N.B. aslinya part ini mau dipake ke dalem cerita, tapi karena ada 1-2 hal jadinya setelah ao pertimbangkan, ini di luar cerita aslinya ok? :v
"Seandainya waktu bisa diputar... apa yang kau inginkan?" tanya lelaki itu.
Kedua bocah berbeda warna rambut itu mencebikkan bibir mereka begitu imutnya. Namanya, Akashi Theo dan Akashi Cleo. Merasa kesal dengan cerita yang begitu menggantung dari pamannya.
"Lihat ini, keponakanku merajuk," kekeh lelaki bersurai merah itu.
"Apa yang kau lakukan pada kedua putraku, Gaara-kun," suara lembut itu membuat Akashi Gaara terenyak.
Lelaki bermata tosca dengan lingkaran hitam gelap di matanya terkekeh geli.
"Menceritakan dongeng," kata Gaara.
"Apa aku harus membocorkan bahwa kau baru menceritakan dongeng yang mengerikan di hadapan dua bocah ini?" sindir lelaki bersurai biru gelap dengan tatapan tajamnya, Aomine Daiki.
"Mama! Cleo suka cerita dari Paman!" seru Cleo dengan mata berbinar.
Dua tahun telah terlewat semenjak insiden dimana Tetsuya kehilangan calon anak sekaligus rahimnya oleh Jacob Lang, Tio Hensler, dan bahkan Nicholas Evans. Selama itu juga, akhirnya Tetsuya mengetahui bahwa suaminya, Akashi Seijuro, memiliki seorang kembaran bernama Akashi Gaara.
"Benarkah begitu? Bagaimana dengan Theo?" tanya Tetsuya, melembut jika di depan kedua anaknya.
"Theo suka, hanya saja akhirnya sedikit menggantung. Jika Theo jadi lelaki jahat yang menguasai elemen api itu, Theo akan mengakui perasaan Theo. Merasakan cinta juga tidak buruk," seperti yang diharapkan dari anak seorang Akashi Seijuro, benar?
"Kalian tidak macam-macam dengan anakku kan?" selidik Tetsuya.
"Tidak! Tidak kami tidak!" seru Daiki cepat, lihat saja tangan Tetsuya yang sudah mengepal bersiap menghajar Daiki dan Gaara.
Gaara tergelak. Menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan sikap istri dari saudara kembarnya.
"Ayolah Tetsuya, kau terlalu kaku. Seandainya kau adalah Tetsuya polos, manis, dan penurut, aku benar-benar akan jatuh hati padamu," tawa Gaara.
"Sayang sekali, aku tidak berniat membuatmu jatuh hati padaku," jawab Tetsuya datar.
Gaara terkekeh. Mengacak surai Cleo yang masih duduk manis di pangkuannya memegang segelas susu.
"Mommy, apa hari ini Daddy akan ikut ke Manhattan? Kita tidak pergi hanya dengan Uncle bukan?" tanya Theo, mendekap tubuh Tetsuya dengan tatapan polos. Polos namun menyeramkan.
"Memang kenapa jika hanya bersamaku?" Gaara mengangkat sebelah alisnya.
"Cleo akan menempel terus dengan Uncle nanti," jawab Theo.
Paham? Kalian paham kekhawatiran Tetsuya?! Ayolah! Theo sedang cemburu. Cemburu! Bayangkan, seorang bocah cemburu pada pamannya sendiri karena khawatir.
"Cleo suka Uncle, apa salahnya?" tanya Cleo, lalu mencebikkan bibirnya kesal.
"No no no!!! Cleo hanya boleh suka Theo!" protes Theo dengan tatapan tajam.
Tetsuya meringis. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebenarnya apa yang diajarkan Seijuro pada putranya. Daiki? Dia kabur. Tahu kan yang dia lakukan? Iya. Dia yang 'meracuni' si kecil Theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain of Love
Fanfiction(Kuroko no Basket x Naruto Shippuden) Main pair: AkaKuro, MidoKuro Side pair: GaaKuro, KagaKuro, intinya all x Kuroko. Jika mereka selalu berkata bahwa dia tidak pernah dan tidak akan pernah mengerti arti cinta, maka dia akan dengan senang hati menj...