3

93 6 0
                                    

"MAMAHHHH" teriak elena

Kenan langsung menjitak kepala elen

"bisa ga si gausah teriak teriak"

Dari atas tangga nyonya rumah berjalan ke arah elena dengan begitu anggunya

"anak mamah udah pulang ternyata" sapa rani sambil memeluk anak gadis kesayanganya

"ka edlo mana? " tanya elen sambil mencari keberadaan kaka pertamanya

"dia tadi pergi mungkin bentar lagi pulang"

"papah? "

"dia di jalan, tadi mamah kasih tau papah kalo kamu udah di indonesia dan dia langsung buru buru pulang"

Sebenernya keluarga barham sangat sangat harmonis hanya saja namanya keluarga pasti  ada yang namanya pertengkaran.

"yu makan kamu belum makan kan" ajak mamahnya

"elen udah makan sama Ka kenan tadi"

Rani langsung melirik kenan

"kamu ni  padahal mamah pengen makan bareng sama elen" protes mamahnya

"ya maap abisnya tadi kenan juga laper"

"udah ah elen mau ke kamar males bau kenan belum mandi"

"sialan"

Sebelum kenan menjitaknya,elen sudah berlari menghindari amukan kenan

----

Elen menatap langit langit kamarnya dengan perasaan sendu

Mungkin pilihanya tepat untuk kembali ke indonesia tapi beribu ribu kenangan pahitnya terulang di otak elena

"brengsek" gumam elen

"tenang elen tenang lo harus berubah oke" ucap elen pada dirinya sendiri

"ARKHH ANJING! " teriak elen frustasi

Elen memandang dirinya di depan cermin sambil tersenyum

"elen yang sekarang elen yang lemah lembut gaboleh kasar"

Satu detik kemudian senyumanya berubah

"BODOAMAT SIALAN, GUE BAKALAN JADI DIRI GUE SENDIRI DAN LO ORANG ORANG BRENGSEK AKAN MENERIMA GANJARAN DARI TANGAN GUE SENDIRI " Teriak elen sambil menonjok cermin di depanya hingga tak sadar tanganya mengeluarkan darah segar

Cklek

Kenan yang baru saja masuk ke dalam kamar adiknya dan di ikuti edlo kaka pertamanya kaget melihat elen seperti orang yang kesetanan

"ELENA! "sentak edlo

Ya edlo sangat marah jika elen sudah melukai dirinya sendiri, dia tidak mau melihat adik perempuanya terlukaa

Menangis? Tidak, elena tidak gampang menangis malahan raut elena biasa biasa saja ketika tanganya sudah bercucuran darah

"bodoh banget, gue bilang lo harus berubah! " ucap kenan sambil menarik elena untuk duduk di sisi kasur

Dia langsung mengambil kotak P3K untuk mengobati tangan adiknya

"elen kenapa? "tanya edlo selembut mungkin sambil mengusap kepalanya

"ngga, elen males aja" jawa elen

"pasti gara gara orang itukan? "tanya edlo

Elena mengangguk

"elen masih sayang sama dia" lirih elen sambil menundukan kepalanya

"kamu punya kita elen, punya seorang edlo dan kenan dan kamu ga berhak mikirin orang brengsek kaya gitu"

"apa perlu gue hajar? "tanya kenan


Elen langsung menggeleng

"ngga,elen sendiri yang bakalan ngehajar dia"

Kenan dan edlo tersenyum, sifat elen adalah pendedam jadi bagi siapa saja yang sudah menggangu elen jangan harap akan aman

Edlo dan kenan pun tidak bisa menahan sifat elen, dia hanya bisa menasehati adik kesayanganya itu

"btw bang gue mau ke markas, lo mau ikut?"tanya kenan

Edlo adalah mantan ketua TRAIDER sebelum kepemimpinan elvano, edlo lah dulu yang memimpin jadi sekarang edlo bukan lagi ketua traider,tapi nama edlo tidak akan menghilang dari traider mengingat dulu edlo sangat kejam terhadap musuh musuh traider

"gue banyak tugas kuliah salamin aja buat anak anak"jawab edlo

"markas? Lo masih di traider? "tanya elen

"iyala mana mungkin gue keluar"

"ikut" kenan melotot mendengar ucapan elen,bisa bisanya dia meminta untuk ikut

Sedangkan para gadis di luaran sana takut untuk mengunjungi markas traider

"ga"

"ikut ih"

"dibilang ngga,lo cewe elen"

"yaudah kalo ga gue bakalan-"

"oke ikut"

Elen pun tersenyum bahagia ketika kenan mengijinkanya

Dan edlo tidak akan melarangnya karna dia tahu anak anak traider tidak akan pernah brengsek menggoda perempuan, apalagi menyakitinya.

"jagain elen" suruh edlo sambil berjalan keluar kamar

----

elena sudah rapih berpakaian layaknya anak geng motor membuat kenan tidak berhenti memandangi adiknya itu.

 
"pahh elen pergi ya" sahut elen meminta ijin ke papahnya itu

" kamu mau kemana? "

"ikut kenan"

"KA KENAN! " Teriak kenan tak terima saat adiknya memanggil tanpa sebutan ka

"yaudah hati hati ya" ucap alkasa tak lain adalah papahnya

"siap papah ku"

Alkasa sendiripun tidak pernah menolak keinginan anak anaknya, sebagaimana anak anaknya sudah masuk ke dalam geng motor

Dia tidak permasalahkan itu yang terpenting adalah mereka tidak kelewat batas dan selalu sehat

Kecuali dengan elena, dia sedang berusaha membuat putri bungsunya berubah,sebenarnya dia tidak ingin memaksa tapi dia ingin mencobanya.

"lenn" sahut papahnya

"apa pah? "

"dengan satu syarat gaboleh bawa motor besar kamu itu! "

Elen menghempaskan napasnya kasar, ya ternyata tekad alkasa untuk membuat putrinya berubah tidak akan hilang

"pahh"rengek elen

"kamu sudah janji sayang"

Elena langsung berjalan keluar rumah sambil menahan emosinya

"BURU! "Sentak elena ke kenan

"sialan!kenapa jadi gue yang kena sasaran lo"jawab kenan tak terima

"tau ah males emang gue apaan di  suruh berubah segala"

Kenan langsung menaiki motornya dan di ikuti elen dudun di jok belakang

Elena langsung memeluk punggung kenan karna kenan pasti akan membawa motor ini sangat kencang

Ah, lagi lagi mereka sangat romantis,dan tidak lupa mereka hanyalah seorang adik kaka

"ken gue mau balapan lagi" sahut elena

"stres! Pokonya gaboleh, lo itu bukan elena yang dulu"

Elena tidak menjawab perkataan kakanya itu, ya mulai sekarang dia akan berusaha berubah walaupun itu susah.

Elena || TRAIDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang