Part 2 : the begin story

2 0 0
                                    

[Alam Fana]

( Arda [BUMI] )

"baiklah sampai disini saja ya, pembelajaran filsafat nya, kita sambung minggu depan" ujar seorang guru yang telah usai mengajar dan berjalan kembali menuju ruang guru.

para murid berlarian keluar ruang kelas untuk beristirahat, aku pun mengejar guru tersebut.

"terima kasih ya vilan, sudah membantu" ujar D3, setelah mengembalikan buku yang ketinggalan aku pun segera kembali ke kelas, untuk mengisi waktu luang aku pun memutuskan untuk tidur di dalam kelas sembari menunggu jam pelajaran berikutnya.

aku tidur di dalam kelas bukan berarti aku pemalas, aku hanya mengisi waktu luang ku, karena jika aku tidak tidur seakan waktu akan terasa lama, dan membuatku lapar, jadi aku memutuskan untuk tidur demi menghilangkan rasa lapar ku, aku tinggal sendirian dengan ayahku, ibuku telah wafat, sedangkan ayahku membanting tulang bekerja untuk membiayai sekolahku, aku lahir pada tahun 1791 dan sekarang umur ku menginjak 14 tahun.

usai sekolah aku berjalan kaki karena sudah menjadi kebiasaan ku, rumahku lumayan jauh, sebenarnya ayahku menawarkan untuk menyewa pengangkut, jangankan pengangkut makanpun kami kesulitan.

di tengah perjalananku, aku merasakan pusing di kepalaku dan penglihatan ku mulai terlihat samar-samar, seakan aku tersesat tidak mengetahui jalanan aku pun terjatuh dan tidak tersadarkan diri.

aku pun berusaha membuka mataku, secara perlahan, aku pun terkejut karena aku berada di rumah aku pun segera keluar rumah, sang langit pun bersinar terang di malam hari, aku pun bertanya-tanya pada diriku, apakah aku tertidur sampai malam, dan siapa yang membawaku, lalu ada seorang yang mengetuk pintu, saat ku buka, sang ayah tersenyum sembari membawa makanan, aku pun menanyai ayahku tentang diriku yang pingsan, tapi ayahku tidak mengetahui bahwa aku pingsan dan sang ayah pun khawatir dengan kesehatanku, aku pun berusaha mengalihkan perhatian agar ayah ku tidak khawatir terhadap diriku.

Ke esokan hari nya, di pagi hari aku berusaha mengingat, alasanku pingsan dalam benakku aku berfikir "mungkin karena lapar... tapi setiap harinya aku lapar aku baik-baik saja" gumamku berbicara sendiri.

Tiba- tiba ada Seorang yang menyapaku aku pun menanyainya.

"kamu vilan ya, kamu anak pilihan itu kan" ucap seorang yang merasa mengenal diriku.

"maksudnya kak" aku pun menanyainya maksud dari pertanyaannya

"pada tahun 1791 lahirlah seorang anak bernama Vilan itu kan kamu, dah kak... hati-hati ya!"

Ia pergi dan hanya berkata "aku vilan yang lahir pada tahun 1791, memang sih aku lahir di tahun itu, tapi kenapa ?, aneh itu orang" gumamku sembari melanjutkan perjalananku.

Sesampai di academy, pelajaran pun di mulai, usai jam pertama, aku segera mencari guru kemarin.

"oh kamu vilan, ada apa ya" ucap D3 yang menanggapi

"begini pak apa itu alam sarpa" tanya aku, karena masih meras belum memahami pembelajaran kemarin.

"alam ghaib itu" dengan singkat, membuat vilan penasaran

"bisa bapak jelaskan" rasa penasaran pun muncul dan meminta penjelasan

"sebentar bapak lupa, bapak liat buku dulu" mengambil buku di dalam daun

"buku apa itu pak, kok unik" melihat bentuk buku yang terlilit oleh tali yang mengikat sebuah pedang kecil sebagai penanda.

"ini namanya matralis, buku rangkaian"

[ The Begin Story ]

(ALAM sarpa)

Disuatu tempat di dunia jin, Pemimpin mereka yang bernama prejin Sedang mengerjakan urusan pemilahan jiwa-jiwa makhluk yang sudah mati, Bangsa Jin bertugas sebagai pengantar jiwa-jiwa ke bangsa iblis untuk di jadikan sebagai perusak jiwa di alam fana.

Manusia adalah makhluk yang paling lemah dari makhluk lainnya akan tetapi tekad yang dimiliki manusia ialah kekuatannya.

(Alam Fana) (place arda)

"bagaimana bisa di pahami" ujar D3 yang telah selesai memberikan penjelasan

"begitu ya pak, makasih ya pak" dalam benak vilan terdapat banyak pertanyaan, tapi vilan memutuskan untuk bertanya di lain hari.

Ia pun segera kembali ke kelas tetapi di lorong vilan terpingsan, seorang guru menemukannya dan berusaha membangunkannya

"lebih baik kamu pulang saja beristirahat di rumah" mendengar ucapan seorang guru vilan pun kembali berjalan.

"dengan pandangan yang samar-samar vilan terhenti dan berkata "mungkin karena aku lapar" vilan melihat banyak cahaya bertebangan yang mengarah ke vilan, sesaat pandangan menjadi putih kosong.

"percuma kau mencari karena semuanya akan berbentuk seperti ini, kau sekarang berada di dalam ruang hampa, pusat di mana kekosongan berada, dan berhentilah mengacuhkan ku, karena kau sudah di pilih oleh kami, kami adalah para sang namaku adalah Sang hampa, namanya adalah Sang takdir, dia Sang Kematian, dia Sang penentu, dan dia Sang Kehidupan"

vilan pun terdiam melihat cahaya yang bersuara, karena penasaran vilan pun bertanya "apa maksudmu terpilih... aku terpilih apa, mohon penjelasannya" salah satu cahaya menghampirinya dan berubah wujud menjadi manusia "siapakah dirimu, apakah kau tahu dunia yang kau tinggali adalah dunia di mana medan perang berada dan dunia itu adalah tempat sampah berada" mendengar ucapan sang takdir vilan pun merasa emosi "kenapa kau bisa berbicara seperti itu!.. memang dunia ku penuh penjahat tetapi perang itu hanya untuk orang bodoh, aku akui bahwa duniaku banyak makhluk yang sampah tapi bukan berarti dunia ku sampah." lalu datang lah salah satu cahaya dan berubah wujud menjadai manusia "hei manusia rendahan kau sadar tidak berbicara dengan siapa ? aku suka kau marah tapi aku benci! ... kau seperti .. merendahkan kami."

suasana mulai mencekam, sang kematian mulai geram dengan ucapan vilan ... dengan marah dan cepat menghampiri Vilan "kau adalah makhluk yang paling terhina! Manusia memang makhluk paling menjijikan, seharusnya aku sadar dari dulu bahwa kau itu adalah kesalahan! dari ciptaannya pencipta, jika kau bukan karena ciptaan pencipta sudah kulenyapkan dari dulu, lebih baik kau pergi dari sini, sebelum aku membunuhmu karena aku sudah enggan melihatmu lagi, melihat makhluk yang merendahkan makhluk lain ..hem .. apalagi yang merendahkan adalah makhluk yang paling rendah derajatnya!" sang kematian melepaskan vilan lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Vilan pun menjawab dengan lantang dan berkata "jika aku makhluk paling rendah! hadirkanlah makhluk paling kuat dan akan ku buktikan" "pede banget kau manusia rendahan dengan kekuatan fisik pun kau tak bisa mengalahkannya, kau pasti akan langsung mati." dengan berjalan pergi ......

datanglah salah satu cahaya yang berubah wujud menjadi manusia dan berkata "ingat bahwa hidup hanya sekali gunakanlah hidupmu untuk berbuat baik, aku sarankan kamu berfikir terlebih dahulu sebelum mengutarakan." Ujar sang kehidupan yang merasa kasihan dengan sikap nya vilan "sudah perdebatannya ... baiklah kalau sudah langsung saja, alasan kamu bisa melihat karena kamu yang terpilih, mari kita berjabat tangan untuk perkenalan kita berlatih lah sendiri, karena kau akan menghadapi kesulitan dari sekarang." Ujar sang penentu dengan wujud cahaya mengeluarkan sebagian tangan untuk bersalaman.

Sang takdir berbisik kepada vilan "selamat menyelesaikan kehidupanmu, aku tunggu hal menarik lain nya.." vilan pun merasa bingung apa yang dikatakan oleh para sang.

"apa maksud kalian?" tiba-tiba vilan terbangun di depan rumahnya Vilan pun segera memasuki rumahnya dan tertidur di kamarnya, rasa lapar yang membuat dirinya langsung tertidur, saat ia tertidur ia bermimpi di mana semua makhluk berkumpul di dalam satu tempat dan menatap kebencian kepada vilan, ia juga melihat dunia hancur di landa kebencian dan dendam.

vilan pun terkejut akan mimpi tersebut dan terbangun panik, ia pun menarik nafas untuk menenangkan dirinya.

Star;Devil The Beginning Book M (OS) (Book 0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang