taehyunie???" Taehyun mengangguk.
"Itu Soobin hyung bukan?? Dan itu di sebelahnya siapa hyung?? Aku tidak pernah melihatnya?".
"Dia Beomgyu, sepupuku. Dia belum lama ini pindah ke Seoul".
"Ah begitu, aku belum pernah bertemu dengannya selama kita kenal hyung".
"Dia baru 2 kali ini datang ke apartemenku, dan aku tidak menyangka kalau dia dan Soobin saling kenal, dan berakhirlah mereka berdua di sini, mengacau!" Dengus Yeonjun, Taehyun tertawa mendengarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/226083084-288-k33979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Beomtae] | Completed ✔
FanfictionNo matter who you are, i still loving you Warn! bxb 18+ Mature Top ! Beomgyu Bott ! Taehyun