05. My fate run to you

1.8K 308 11
                                    

Halo, bahasa yang aku pakai di cerita ini lebih lokal ya. Berbeda dengan yang di White Winter. Semoga kalian suka dan nyaman.


***

"Yoo, kau memikirkan oppa tampanmu lagi?"

Yoora menoleh kesamping melihat Yoonji sahabatnya semenjak senior school yang duduk sambil menyodorkan ice cokelat kesukaannya.
Yoora dan Yoonji saat ini sedang duduk di kantin sekolah menghabiskan jam istirahat mereka.

"Kamu tau sendiri kan Yoon aku seperti apa, aku baru kali ini merasakannya" lirih Yoora.

Yoonji menatap wajah Yoora yang memerah dan pipinya yang membesar menahan senyum. Secara reflek tangannya pun terangkat mencubit kecil pipi Yoora.

"Baru kali ini aku melihat kau benar benar menyukai seseorang!"

"Awwww, sakit Yoon!"

Yoora menarik lepas cubitan Yoonji dari pipinya dan kemudian mengelus pelan pipinya sambil memonyongkan bibirnya tanda kesal.

"Nih, makanan kita sudah datang. Makan yang banyak Yoo, memikirkan lelaki tampan perlu banyak tenaga!" Yoora terkekeh kecil mendengar penuturan sahabatnya itu sambil mengambil makan siangnya yang baru saja di antar pelayan.

"Yoora-ya, kamu ingin masuk kegiatan tambahan apa dari kampus?"

"Aku belum tau Yoon, aku belum memikirkannya. Memangnya kapan mulai pendaftarannya?"

"Mulai hari ini sudah pendaftaran Yoo, aku baca info tadi pagi."

"Ada apa saja?"

Yoonji menghentikan makannya sebentar, menoleh ke Yoora memberikan penjelasan yang baru saja dia ketahui dari senior angkatannya.

"Banyak Yoo, ada kelompok musik, kelompok olah raga, penelitian, kegiatan alam, forum kajian. Banyak Yoo, kamu mau ikut mana?"

"Belum tau Yoon, kalo kelompok olah-raga apa aja emang?"

"Ada basket, sepak bola, renang, tennis. Kamu mau masuk klub olah raga? Jangan bilang gegara oppa tampanmu kamu jadi suka olah raga?"

Yoora membalas pertanyaan Yoonji dengan anggukan kecil sambil malumalu dan di balas dengan tatapan mengerikan dari Yoonji.

"Kenapa kamu gak olah raga di lapangan saja sekalian?"

"Mana mungkin Yoon, Kamu tau sendiri aku gak suka capek-capek, apalagi olah raga, mana bikin keringat lagi" ucap manja Yoora sambil mengipaskan tangan ke arah lehernya.

Yoora terkekeh kecil melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Hhhffft, aku ingin bareng kamu Yoon, tapi kamu pasti mau ikut basket. Aku gak mauu.." Yoora menunduk sedih menatap sisa makannya.

"Nanti kita cari yang cocok buat kamu deh Yoo, aku ikut daftar juga nanti. Gak apa-apa aku ikut dua. Aku temenin kamu dan basket juga"

Yoora tersenyum menatap sahabatnya itu. Bersyukur karena ada Yoonji yang selalu menemaninya.

Sosok Yoora dan Yoonji memang berlainan, sangat. Yoora tipikal gadis perempuan rumahan yang sangat menurut perintah orang tua, gadis lembut, pendiam dan kurang aktif di lingkungan umum. Sahabat Yoora hanya Yoonji seorang karena Yoora tak begitu suka berdekatan dengan orang baru. Berbeda dengan Yoonji, gadis yang sangat kuat dan aktif, selalu menemani Yoora agar tak kesepian. Faktor anak yatim piatu yang dibesarkan oleh neneknya seorang menjadikan Yoonji pribadi yang mandiri. Mempunyai banyak teman baik laki-laki maupun perempuan. Kesukaannya pun kebanyakan seperti anak laki laki. Game dan basket adalah kegemarannya. Dan Yoonji sangat menyukai Yoora yang selalu mau menemaninya bermain game dan basket dalam kondisi apapun walaupun dengan omelan yang tak berhenti.

"Nanti sepulang mata kuliah terakhir temani aku daftar basket yak!" Seperti biasa ajakan Yoonji disambut anggukan oleh Yoora, karena Yoora tidak pernah bilang tidak pada sahabatnya itu.

——

" Ayo Yoo ikut masuk ke gedung olah raga. Siapa tau kamu tertarik ikut yang lain"

Yoonji menarik tangan Yoora untuk mengikutinya ke gedung olah raga. Dari jauh terlihat kelompok anak perempuan dan anak laki-laki yang hendak mendaftar. Yoora dan Yoonji pun berjalan mendekati gerombolan anak perempuan.

"Hei, kalian daftar klub olah raga juga? Banyak yaa. Kenapa gak masuk kedalam aja langsung? "

Yoonji yang tipekal perempuan ramah langsung bertanya pada salah satu perempuan dari rombongan yang berdiri di luar gedung.

"Tidak, kami tidak mendaftar, kami hanya sedang menunggu seseorang"

Yoora dan Yoonji yang mendengar jawaban itu segera mengernyitkan dahi. Merasa bukan urusannya Yoonji pun tak bertanya lanjut.

"Kalau kamu mau daftar langsung aja masuk kedalam. Tadi sudah ada beberapa mahasiswa yang daftar."

"Oh, terimakasih infonya. Kami masuk kedalam dulu." Yoonji menjawab dan segera menarik tangan Yoora untuk masuk kedalam gedung melewati rombongan mahasiswi perempuan itu.

"Kau tidak ingin melihat Ahn Taehyung dulu?"

Yoonji yang sudah berjalan beberapa langkah kemudian berhenti dan menoleh kembali kearah mahasiswi yang terlihat memakai pita merah di rambutnya.

"Tidak perlu, kami hanya ingin mendaftar klub basket" jawab Yoonji pelan.

"Ah, baiklah"

Setelah mendengar jawaban siswi itu Yoonji kembali menarik tangan Yoora dan segera pergi. Namun langkahnya berhenti saat sadar pegangan Yoora yang mengerat dan tubuh Yoora mematung berat ditarik oleh Yoonji.

"Yoora-ya, gwencana?"

Yoonji sedikit khawatir saat melihat Yoora bergumam kecil yang tak bisa didengarnya"

"Han Yoora, kau kenapa?"

Suara Yoonji terganggu dengan suara rombongan mahasiswi itu yang berjalan menjauh dari tempatnya berdiri. Para rombongan perempuan itu membisikan kata bahwa seorang lelaki yang bernama Ahn Taehyung tadi datang.

"Yaa Lee Yoora , kau kenapa?"

Kini yoonji memegang bahu Yoora. Kepala Yoora terangkat menatap yoonji didepannya.

"Yoonji-ah, oppa tampanku.. Ahn Taehyung.. Ahn Taehyung oppa tampanku.."



Every time I see you
When I see your eyes
My heart keeps fluttering
You're my destiny
The only person I want to protect until the end of the world

When you look at me
When you look at me and smile
It feels like my heart will stop
How about you?
It's really hard for me to handle
All day, I think of you
We went in circles for a long time
But even if it's now, I'm alright

Everytime - Chen ft Punch

Taetae heart - April 07, 2017

Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang