Usapan lembut pada surai Taehyun membuatnya terbangun dari tidurnya, matanya perlahan terbuka dan langsung disuguhkan sosok Allen yang duduk di sampingnya.
"Selamat pagi....Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik bukan?" Tanya Allen dengan terus mengelus surai Taehyun, yang lebih muda mengernyit heran.
"Apa maksudmu hyung?" Ujar Taehyun sambil mencoba bangun, Allen dengan sigap membantunya saat melihat Taehyun kesusahan bangun karena perut buncitnya.
"Kau ini tidak ingat atau tidak tahu? Semalam kau demam, dan kau terus menyebut nama bajingan itu, benar-benar memuakkan" Taehyun menepis tangan Allen.
"Memang apa salahnya kalau aku terus menyebut nama suamiku? Kalau kau muak, seharusnya kau tahu diri dan membiarkan aku pulang dan bertemu suamiku" Allen terkekeh, lantas merobek kemeja putih yang di pakai Taehyun.
"H-hyung, jangan macam-macam!".
"Semenjak aku membawamu ke mansion ini, kulihat sikapmu tenang-tenang saja, kau tidak tertekan? Tidak takut? Atau kau sudah nyaman bersamaku?" Tanya Allen sambil mengusap kedua nipple Taehyun yang membengkak karena perbuatannya.
"Tentu saja aku tertekan, tapi aku harus mengesampingkannya dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa, aku tak mau kondisi psikisku mempengaruhi kesehatan kandunganku".
"Kau memang benar-benar ibu yang baik ya".
"Aku benar-benar ingin melakukannya, berada di dalam dirimu, namun aku masih baik hati kepada anak bajingan itu, aku tak ingin dia mati sebelum ia lahir, kau pasti akan sangat menderita bukan kalau sampai itu terjadi?" Ujar Allen sembari mengelus perut buncit Taehyun dengan sensual.
"Bukankah memang keahlianmu membuat orang lain menderita? Jadi kenapa menundanya? Bukankah itu yang akan membuatmu merasa puas?" Allen mengangguk, dan tanpa aba-aba ia langsung memasukkan 2 jarinya ke dalam lubang Taehyun, membuat sang empu merintih sakit.
"Kau benar sekali Kang Taehyun, dan aku akan melakukannya sekarang" Allen mendorong tubuh Taehyun hingga terlentang di ranjang, lantas membuka kedua pahanya lebar-lebar.
"Kau masih tetap sempit saja ya meskipun sudah berulang kali ditiduri bajingan itu" ujar Allen sambil menatap lapar pink hole Taehyun, ia melepas celananya.
"Kenapa? Kau kesakitan dengan posisi seperti ini?" Allen mengubah posisi telentang Taehyun menjadi miring, lantas memasukkan kejantanannya dengan hati-hati. Taehyun hanya bisa pasrah, ia tak berdaya, mau melawan pun juga tak ada gunanya.
"Tenang saja, aku akan melakukannya dengan perlahan, jangan menangis" ujarnya sambil menyeka air mata Taehyun yang mengalir dengan deras.
"Kau memang benar-benar nikmat, katakan padaku kalau aku terlalu dalam".
"Beomgyu hyung, maafkan aku hiks" lirihnya, ia benar-benar hancur.
Cklek!
"Allen hyung, ad- hei apa yang kalian berdua lakukan, ini masih jam 10 pagi!" Ujar Jisung, ia begitu kaget saat melihat pemandangan di hadapannya. Allen berdecak kesal saat Jisung tiba-tiba membuka pintu kamarnya.
"Kenapa kau datang kemari, mengganggu saja!" dengus Allen, namun tak menghentikan kegiatannya.
"J-jisung?" Kedua mata Taehyun membola
"Hai Taehyun, sudah lama ya kita tidak bertemu" sapa Jisung, ia duduk di sofa yang menghadap ke arah tempat tidur, Allen langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.
"Ck! Hyung, biarkan aku melihatnya! " Desah Jisung saat ia tak lagi bisa melihat tubuh Taehyun.
"Atau kau dengan baik hati memperbolehkanku menidurinya juga?".
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Beomtae] | Completed ✔
FanfictionNo matter who you are, i still loving you Warn! bxb 18+ Mature Top ! Beomgyu Bott ! Taehyun