Part 5

9 2 0
                                    

"hargai segala sesuatu yang sederhana, terkadang itulah yang membuat kita bahagia"

-----------

"bangun woy, tidur mulu."
Gibran mengguncang bahu kia yang sedang tertidur pulas diatas ranjangnya.

Kia mengusapkan matanya dan mendudukkan dirinya masih dengan posisi di atas kasur.

"Jam berapa bang?" Tanya kia, sambil menguap dan merenggangkan seluruh badannya.

"setengah 7"

"Kok Lo nggak bangunin gue sih?"

"Lah ini gue lagi ngapain emangnya? Dangdutan?" Ucap gibran kesal.

Tadi ia sudah mondar-mandir ke kamar kia, karna sita menyuruh Gibran untuk membangunkan adik semata wayangnya ini, tapi kia sangat lah kebo dan susah untuk bangun. Terhitung sudah lima kali Gibran membanguknkan adiknya itu.

"Kenapa nggak dari tadi sih."

Gibran yang merasa kesal pun langsung melesat pergi meninggalkan kia yang masih mengumpulkan nyawanya.

Kia yang melihatnya pun hanya menyedikkan bahu dengan rasa tak bersalah.

Setelah merasa lebih baik, kia segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandi di pagi harinya.

Sedangkan Gibran, ia sudah pergi duluan ke kampusnya menggunakan mobil.

Kampus Gibran bisa dibilang cukup jauh dari rumahnya. Ditambah lagi jalanan yang padat dan ramai bisa membuat dirinya telat untuk kuliah, jadi untuk mencari aman, ia berangkat lebih awal di banding teman kampusnya.

Kia menuruni anak tangga satu persatu, ia melihat empat orang laki-laki yang sedang menonton di ruang tv. Kia menghampiri keempat laki-laki tersebut.

"Kan gue dah bilang, gue nggak mau ikut bolos lagi." Ucap kia pada mereka.

Kia sudah kapok untuk bolos sekolah, itu karna ia merasa bahwa waktu bermainnya sudah selesai dan ia harus fokus untuk kuliahnya nanti.

"kita bolosnya nanti jam ke 5, jadi barengan aja ke sekolahnya."
Ucap Alvin.

"Terserah deh, sarapan dulu yuk." Ajak kia pada keempat sahabatnya.

Alvin mengangguk dan berjalan menuju meja makan disusul oleh ketiga sahabatnya.

"Tante sita kemana?." Tanya Kenan.

"Nggak tau, mungkin ke pasar."

"Om Beno?" Kini giliran Alvin yang bertanya.

"Ke kantor, kayak biasa."

Alvin hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka makan dengan lahap, sesekali mereka berbincang mengenai adik kelas baru mereka.

Dimulai dari Alvin yang menemukan adek kelas cuek, lalu Vano yang bertemu dengan mantan gebetannya dan Kenan yang bertemu dengan adik sepupunya.

Mereka sudah terbiasa makan bersama, tidak hanya makan di rumah kia namun mereka juga sering makan di rumah yang lainnya.

Mereka sering berangkat sekolah bersama-sama menggunakan mobil raka. Terkadang mereka juga berangkat menggunakan motor dan saling berboncengan.

Setelah merasa kenyang, mereka segera berangkat menuju sekolah dengan kenan yang menyetir di depan.

Seperti biasa, di dalam mobil mereka bernyanyi dengan ceria. Mereka sama sekali tak takut telat, karna mereka sudah hampir biasa dengan kata terlambat, lagi pula mereka beramai-ramai, beda jika sedang seorang diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTROMERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang