"Eommaaaaa.."
Yoora berteriak sambil berlari ke dalam rumahnya. Sepanjang perjalanan pulang dari lapangan tadi terasa begitu indah bagi Yoora. Pikirannya tak berhenti mengingat lelaki tadi. Senyuman kecil bertengger cantik menghiasi sepanjang sorenya.
Yoora segera berlari ke dapur ke arah bundanya yang sedang menyiapkan hidangan makan malam.
"Ada apa anak eomma? Kenapa sedang bahagia sekali? Bagaimana hari mu di sekolahan?"
Yoora tak menjawab pertanyaan bundanya namun langsung menyusup masuk memeluk bundanya dari belakang.
Perlakuan Yoora membuat bundanya mematikan konpor sejenak dan meninggalkan peralatan masaknya, berbalik menghadap Yoora yang telah melepaskan pelukan di punggung bundanya.
"Ada apa, sayang?"
Lagi lagi yoora tak menjawab pertanyaan bundanya, hanya tersenyum dan kembali masuk ke pelukan bundanya.
"Eomma, sepertinya aku jatuh cinta"
~
Kini Yoora dan eommanya duduk di tempat tidur Yoora. Setelah meminta asisten rumah tangga menggantikan eommanya memasak, Yoora menarik eommanya ke kamar. Yoora adalah anak pertama di keluarga mereka. Mempunyai adik perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Yoora sangat dekat dengan eommanya, apapun yang dialaminya selalu diceritakan pada sang eomma. Tentang teman-temannya, tentang sekolahnya, tentang sahabatnya, semuanya. Namun baru kali ini Yoora menceritakan tentang seorang laki-laki.
"Siapa laki laki yang beruntung itu, sayang?"
Perempuan yang mulai muncul rambut putih di sebagian titik di kepalanya itu membelai lembut rambut Yoora yang kini tiduran di pangkuannya.Dapat dilihatnya pipi Yoora yang memerah saat mendengar pertanyaan sang eomma.
"Yoora tidak tahu, Eomma. Yoora baru melihatnya tadi saat main bola di lapangan ujung jalan" Yoora menjawab kecil sambil mengeratkan pelukan pada perut eommanya.
Nyonya Han tersenyum sambil masih membelai rambut Yoora.
"Eomma, dia sangat tampan. Yoora tidak mengerti mengapa saat melihatnya tadi Yoora merasa waktu berhenti berjalan. Yoora merasa begitu bahagia saat melihatnya. Yoora merasa tenang melihat senyumnya"
"Apa dia melihatmu juga?"
Yoora bangkit menatap eommanya dengan sendu. Digelengkannya kepalanya untuk menjawab pertanyaan lembut itu.
"Dia tidak melihatku eomma, Yoora juga tidak ingin dia melihat Yoora, Yoora malu. Bahkan saat dia hendak pulang tadi, Yoora sudah berlari pulang duluan. Yoora begitu malu, Eomma." Yoora berbisik sambil sembunyi kembali di pangkuan hangat sang Eomma.
"Yoora sayang, kamu tau? Cinta pertama itu selalu indah. Bahkan bagi eomma sangat indah"
"Apa ayah juga cinta pertama?"
Yoora membalikkan tubuhnya menghadap eommanya sambil mendengarkan cerita yang hendak disampaikan.
Nyonya Han tersenyum dan melihat wajah anaknya dalam.
"Cinta pertama eomma adalah sahabat eomma sendiri, dia begitu baik dan memperlakukan eomma dengan istimewa. Dia adalah cinta pertama eomma, tapi eomma bukan cinta pertamanya"
Yoora mendengarkan cerita bundanya dengan seksama sambil memainkan jari tangan bundanya.
"Dulu eomma selalu memimpikan cinta pertama akan menjadi cinta terakhir." Nyonya Han kembali melirik anaknya sebelum melanjutkan ceritanya. "Namun pada akhirnya eomma harus melupakan cinta pertama karena appamu yang menjadi cinta terakhir dan selamanya"
Ada jeda sejenak ketika sang Eomma mengingat masa lalunya. "Dulu kami bertiga bersahabat. Eomma, Appamu dan cinta pertama Eomma. Dan diantara kita bertiga hanya eomma yang tidak mempunyai kekasih. Appamu sudah punya kekasih bahkan sejak mereka masih di bangku sekolah. Kekasih appamu pun adalah cinta pertamanya. Sedangkan cinta pertama eomma mempunyai kekasih lain dan hendak menikahinya. Saat itu eomma begitu patah hati mendengarnya hendak menikah. Dan yang menemani bunda adalah appamu. Dan disaat yang sama, kekasih appamu selingkuh dan akan menikah dengan lelaki lain."
Nyonya Han menghentikan sejenak ceritanya menatap Yoora yang nampak serius mendengar ceritanya.
"Dan pada akhirnya appa dan eomma saling menyembuhkan patah hati kami dan beruntung eomma kembali jatuh cinta pada appamu yang masih sahabat eomma sendiri."
Kini nyonya Han tersenyum menatap anaknya yang menatap sendu padanya.
"Eomma, lalu apa Yoora akan melewatkan cinta pertama Yoora pula?"
"Tidak sayang, Eomma mempunyai cerita sendiri. Dan eomma yakin kau punya cerita sendiri. Bagi eomma, cinta pertama itu selalu indah. Dan eomma harap kau akan berakhir pada cinta pertamamu. Percayalah bahwa kau akan berakhir dengan cinta pertamamu."
Yoora mengangguk dan tersenyum menatap bundanya.
"Eomma, apakah orang itu Donghae ahjussi?"
Nyonya Han nampak terkejut sebelum tersenyum dan mengangguk kecil menatap anaknya."Ahh, pantas saja. Kalau Yoora punya sahabat seperti Donghae ahjussi pasti Yoora jatuh cinta padanya. Tapi appa juga tak kalah tampan dari Donghae Ahjussi"
And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right nowI'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home somedayLucky featuring Colbie Caillat - Jason Mraz
Taetae heart - April 02, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and You
Teen FictionButuh satu detik untuk Yoora jatuh cinta pada Taehyung. Di bawah sinar matahari, dengan dingin es krim cokelat, dan musik yang mengalun sendu. Sore itu, Yoora jatuh cinta pada pria yang mengubah hidupnya. Seorang pria muda yang tengah berlari cepat...