06. Following Him

1.6K 282 8
                                    


Aku menatap lelaki yang ada di sudut lain gedung ini. Di counter pendaftaran anggota klub sepak bola.

Ahn Taehyung.

Ahhh, bagaimana bisa aku tidak mengetahuinya sama sekali kalau dia ternyata satu sekolahan dengan ku. Bahkan kami satu angkatan.

"Taehyung baru hari ini aktif di kampus. Bulan lalu dia dipersiapkan mengikuti olimpiade sepak bola di Seoul makanya akademi memberi keringanan untuk tidak mengikuti masa orientasi"

Itulah sepenggal cerita yang aku dengar dari sekumpulan mahasiswi didepan. Dan kupastikan mereka adalah penggemar Taehyung.

Aku duduk di bangku pendaftar, aku memang tak berminat mendaftar di bidang olah raga karena aku tak begitu menyukai olah raga. Aku hanya mengantarkan Yoonji yang kini sudah duduk didepan senior yang bertugas mendata siswa siswi yang akan bergabung kelompok.

Kembali aku melirik Taehyung, dia masih duduk manis bersama teman temannya disana, dan aku mengenali dua diantaranya yang bermain bola dengan Taehyung pula di lapangan dekat rumah.

When I look at you everything stops
I don't know since when I feel like that
You came like a dream someday
Trembling my heart
I feel my destiny

Always - Yoon Mirae

Deg.. Deg..

Jantungku berdetak cepat saat Taehyung menatap ke arah sini.

Tenang Yoora-ya, Taehyung tak mungkin menatap mu. Dia tak mungkin mengenali mu.

Aku mengalihkan pandanganku dari Taehyung, sungguh kerja jantung ku tak bisa dikontrol. Aku butuh menenangkan diri.

Aku tak berani menatap Taehyung lagi. Sepanjang sisa waktu aku memandangi Yoonji hingga dia selesai mendaftar.

"Yoonjiah, ayo pergi. Aku sudah tak kuat disini" segera ku tarik tangan Yoonji untuk segera keluar dari gedung.

"Tunggu dulu Yoora-ya, klub membuka pendaftaran untuk staf pengurus. Kau tidak ingin mendaftar? Ini kesempatan kamu untuk lebih mengenal oppa tampanmu!"

Perkataan Yoora membuatku terdiam sebentar. Berpikir untuk menimbang kesempatan ini. Sudut mataku menangkap pergerakan taehyung pergi meninggalkan counter pendaftaran saat aku mengangguk menyetujui permintaan Yoonji.

Dan setelahnya aku segera mendatangi counter pendaftaran staf pengurus klub untuk mendaftarkan diri.

——

"Yoonjiah, bisakah kau membantuku?"

Yoonji menoleh, menghentikan sebentar sendokan makanan ke mulutnya untuk mendengarkan permintaanku.

"Tentang apa?"

"Bantu aku cari tahu soal Taehyung"

Kudengar raut terkejut di wajah Yoonji, namun tak lama berganti tawa yang kuyakin menertawakan diriku.

"Ihh, kenapa kau tertawa?"

"Hahahha, kau lucu sekali Yoo, bagaimana kalau anak anak berpikir aku menyukai Taehyung jika aku menanyakan tentangnya?"

"Bukan, bukan begitu. Kamu sangat ceria dan mudah akrab dengan yang lain. Kurasa mereka tak akan curiga jika kau bertanya soal Taehyung. Aku hanya, aku hanya merasa malu jika membahas soal Taehyung didepan orang lain"

Kuyakini sekarang pipiku memerah hanya karena membahas Taehyung. Ditambah Yoonji yang malah bertambah menertawaiku.

"Ihhh, kenapa kau malah menertawaiku?"

Kumanyunkan bibirku tanda kesal kepadanya.

"Hahahaha, baiklah baiklah. Jangan manyun gitu Yoo, akan kucarikan info soal oppa tampanmu. Tapi jangan salahkan aku jika aku tertarik pada oppa mu!"

"Jangan. Janganlah Yoon, aku sedih nanti"

Ledakan tawa kembali kudengar dari Yoonji.

"Hahahaha, kamu Yoo, kaya gak tau aku kaya gimana aja. Lelaki kesayanganmu adalah lelaki terakhir dalam daftar yang kucari"

Seketika kurangkulkan pelukanku pada Yoonji, aku dan Yoonji memang sudah berjanji g akan suka pada satu lelaki yang sama. Dan pula selera kami jauh berbeda.

"Yoon, kamu gak tau Taehyung mengikuti mata kuliah apa saja?" Yoonji menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dariku.

"Sepertinya Taehyung belum mengikuti kelas Yoo, tidak ada mahasiswi berkumpul di depan ruang kelas manapun. Sepertinya dia masih belum bisa mengikuti kegiatan sekolah. Mungkin tadi dia datang hanya untuk pendaftaran"

Hhhfffttt, kubuang napasku setelah mendengar perkataan Yoonji. Sejenak kunaikan kepalaku untuk melihat koridor ruangan di bangunan ujung kantin ini hanya untuk memastikan tak ada yang berkumpul heboh seperti kemarin.

"Berita yang kudengar pertandingan Taehyung finalnya minggu ini. Mungkin setelah selesai lomba dia baru mengikuti mata kuliah."

Aku mengangguk mendengar penjelasan Yoonji, dan kembali memakan sisa bakso dihadapanku.

"Wae? Kau sedih tak segera bertemu oppamu?"

Kuberikan cengiran kecil pada Yoonji.

"Sebenarnya aku berharap dia satu jurusan dengan kita. Tapi aku tak ingin pula. Aku akan sangat malu jika sekelas dengannya. Harus bertemu dengan dia setiap hari." Aku menatap sendu ke arah Yoonji.

"Aku bertaruh dia akan sekelas dengan kita dan kau akan semakin dekat dengannya!" Yoonji membalas menatapku yakin.

"Tapi aku sangat malu, Yoon.."

"Lalu bagaimana kau mendekatinya jika kau malu dengannya, Yoo??"

"Dekati dia perlahan dengan ikut bergabung pada hal-hal yang dia suka. Dekati lingkungan sekitarnya dulu baru kamu dekat dengan oppa tampanmu"

Kembali anggukan kecil kuberikan pda Yoonji, pikirku jika aku tak mencoba mendekatinya, bagaimana bisa aku dekat dengannya. Karena seorang Ahn Taehyung tak akan mungkin mendekati perempuan seperti ku.

Taetae heart - April 10, 2017

Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang