26

1K 95 6
                                    

Sebuah Hubungan bukanlah sebuah permainan yang bisa dimainkan seenaknya

——————————————

Chungha membuka matanya, dia menatap langit-langit kamarnya

Mengingat kejadian semalam, dia kembali menangis

Chungha mendudukkan dirinya, dia takut keluar—takut bertemu Oppanya

"Sayang kamu belum bangun?" Ucap seseorang sambil membuka pintu kamar Chungha

"Eomma?" Chungha

"Hai sayang" Ucap Eomma nya mendudukkan diri di samping Chungha

"Eomma, Chungha kangen!" Ucap Chungha sambil memeluk eomma nya

"Eomma juga kangen sama kamu, gimana kabarnya? Kamu baik baik aja kan?" Ucap Eomma Chungha sambil mengelus puncak kepala Chungha

Chungha terdiam, mengingat kejadian semalam bukan berarti dia baik baik saja

Ah tapi ini aneh, tak ada hak untuk kecewa dan sedih, namun Chungha justru begitu

Flashback-

"Chagiya, kau tunggu sini ya aku akan mengangkat telfon dulu" Ucap Jimin begitu mendapat telfon

"Baiklah" Chungha

Setelah mendapat persetujuan Chungha, Jimin pun pergi mengangkat telfon

Chungha diam, dia melihat seisi mall, dan beberapa orang yang berlalu lalang

"Apa aku benar benar harus nyaman dengan Jimin Oppa?" Gumam Chungha dengan pelan

"Ah Chungha! Kau hanya memanfaatkan nya karna harus move on dengan Yoongi! Jangan sampai kau benar benar mencintainya" Chungha

Setelah beberapa detik memikirkan Jimin, Chungha kembali memikirkan Yoongi

Chungha masih mencintainya, tapi entah bagaimana Yoongi ke dia, Chungha juga bodoh malah memilih Jimin dibanding menunggu Yoongi

Chungha menggerutu didalam batinnya

Tak lama ada sepasang yeoja dan namja lewat bersama

Mukanya tampak tak asing bagi Chungha

"It-itu bukan nya Yoongi dan Suran?" Gumam Chungha

Suran yang sudah mengetahui Chungha melihatnya, Suran menggandeng tangan Yoongi dan memberikan tatapan sinis kepada Chungha yang tak jauh dari tempatnya

Chungha benar benar kesal, kenapa Suran memberikan tatapan itu

Tak lama Jimij datang, karna sudah tau bahwa Chungha sedang kesal

"Chungha, kita kemana lagi sekarang?" Jimin

"Aku ingin minum bir" Ucapnya singkat

>>

Chungha berjalan dengan sedikit terhuyung, dia menghampiri Jimin yang menunggu di luar club

"Oppa" Ucap Chungha lalu memeluk Jimin

Jimin terkejut dengan sikap Chungha

"Apa ini efek alkohol?" Batin Jimin

"Oppa! Kau jahat!" Ucap Chungha memukul dada Jimin

"Apa? Jahat?" Jimin

"Kau pikir aku tidak melihat? Aku melihatmu bersama Suran eonnie!" Chungha

Jimin tersentak, dia takut kalo Chungha mendengar rencana nya itu

"Kenapa kau jalan bersamanya oppa?" Chungha

"Aku tid-"

Chup..

Chungha mencium bibir Jimin, sedangkan Jimin hanya terdiam karna terkejut

Bugh..

Jimin tersungkur akibat seseorang memukul pipinya

"Bawa dia" Ucap seseorang itu

Tak lama ada seorang lelaki yang menarik Chungha menuju mobil, Chungha pasrah dan hanya diam, dia menahan rasa pusing di kepalanya efek alkohol yang ia minum

>>

Setelah sampai di depan rumah, Chungha turun dan segera masuk, dia takut jika seorang yang mengantarnya akan macam-macam dengannya

Dia membuka pintu dan langsung di sambut oleh panggilan Oppa nya

"Chungha!" Pekik Samuel ketika melihat penampilan Chungha

"Op-oppa" Ucap Chungha menahan rasa pusingnya dan setelah itu pandangan nya mulai gelap dan...

Bruk...

Chungha terjatuh setelah dia tak kuat lagi menahan rasa pusingnya

Flashback off-

Chungha menangis di pelukkan eomma nya, sedangkan eomma nya bingung 'kenapa dengan putriku?'

"Kamu kenapa?" Eomma

"Ah gapapa eomma" Ucap Chungha lalu melepas pelukkannya

"Aku mandi dulu ya eomma" Chungha

"Bersiaplah nanti malam ada acara makan malam" Eomma

"Makan malam? Biasa saja eomma, kenapa harus bersiap" Chungha

"Ada keluarga lain yang akan makan bersama kita, jadi kau harus dandan" Eomma

"Baiklah" Chungha

>>

"Jim, rencana kita batal!" Ucap Suran kepada Jimin

"Kenapa?" Jimin

"Gu-gua bakal dijodohin" Suran

"Apa?! Dengan siapa?" Jimin

"Ah aku tidak tau! Tapi ini benar benar tidak bisa di tolak, aku ga bisa terus sama Yoongi kalo begini caranya" Suran

"Lah terus aku dan Chungha bagaimana?!" Jimin

"Urus saja rencana mu sendiri, itu bukan urusanku" Suran

Suran pergi meninggalkan Jimin yang tersisa di ruangan kantornya

Sedangkan Jimin masih pusing dengan rencana selanjutnya

Ringtone ponsel Jimin berbunyi, dia langsung menerima panggilan masuknya dan menempelkan ponsel pada telinganya

"Ada apa?" Jimin

"Aku akan kembali dua minggu lagi, aku merindukanmu" Ucap seseorang disebrang sana

Jimin terdiam, dia tidak bisa berkutik, dan dia juga sudah tak dapat membalaskan dendam pada Samuel

"Aku juga merindukanmu, cepatlah kembali" Ucap Jimin lalu memutuskan sambungan telfon nya

My Cold Boyfriend - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang