Chapter-10

1.4K 108 8
                                    

Dalam beberapa hari foto dan surat itu pun sampai ditangan Seulgi.Disusul dgn paket dgn maksud ancaman lain dalam beberapa waktu hampir setiap harinya setelah itu.Boneka-boneka dgn keadaan tidak utuh dan darah buatan yg melumurinya

Seulgi yg awalnya hanya berusaha menganggap surat pertama yg diterimanya adalah perbuatan orang iseng dan berusaha tenang,makin hari makin dibuat gelisah dgn semua ancaman itu.Ia selalu merasa diawasi dan dalam bahaya

Ia bisa saja segera membuat keputusan untuk menjauhi Jimin,tapi apa daya ia sudah terlanjur mencintai namja itu dan sulit untuk melakukannya

Seulgi sendiri tidak memberitahu orang-orang terdekatnya karena tidak ingin membuat mereka khawatir,meskipun pada akhirnya harus ia sendiri yg menanggung beban

Sudah hampir seminggu Seulgi tidak pergi untuk kuliah,ancaman itu sudah membuatnya takut untuk keluar rumah meskipun hanya selangkah.Ia hanya diam mengurung diri di kamarnya dgn kegelisahan yg melandanya

Kedua orang tuanya pun cukup bingung dgn perilaku Seulgi,tapi mereka tidak bisa mengetahui lebih alasannya karena sang putri yg tidak mengatakan apa pun.Ia hanya bilang baik-baik saja dan hanya ingin cuti dari kuliahnya untuk sementara waktu

*Ting tong

"Anyeong ahjumma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anyeong ahjumma.." Jimin hadir dgn senyum ramah meyapa sang pemilik rumah.Tidak lupa ia membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat

"Ah..Jimin-sshi.." Ny.Kang membalasnya juga dgn senyum."Anyeong..kau pasti mencari Seulgi eoh..?"

"Ne..ahjumma..aku hanya ingin tau kenapa dia hampir seminggu ini tidak masuk kuliah..

" Ah..itu.."Ny.Kang menghela nafasnya."Ahjumma juga tidak tau..dia bilang dia hanya ingin libur kuliah dan istirahat..tapi bahkan dia tidak keluar kamarnya..dia hanya bilang-baik-baik saja..

"Jinja..?"

Ny.Kang mengangguk dan menunjukkan senyum tipisnya."Syukurlah kau datang..siapa tau dia mau memberitahumu masalahnya..

Jimin kembali tersenyum."Ne..ahjumma..

"Ya sudah..kau temui saja dia di kamarnya..

" Ara..permisi ahjumma..

"Ne..

Jimin pun mengarah ke kamar Seulgi di lantai dua yg sudah cukup dikerahuinya

*Tok tok

Suara ketukan pintu itu membuat Seulgi yg termenung itu merasa terkejut dan panik disaat bersamaan

" N..nuguya..?"tanya Seulgi

"Aku Jimin.." pengakuan dan suara itu membuat Seulgi bisa bernafas lega."Boleh aku masuk..?"

"Ne..masuklah.."

Hurt | VRene (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang