Rowoon menyentak tali kekangnya begitu kuat, mengabaikan rasa panas dan sakit ditangan kirinya akibat batu sihir yang tersemat dijari manis-nya.
"apa yang sebenarnyaterjadiAkyra! Barusatumalam kau pergi, tapisanggupmembuatkucemas buka main."
Rowoon menaikkan sebelah alisnya, kala Jooheon yang memimpin jalan mengambil jalan sebelah kanan menuju ke wilayah barat, sementara kediaman Russela berada diwilayah timur.
"ELARD!!! KENA-"
Jooheon menghentikan laju kudanya, lalu melompat turun dan menghampiri Rowoon. Menjatuhkan lututnya dan membungkukkan punggungnya dengan bahu lebarnya yang turun penuh penyesalan.
"Elard.. Apa yang kau lakukan!"
"tolong.. Ampuni saya, Yang mulia. Seharusnya saya mengatakannyasedarisayakembalimengantarRatuAkyra."
Rowoon melompat turun dengan cepat, menarik kerah pakaian Jooheon dan menatap Jooheon dengan sorot mata yang begitu tajam. Bahkan tarikan pada kerah pakaian Jooheon begitu kuat, hingga rasanya menyekik leher Jooheon.
"apamaksudmu?! Apa yang kau sembunyikandariku?! Katakan, Elard?!!!!"
"Ra-RatuAkyra.. Tidak ada dikediamanNyo-NyonyaRussela."
Manik mata Rowoon melebar sempurna, lalu tanpa aba-aba ia meninju kencang wajah Jooheon. Dan Jooheon hanya bisa diam, menerima kemurkaan junjungannya itu. Karna biar bagaimanapun, ini kesalahannya.
"LALUDIMANAKAU BAWA AKY- hutanOrphaz."
Kemurkaan Rowoon seketika sirna, kala mendengar sayup-sayup suara Eunbi yang menyerukan namanya.
"kau berhutangpenjelasanpadaku, Elard. Ketikasampainanti, hukuman akan menantimu."
Rowoon bergerak menaiki kuda hitam frisian-nya, lalu menyentak kuat tali kekang kudanya. Selang beberapa detik Jooheon menaiki kudanya, lalu mengikuti laju kuda junjungannya.
"Akyra.. Kuharap tak ada sesuatu yang burukterjadipadamu."
🗡🗡🗡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.