10. gajadi teraktiran

52 10 13
                                    

Happy reading guys!!
Typo berterbaran
Jangan lupa vote and komen yaa

" Tasya bangun"

" Eh bagong cepet bangun"

" Tas udah siang buruan bangun" Devan menggucang-guncangkan tubuh Tasya agar cepat bangun nyatanya sia-sia usaha  yang di lakukannya tidak berhasil sama sekali, Devan berjalan keluar dari kamar Tasya lalu ia memanggil Devin untuk membangunkan Tasya.

"Tasya bangun dek udah siang" Devin menepuk pelan pipi Tasya

"Lima menit lagi kak"gumam Tasya

"Gada lima menit lima menitan, cepet bangun kalok enggak gue bakal ngasih foto lo pas lagi tidur ke Rezza, biar dia ilfil ama lo" Tasya yang mendengar ancaman Devin langsung bangun dan berlari ke kamar mandi dengan sempoyongan.

"Dek jangan lari-lari nanti ja-"

Brug

Devan dan Devin segera berlari menuju ke arah kamar mandi, disana sudah ada Tasya yang gelesotan di lantai sambil memegangi jidatnya

"makanya kalok baru bangun jangan langsung lari jadi jatoh kan" omel Devan

"Mana yang sakit?" Tanya Devin sambil melihat ke arah Tasya

"Hiks... Hikss.. sakit kaki gue hikss.." Tasya mulai menangis sambil memegangi kakinya yang ke seleo mungkin

"Yauda berdiri dulu, kaki lo keseleo kek nya" Devan dan Devin membopong tubuh Tasya keluar kamar mandi lalu menaruhnya di tempat tidur agar bisa meluruskan kaki nya

"Tuh kaki lo bengkak Tas, makanya hati-hati kalo di kamar mandi" Tasya yang mendengar nasehat dari kedua kakaknya semakin terisak.

"Hiks..hikss... Kaki gue tambah sakit kak hikss.."

"Yaudah lo gausah sekolah dulu deh, nanti gue izinin ke wali kelas lo, Bu Mega kan?" Tasya hanya menganggukkan kepalanya sambil terus terisak

"Gue ambilin lo makan sama obat pereda nyeri dulu yah" Devin langsung keluar kamar Tasya lalu mengambil sarapan dan obat

"Kak gue hiks.. kebelet pipis, hikss...anterin ke kamar mandi hikss..." rengek tasya sambil terus mengeluarkan air mata

"Yaudah ayo" Devan mengantarkan Tasya ke kamar mandi lalu menduduk kannya di closed setelah itu Devan berbalik memunggungi Tasya tanpa keluar dari kamar mandi

"Kak" pangil Tasya Devan membalikkan tubuhnya jadi menghadap ke arah Tasya

"Udah?" Tasya menggeleng "mau boker?" Tasya menggeleng lagi, Devan mengangkat satu alis nya. Tasya yang mengerti kebingungan Devan langsung menjelaskan

"Gue mau sikat gigi sama cuci muka dulu, berdiri in" Tasya mengangkat kedua tangan nya lalu Devan menarik dan mulai membopong Tasya ke arah westavel

"Kak ambilin facial foam itu" tunjuk Tasya ke arah almari kecil di sebelah westavel, Devan menuruti permintaan adiknya.

Beberapa menit kemudian Tasya sudah selesai mencuci muka dan keluar kamar mandi dengan  bantuan Devan

Devan menduduk kan Tasya di kasur king size milik Tasya lalu memposisikan kaki Tasya agar lurus.

"Nih sarapan dulu abis itu minum obat, gue berangkat dulu ya ada ujian pagi ini, bye semoga cepet sembuh" Devin mencium dahi Tasya lalu keluar dari kamar Tasya

"Gue juga berangkat dulu, kalau ada apa-apa telvon kita berdua kalok gak siapa gitu biar bisa bantuin lo" kata Devan sambil mencium kening Tasya lalu keluar kamar dan menutup nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang