"Udah berapa lama kamu sama Jea?"
"Baru dua bulan tante," jawab Mark sambil tersenyum kikuk.
Bunda terlihat mengangguk-anggukan kepalanya. Kemudian bunda melirik jam yang terpasang di tengah-tengah dinding ruang tamu.
"Udah jam 10 nih, udah sholat isya belum?"
Deg!
Jantungku berdetak dua kali lebih cepat saat pertanyaan itu terlontar dari bibir bunda.
Kulihat Mark dengan tatapan sendu dan penuh permintaan maaf. Namun Mark malah tersenyum, seakan pertanyaan bunda bukan sesuatu yang salah.
"Belum tante,"
Aku segera mengalihkan pembicaraan sebelum bunda semakin jauh.
"Bun, Mark mau balik takutnya kemaleman."
Aku segera berdiri, melirik Mark dan memberi kode agar ia segera bangkit dan berpamitan ke bunda.
"E-eh? Iya tante saya pamit dulu ya, takutnya kemaleman."
Syukurnya bunda tersenyum tanpa rasa curiga.
Mark berdiri, bersalaman dengan bunda dan aku mengantarnya keluar rumah.
.
"Maafin bunda ya, bunda gatau kalo kita beda-"
"Sshhtt," Mark meletakkan jari telunjuknya di bibirku. "Bunda kamu ga salah," lanjutnya.
Ia kemudian mengeluarkan kalung dengan liontin khas agamanya dari balik kaosnya. "Aku bakal sembunyiin ini setiap ketemu keluarga kamu," ucapnya sambil memegang liontin itu, disertai senyuman tipis mempesona miliknya.
Semakin kesini aku semakin ditampar kenyataan, bahwa aku dan Mark tidak seharusnya saling jatuh cinta. Bahwa hubungan kami tidak seharusnya ada.
Dan hari ini, aku semakin diperkenalkan dengan arti dari cinta beda agama.
✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda >>> Mark Lee
RandomJust a mainstream story about love different religions ========== Baca aja dulu siapa tau suka (; ©️rinable 2020 Start: July 2020 End: ?