Part 2 : the mid story

2 0 0
                                    

(Academy)

Setelah terbangun Vilan pun bergegas mandi dan berangkat ke sekolah sesampai di sekolah pelajaran pun di mulai... jam ke 4 Vilan tertidur di dalam kelas dan mendengar jeritan keras di telinganya ia pun terbangun temannya pun menanyakan "kenapa kamu berteriak" tanya temannya sembari berbisik

"kamu tidak dengar teriakan ?" tanya aku

" tidak, aku tidak mendengar teriakan, mungkin halusinasi mu, makanya jangan tidur saat pelajaran." Vilan pun segera berdiri dan memohon izin untuk ke kamar mandi, di perjalanan ia melihat kondisi tembok yang sedang dikerumuni lumut bergerak menutupi tembok secara perlahan.

vilan pun mendengar suara teriak kan itu kembali dan membatalkan niatnya menuju kamar mandi lalu kembali ke kelas, ia pun merasa takut dan termenung di dalam kelas, salah satu temannya mencoba untuk menyapanya, saat si teman menepuk punggung vilan, vilan pun terjatuh dan pingsan, temannya pun bergotong royong membawa vilan ke ruang guru.

beberapa jam kemudian vilan terbangun dan melihat hal yang aneh di sekelilingnya terdapat binatang merayap seperti kelabang dengan jumlah yang banyak sedang menghampiri vilan, mendengar teriakan dari ruang guru, seorang guru menghampiri ruangan tesebut ia pun melihat vilan yang sedang ketakutan "ada apa? kenapa kamu berteriak, apa kamu sudah jauh lebih baik, coba cerita" vilan yang hanya bisa memperhatikan sekitar, merasa bingung harus berbicara apa, vilan pun berfikir bahwa hanya dirinya yang bisa melihat makhluk itu, vilan pun memutuskan meminta izin pulang terlebih dahulu, setelah keluar dari academi vilan pun bergegas pulang untuk menghindari kontak dengan mahluk lain ditengah perjalan vilan terhenti dan merasa jalanan tampak berbeda lalu datang seorang yang mengejutkan vilan dari belakang "kamu bisa melihat aku" ujar orang itu.

"iya aku bisa melihat mu, kenapa" "apa yang kamu lihat itu nyata namun tidak ada, lebih baik kamu hati-hati, karena nasibmu sekarang bergantung kepada matamu, setiap pergerakan matamu menjadi perhitungan dari segala hidupmu" mendengar ucapan orang tersebut vilan pun menyadari sesuatu hal dan meminta izin untuk pulang terlebih dahulu tapi orang tersebut telah menghilang, vilan pun berlari dan segera masuk ke rumah dan berusaha melupakan kejadian tadi.

Keesokan harinya ia sadar bahwa semua yang ia lihat sebelumnya bukanlah sebuah mimpi karena di dalam rumahnya terdapat makhluk gaib lain yang sedang bergerak-gerak,, vilan pun berusaha menghiraukan apa yang ia lihat.

Pada pagi hari ada seorang yang mengetuk pintu, vilan pun menjadi was was saat membuka pintu, karena ayahnya berpesan jangan membuka pintu kepada orang asing, tapi vilan memberanikan diri untuk membuka namun tidak ada siapapun di luar rumahnya, ia pun langsung menutup pintu, saat pintu mau tertutup, ada yang menarik pintu dari luar, tarikan tersebut sangatlah kuat vilan pun melepaskan dan tetap tidak ada siapapun di luar vilan pun mencoba keluar dari rumah, saat ia menginjakan kaki di luar rumahnya ,kaki dia terseret dan vilan terjatuh, malam pun telah tiba vilan terbangun di sebuah kamar vilan pun merasa kenal dengan tempat ini seorang yang di samping vilan menyapanya "sudah bangun, maaf ya, sikap penjaga academi sedikit keras" vilan pun terkejut karena tidak menyadari.

saat vilan bertanya tentang tempat ini, dia membuka jubahnya dan berkata "apakah kamu lupa denganku" ujar D3.

aku pun terkejut saat mengetahui dia adalah D3, guru tersebut memberikan penjelasan alasan dia membawa vilan ke academi ini, " mungkin kamu tidak percaya di dunia ini banyak hal yang belum kamu ketahui, oh iya sekarang kita berada di academi" vilan pun terkejut mengetahui fakta bahwa ia berada di academi.

D3 pun menjelaskan tentang kejadian yang di timpa vilan "penglihatan yang kamu dapatkan sangatlah spesial, kamu menjadi yang terpilih aku juga menjadi yang terpilih, aku menduduki posisi devil ke 3 dan kamu sekarang devil ke 6 kita bertugas menjaga matralis" vilan pun merasa pernah mendengar buku matralis "academi ini di ciptakan sebagai pelindung dari matralis" vilan pun tidak memahami yang di maksud oleh D3.

"aku tidak paham, tapi jika aku menolak bagaimana." Ujar vilan yang berusaha melihat sebuah pilihan

"ya aku tahu, pasti kamu akan berkata begitu, apakah kamu sanggup setiap hari nya di hantui oleh para mahluk itu" terdengar suara ledakan dari luar academi, lalu datanglah salah satu guru yang berkata "D3 terjadi penyerang di gerbang depan"

"baik, kalian hadang mereka, bentar lagi aku kesana" ujar D3 dengan tegas, guru tersebut pergi ke depan untuk memperlambat lawan.

D3 pun segera keluar, vilan pun memutuskan untuk ikut denganya, deru angin malam membuat suasana di academi tampak dingin.

"lepaskan mahluk itu!" ujar D3 sembari berteriak

guru tersebut pun melepaskannya dan si makhluk tersebut berlari ke arah D3, saat sudah merasa dekat D3 melambaikan tangan, makhluk itu pun terdiam, terjatuh, dan melemas secara perlahan beberapa guru pun memberinya pembebasan dengan membuatkan segel, makhluk tersebut pun lenyap secara perlahan.

D3 pun mengantar vilan kembali ke rumahnya, sesampai dirumah sang ayah telah menunggunya, vilan pun di marahi oleh ayahnya, D3 selaku gurunya pun menjelaskan bahwa vilan mendapatkan bimbingan belajar dari D3 untuk ujian besok.

ayahnya pun mengucapkan terima kasih atas kepedulian gurunya terhadap muridnya, keesokan harinya vilan bergegas ke kelas, saat melewati gerbang sekolah bekat pertarungan masih tertinggal jelas, karena semalam gerbang sekolah sempat rusak gara-gara makhluk tersebut, dan gerbang tersebut tetaplah rusak hingga pagi ini.

vilan pun semakin percaya bahwa semalam bukanlah sebuah mimpi.

Star;Devil The Beginning Book M (OS) (Book 0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang