6. Dinda dan Rezza??

69 31 15
                                    

"tas buruan, Rezza da nunggu dari tadi" teriak Devan dari lantai bawa.memang suara Devan seperti toa meskipun dari lantai bawah masih kedengeran suaranya.

"Iya bentar" setelah itu Tasya keluar dari kamarnya lalu berjalan ke meja makan yang sudah ada tiga cowok yang sedang memakan nasi gorong buatan bi Surti

"Buruan makan jangan liatin Rezza aja" goda Devin karena melihat Tasya hanya menatap Rezza tanpa kedip

"Ish apaan coba" pipi Tasya sudah merah karena malu

"Cie adik gue pipinya blusing kek kepiting rebus ye" Tasya hanya melotot ke arah Devan yang membuatnya makin malu. Lalu melanjutkan acara makan paginya.

5 menit kemudian mereka semua sudah siap dan berada di atas kendaraan nya masing-masing.

Devan dan Devin membawa motor nya sendiri-sendiri sedangkan Tasya di bonceng oleh Rezza.
20 menit kemudian mereka sampai di sekolah.

"Kak ini makasih jaket Hoodie nya" Tasya mengembalikan jaket Hoodie milik Rezza yang ia pakai tadi malam.

"Pakek aja dulu" kata Rezza sambil memasang kan jaket itu ke tubuh mungil Tasya. Jaket itu sangat kebesaran di tubuh Tasya, bahkan jaket itu hampir menutupi rok seragam yang Tasya gunakan.

"Ehem" dehem si kembar yang membuat Rezza dan Tasya menghadap ke arah dua manusia kembar itu.

"Yuk masuk ke kelas keburu bel masuk, Tas Lo kita anter oke" Tasya hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan berdampingan ke arah kelas Tasya.

"Liat Tasya, makin hari makin ngelunjak jadi cewek"

"Cantikan gue, sexy an juga gue"

"Jalang"

" Idih murahan banget tuh Tasya, mau aja dioper"

"Kasian ya dia paling juga buat seneng-senengan aja"

Sepeti itu lah bacotan para netizen yang sedang bergosip ria tentang dirinya, Walupun masih bisa di dengar oleh nya bahkan ketiga cowok yang sedang berjalan dengan nga.

"Gausah di dengerin Tas omongan mereka" kata Rezza sambil mengacak rambut Tasya setelah itu langsung berjalan meninggalkan si kembar.

"Gue duluan ya bye" Devan mencium kening Tasya lalu menyusul Rezza

"Belajar yang pinter, jangan dengerin kata orang toh mereka gatau yang sebenarnya" setelah itu Devin mengacak-acak rambut Tasya lalu menyusul Devan dan Rezza yang sudah agak jauh darinya.

Tasya memasuki kelasnya tatapan sinis dari temannya kembali ia dapatkan, bahkan itu seperti makanan sehari-hari buat Tasya sekarang.

"Dasar cewek murahan, gatau diri lo yah" sindir Kirana teman sekelas Tasya tapi tidak dihiraukan olehnya. Tasya duduk di bangkunya lalu mengambil hp nya.

"Tas" pangil Tiara

"Apaan?"

"Lo kemarin kok gabales chat dari gue sih" oh iya Tasya baru ingat kalau kemarin Tiara mengirimkan pesan kepadanya dan masih belum ia baca hingga sekarang.

"Hehehe sory gue lupa, kemarin keasikan telfonan sama kak Rezza jadi lupa baca chat punya lo" cengir Tasya

" Dasar, padahal gue mau cerita sama lo, tentang someone" kata Tiara sambil tersenyum lebar

"Mau cerita apa lo?"

"Baca aja chat dari due lo pasti tau nanti" Tasya langsung membuka aplikasi chat WhatsApp nya

Tiarayam🐣

gue mau cerita nih sama lo tentang hubungan gue sama kak Nandan. Lo tau gak gue ditembak kemarin pas pulang sekolah di taman deket rumah gue. Awalnya gue mau nolak dia tapi entah dorongan dari mana akhirnya gue terima dia. Dan kita jadian Tas.

ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang