"Nona.. Nona Lemodzar datang berkunjung."
Eunbi menaikkan sebelah alisnya bingung, kemudian ia beranjak dari duduknya dan melangkah keluar kamar menuju ruang perjamuan.
Ketika diambang pintu ruang perjamuan, Tzuyu beranjak dari duduknya dan menghampiri Eunbi dengan tangan terentang lebar."Lilyana, temanku.."
Kerutan dikening Eunbi semakin dalam, ia memang sering kali mendengar Tzuyu memanggilnya seperti itu, namun sejak terbangun dari tidur panjang tersebut entah mengapa ia merasa asing dengan panggilan Tzuyu padanya dan merasa muak dengan title pertemanan tersebut.
"kenapa tiba-tiba kau kemari?"
Tzuyu tentu saja merasa asing dengan balasan Eunbi, pasalnya Eunbi tak pernah membalas ucapannya dengan begitu dingin seperti sekarang.
Ia memang memiliki raut wajah yang dingin dan ucapan yang datar, namun tak pernah sekalipun Eunbi berujar seperti itu."kau tidak suka dengan kedatanganku?"
Eunbi buru-buru menampiknya dengan gelengan kepala.
Tzuyu memang kerap kali datang tanpa undangan, dan selalu seenaknya keluar masuk rumahnya.
Ia memang tidak pernah mempermasalahkan itu, karna dulu ia begitu bodoh percaya dengan wajah polosnya, dan termakan setiap ucapannya yang akan menjadi bumerang untuknya sendiri, juga karna title pertemanan yang hanya ia sendiri yang menganggapnya.
Sementara Tzuyu memanfaatkan kepolosan Eunbi yang selalu tunduk dikakinya dan sampai akhirpun ia tetap percaya padanya, hingga kepercayaannya putus ketika ia dihakimi dengan begitu kejamnya."aku hanya sedang tidak ingin dikunjungi siapapun."
"oh apakah itu karna kesehatanmu yang menurun?"
Eunbi mau tak mau menganggukkan kepalanya, dan disertai dengan wajah lesunya untuk meyakinkan Tzuyu.
"kurasa kau dikutuk Tuhan." sambungnya, yang langsung membuat manik mata Eunbi melebar lantaran terlalu terkejut.
"bukankah terlalu menyakitkan ucapanmu itu, Yulia?!"
"aku hanya mengatakan sesuai fakta yang kudengar dan kulihat sendiri.
Dari yang kudengar penyakitmu terbilang aneh.
Pendeta dan Thabib tak bisa mendeteksi penyakitmu bukan?
Apa mungkin kau terkena penyakit tidur abadi*?
Aku pernah membaca itu dibuku, dan penyakit itu memiliki gejala serupa seperti yang kau alami."Tidur abadi* serupa dengan koma.
"jika aku mengalami tidur abadi, bisa dipastikan aku akan tertidur sangat lama." balas Eunbi dengan penuh penekanan, walau ia mengatakannya dengan seulas senyuman yang ia buat seramah mungkin, berbanding terbalik dengan hatinya yang merasakan kedongkolan dengan opsi Tzuyu.