"Nona.. Apa anda baik-baik saja?"
Eunbi menolehkan kepalanya, kemudian memberikan senyum tipis-nya pada Anna.
"apa Ayah sudah pulang?"
"belum Nona.."
Eunbi mengalihkan tatapannya lagi keluar jendela, memperhatikan beberapa burung-burung yang berterbangan dari pohon-pohon menuju atap rumahnya.
"Apa sekarang waktunya Kaisar Herroz menugaskannya, untuk membawakan Kepala Kaisar Laon untuk mengambil alih daratan timur negara Yruz.
Padahal tanpa memenggal kepala Kaisar Loan pun, Kekaisaran Edenburg sudah sepenuhnya menang, karna menahan Panglima perang Laon, Pangeran Antharez Felix Laon.
kalau Pangeran Antharez tidak gegabah mendatangi barak dengan menyamar menjadi salah satu prajurit, mungkin mencapai kemenangan akan begitu lama.
Tapi Pangeran Antharez tidak mungkin diam saja saat ini, mungkin sekarang ia sudah mencoba mendekati Baron Gerald Ten, karna menurut Pangeran Antharez, Baron Gerald lebih tenang dan memiliki sedikit mana dibandingkan dengan yang lain.
Tapi perkiraannya salah, Baron Gerald tidak sebodoh itu untuk dikelabui.
Bahkan ia sendiri yang akan membongkar dan menyeret Pangeran Antharez kehadapan Panglima perang. " gumamnya yang masih bisa didengar Anna dan Oliver yang kebetulan masuk untuk memberitahukan kedatangan Tzuyu."apa Yulia datang? Katakan padanya, aku sedang tidak dalam keadaan baik." ujarnya yang diangguki oleh Oliver.
Oliver memutar tubuhnya, namun sesekali ia menatap Eunbi dengan pandangan bingung.
Pasalnya ia memang tau kekaisaran Edenburg tengah gencatan senjata dengan Kekaisaran Laon.
Bahkan tidak banyak orang yang tau, karna dalam perang tersebut masih dalam masa hening.
Hening dalam artian setelah sebelumnya mengirim beberapa pasukan untuk saling menyerang, namun keduanya masih imbang dan menarik kembali pasukan untuk mengatur strategi perang kembali.Tapi bagaimanana bisa Eunbi berkata seperti itu?
Belum ada informasi apapun dari barak utara, dan Eunbi seperti menyimpulkan atau lebih tepatnya meramalkan kemenangan perang yang akan dimenangkan oleh Kekaisaran Edenburg."apa perlu kubuatkan teh hitam?"
"tidak.. Terima kasih."
Anna dan Oliver melangkah keluar dari kamar Eunbi dengan raut wajah kebingungan.
"Oliver.. Kurasa informasi ini harus diketahui oleh Tuan Besar dan Tuan Muda." ujar Anna yang diangguki oleh Oliver.