Ku berusaha memperlakukan setiap orang dengan sopan, bahkan orang-orang yang mengasari ku bukan karena mereka baik, melainkan karena aku orang baik.
Laura
Dalam kamar bernuansa hitam putih, seorang pria tengah duduk di balkon kamarnya menghadap ke arah pohon dan rumah-rumah yang berderet rapih.
Dalam pikirannya sekarang hanya tertuju pada satu orang, seseorang yang tadi berdebat dengannya.
Ia memang bukan orang yang suka dengan basa basi ia lebih suka to the poin, jadi ia to the poin dengan perasaannya tadi.
Ia tak menyangka kalau ungkapan rasa pada seseorang itu di tolak mentah-mentah, tapi ia tak akan mudah menyerah begitu saja tanpa ada usaha sedikit pun.
Ia akan terus berusaha sampai apa yang ia inginkan tercapai, cinta dan cita-citanya sama ia harus terus berusaha lalu setelah itu tunggu hasilnya.
Bila ia gagal mungkin usaha yang ia lakukan belum cukup untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Tok.. tok.. tok.. tok..
Ketukan di pintu menyadarkan Aless dari lamunannya, ya pria yang sedari tadi melamun itu aless dan ia memikirkan seseorang siapa lagi kalau bukan Laura.
Orang yang menyita semua pikirannya, padahal ia baru pertama kali bertemu dengan Laura, tapi dari tadi Laura sudah berlari-lari dalam pikirannya.
"Aless makan dulu, mamah udah masak" terdengar suara teriakan perempuan di balik pintu kamar Aless.
"Iyaa mah" jawab Aless cepat lalu ia berjalan keluar kamar.
Saat ia membuka pintu di situ sudah ada wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tak terbilang muda lagi.
"Mamah udah nungguin kamu dari tadi, kenapa sih kalau makan harus di suruh-suruh dulu" omelnya sambil berjalan menuju meja makan yang sudah terisi dengan makanan yang lezat.
"Kamu tuh cuma di suruh makan bukan di suruh kerja, mamah gak mau kamu sakit" wanita itu masih belum puas mengomeli anaknya yang terus saja seperti ini, selalu tak mendengarkan ucapannya bila tentang pola makan anaknya.
"Iyaa mah" jawab Aless pelan.
"Kamu jangan iya iya aja dengerin terus lakuin apa yang mamah bilang" ucap Ani lagi tegas.
"Mah jadi makan gak" kata Aless.
"Yaudah kamu makan yang banyak biar gak sakit"
"Iya mah"
"Papah mana mah?" Tanya Aless.
"Blom pulang lembur katanya" jawab Ani mamah Aless.
"Kalo kak Evan mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Secrets [REVISI]
Novela Juvenil"Siappun bisa jadi apapun" Gadis pecicilan itu juga ternyata punya kisah hidup yang tidak baik, Tapi dia pandai menyembunyikannya dengan sangat amat baik. Sejujurnya yang dia butuhkan hanyalah rumah, rumah tempat dia pulang tempat pemberi cinta dan...