08. Hurt

3.2K 331 86
                                    

Kalau baca ulang jadi ketawa liat tulisanku dulu.
Semua memang ada proses untuk bisa menulis seperti sekarang!!


***

Sore itu Yoora pulang lebih awal. Setelah melihat Taehyung buru buru pergi dan keluar dari kelas saat jam kuliah usai, membuat Yoora memutuskan pulang juga.

Yoora berpikir mungkin Taehyung akan main bola di lapangan. Sehingga Yoora akan menghabiskan sorenya kembali di lapangan dan bermain dengan Taeyong. Ahh, Yoora merindukan anak kecil itu. Beberapa hari ini Yoora memang jarang mampir ke lapangan karena berburu informasi soal Taehyung di sekolahnya.

Yoora menuruni bus lebih jauh dari biasanya. Jam masih menunjukkan jam 3 sore seperti masih terlalu awal untuk menunggu Taehyung di lapangan. Yoora pun memutuskan jalan jalan sebentar di pasar yang terletak tepat di ujung daerahnya. Biasanya pasar itu akan ramai di akhir pekan karena disulap menjadi pasar seni.

Dulu Bunda Yoora sering mengajaknya kemari saat akhir pekan tiba. Namun semenjak senior high school, Bunda jarang mengajaknya kemari karena Yoora akan menghabiskan akhir pekannya di rumah Yoonji ataupun keluar kota bersama ayah dan bunda.

Yoora berjalan jalan mencari makanan, perutnya sedari tadi berbunyi menandakan kebutuhan asupan penghuni.

Yoora hendak menyeberang jalan karena kedai makanan favoritnya dulu ada diseberang. Namun sosok matanya menangkap gerakan lain di seberang jalan yang menarik perhatiannya. Mata Yoora menyipit kecil menatap dua sosok yang baru saja keluar dari kedai makanan itu pula.

Yoora sangat mengenali satu sosok yang memakai seragam sama dengannya namun versi lelaki. Mata Yoora membulat sempurna menyadari siapa lelaki itu. Potongan rambut lengkap dengan bandana yang sering dipakai saat bermain bola. Sosok yang selama ini seperti candu bagi Yoora untuk selalu memandanginya dalam diam.

Dan seperti terenggut air bah, rasa nyeri menghampiri Yoora saat melihat Taehyung, lelaki di seberang jalan itu memeluk mesra seorang perempuan yang memakai seragam dari sekolah lain.

Aaaaahhh, Yoora memegang dadanya menghilangkan nyeri yang dipastikan tak mungkin hilang begitu saja.

Seorang Ahn Taehyung tak mungkin tidak memiliki kekasih. Dia sudah memiliki kekasih dan mereka sangat bahagia.

Seperti terhentak pada kenyataan Yoora limbung. Tubuhnya oleng mencari sandaran. Didudukannya tubuhnya pada bangku didekat pepohonan di tepi jalan.

Kepalanya menunduk, matanya terpejam menahan air mata yang yang menyesak keluar. Dihirupnya oksigen sebanyak banyaknya untuk pasokan dia hidup hari ini.

Sekali lagi Yoora mengangkat kepalanya, memandang sosok Taehyung di depan. Dilihatnya Taehyung tengah menggenggam erat tangan kekasihnya dan menariknya mendekat untuk berjalan bersama ke arah lapangan. Dan sore itu Kim Taehyung bermain bola ditemani kekasihnya.

~~~

Yoonji menyodorkan kembali sebatang coklat favorit Yoora. Bersamaan dengan es cokelat yang juga favorite Yoora. Sudah ada 2 jam Yoora menangis disini. Siang tadi sepulang dari kampus mereka langsung berpisah. Sepengetahuan Yoonji, Yoora hendak ke lapangan menikmati sorenya sambil memandangi sosok Ahn Taehyung.

Namun belum sore tiba rumahnya kedatangan Yoora dengan mata yang memerah menahan tangis. Begitu dibuka pintu kamarnya menyuruh Yoora masuk, gadis itu langsung menangis keras di pelukan Yoonji.

"Ahn Taehyung, Yoon. Taehyung.."

"Wae? Ada apa dengan Taehyung?"

Dan Yoora pun menceritakan apa yang dilihatnya tadi.

Yoonji terdiam mendengarkan cerita Yoora sambil sesekali memberikan tisu pada Yoora untuk menghapus air matanya.

"Yoon, apa patah hati sesakit ini?"

"Aku gak tau Yoon, bagaimana nanti aku bertemu dengan Taehyung di kelas. Aku gak pengen ketemu dia dulu. Sedih aku, Yoon"

Yoora bercerita dengan bergumam sambil menghabiskan coklatnya. Saat sedih, Yoonji memang selalu memberikan makanan kesukaan Yoora, untuk penghilang kegundahan hati Yoora.

"Yoora-ya, apa kau akan menghindarinya terus?"

Yoora menggeleng kecil menjawab pertanyaan Yoonji.

"Aku hanya gak ingin melihatnya dulu dalam beberapa saat sampai aku sedikit tenang Yoon! Aku bodoh sekali! Kenapa aku tak mencari tahu soal Taehyung dulu sebelum benar benar jatuh cinta padanya. Aku bingung Yoon, sesak sekali disini!"

Yoora kembali sesegukan, menghirup banyak oksigen yang dirasanya kurang bersahabat dengan nya sehari ini. Setidaknya patah hatinya tak membuatnya berhenti bernapas.

~~~

Jam sudah menunjuk angka 9 saat terdengar ketukan di pintu kamar Yoora. Yoora bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya.

"Eomma.."

Yoora menerjang pelukan bundanya mencari ketenangan dipelukan itu. Sore tadi Yoora meminta eommanya segera pulang. Dan tepat setelah menerima telpon Yoora, nyonya Han yang sedang ada urusan pekerjaan di Busan pun langsung pulang dengan jam penerbangan terdekat.

"Kamu kenapa sayang?"

Dan lagi, Yoora mengulang cerita Taehyung. Cerita yang kembali menyesakkan hatinya dan membuatnya menangis di hadapan eommanya.

"Yoora sayang, menyayangi dan mencintai adalah hal yang ikhlas. Yang harus kita lakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Jika perasaan kita tulus, maka akan terbalaskan dengan perasaan yang tulus pula. Jika kita tulus namun tidak terbalas. Maka Tuhan akan menyiapkan perasaan yang lebih tulus untuk kita."

"Jika kamu benar benar menyayangi Taehyung, jadikan perasaanmu yang tulus meski tidak terbalas. Karena kita akan bahagia saat melihat orang yang kita sayangi sedang bahagia"

"Dan pula, kamu masih muda sayang. Eomma yakin masih banyak lelaki yang baik dan pantas kamu sayangi. Dan dia juga akan lebih menyayangi kamu"

Taetae heart - April 12, 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang