Part 3

7 3 0
                                    

Lapangan itu kini telah ramai diisi oleh para peserta MOS dan juga Beberapa anggota OSIS.

Kegiatan MOS telah dibuka dua jam yang lalu, kini mereka sedang beristirahat sambil menikmati beberapa tampilan pentas seni dari para siswa.

Kia menikmati pertunjukan itu dengan semangat. Sedari tadi ia selalu berteriak dan tepuk tangan guna mengapresiasi para pemain pentas seni itu. Bahkan Raka yang sifatnya pendiam pun ikut melakukan hal yang sama disamping kia, walaupun ia tak terlalu kelihatan oleh orang lain didepan sana. Jadi, masih aman lah pikir nya.

MOS kali ini hanya dilakukan satu hari saja, tetapi fullday hingga jam lima sore. Maka dengan singkat nya waktu, mereka harus memaksimalkan kegiatan MOS hari ini.

Banyak waktu yang berlalu, kini mereka tiba di penghujung acara.  Bima yang menjabat sebagai ketua OSIS sekaligus ketua panitia dari kegiatan MOS ini pun memberikan sambutan diakhir acaranya.

Para peserta MOS diperbolehkan untuk pulang dan beristirahat dirumah mereka masing-masing. Terkecuali untuk anggota OSIS, mereka harus membereskan semuanya karna besok sekolah sudah berjalan dengan normal kembali.

Kia mencopot satu persatu hiasan yang menempel di atas panggung. Ia menggunakan kursi agar bisa menggapai hiasan yang bertulis "welcome to JHS", diatas sana.

"Alvin ! Pegangin gue" teriak kia pada Alvin.

Alvin pun segera memegangi kursi kia agar tak terjatuh.

Tiba-tiba, muncul ide jahil di benak Alvin.

Dengan iseng, Alvin menggoyangkan kursi tersebut untuk menakut-nakuti kia.

Kia masih melanjutkan kegiatannya tanpa merasa takut, karna ia yakin Alvin tidak akan menggoyangkan kursinya dengan sangat kencang.

Namun, dugaan positif nya salah besar. Alvin dengan santainya menambah kecepatan untuk mengguncang kursi itu.

Alhasil kia pun kehilangan keseimbangannya. Dan jadilah ia terjatuh disusul oleh kursi dan hiasan yang ia lepas tadi.

Jika kalian membayangkan layaknya di sinetron, yang mana laki-laki yang berada di bawah dan perempuan yang jatuh diatasnya, lalu mereka berdua saling bertatapan, maka kalian salah besar.

Kia malah jatuh tertimpa kursi yang dinaikinya tadi, sedangkan Alvin tetap berdiri dalam keadaan sehat walafiat sambil memandang shock ke arah kia yang terbaring melas di depannya.

Vano, Raka dan Bima yang melihat kejadian itu langsung menghampiri kia dan membantu gadis itu untuk berdiri.

"Lo nggak papa Ki?" Tanya Raka  khawatir dengan sahabatnya.

Kia menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Gara-gara lo nih" ucap Bima menunjuk Alvin.

"Yee maap, kan gue nggak sengaja"

"Nggak sengaja tapi bikin orang lain terluka, iya?" Sanggah Bima.

"Ssst udah, kok malah pada berantem sih." Ujar Kia menengahi perdebatan mereka.

Bima menghela nafasnya, lalu beralih menatap kia.
"Ayo, Gue anterin ke UKS." ajak Bima menggandeng tangan kia.

Kia menahan tangan Bima,
"Gue nggak papa kok, cuma luka dikit doang."

Kia menunjukkan salah satu luka nya yang berada di siku tangannya.

"Ini, ini, ini, sama ini, cuma sedikit kata Lo?" Bima menunjuk luka yang terdapat di tubuh kia. Luka itu tak hanya berada di kedua siku tangan kia, melainkan di kedua lututnya juga ikut terluka.

ASTROMERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang