[28] Lylian #Revisi

120K 7.7K 844
                                    

Cerita Cowo Possessive akan Author hapus dan digantikan baru dengan versi Revisinya. Tapi yang versi Revisi hanya setengah yang Author publikasikan:)

Tiba-tiba merasa cerita ini terlalu vulgar karena ada banyak anak remaja yang masih di bawah umur yang baca, kalau yg Versi Revisi itu lebih baik menurut saya pribadi sebagai Author.

***
Happy Reading...!

"Omelette abang enak gak?" Galfyu bertanya dengan nada cemas, takut serta khawatir jikalau rasanya tidak enak.

Sella tersenyum tipis seraya mengangguk. Jujur saja, Omelette yang abang nya buatkan tidak ada rasanya alias hambar. Tentu saja Sella diam, selain karena tidak ingin menyakiti hati Galfyu, ia juga tak Mood berbicara.

"Syukurlah..." Galfyu bernafas lega.

Sella mmelirik Galfyu yang terlihat sangat tampan dengan memakai baju kasual yang menambah nilai plus ketampanan abangnya. Sebagai seorang adik, Sella tahu jika Galfyu sedang jatuh cinta. Hanya saja...

"Bang?"

Galfyu menoleh setelah sibuk menata dapur yang berantakan karena ulahnya. "Adek butuh apa? Apa ada yang kurang??"

"Bang..." Sella menatap mata abangnya serius. "Berhenti... bisa?" Sella mencengkram erat sendok yang dipegangnya. Kebencian di hatinya sama besar dengan rasa sayang terhadap Galfyu. Bagaimanapun Galfyu masihlah saudara sedarah dan menjadi kebanggannya dari dulu hingga sekarang. 

"Sella masih benci abang, banget. Sella mau abang berhenti biar Sella gak benci abang lagi." Sella membuang muka melanjutkan kegiatan makan Omelette. Dirinya tak berani mentap wajah sang kakak, karena ia takut akan jawaban yang diterima.

"Hah?" Galfyu tertawa pingkal tak terkendali, membuat Sella bergetar. "Kamu bilang apa? Berhenti..?" Tanya Galfyu masih dengan tawanya yang terkesan hambar.

"Sella, dengar." Galfyu tersenyum menyeringai berjalan di belakang adiknya. "Abang terlalu menikmati apa yang abang lakukan. Tak bisa dihindari, dikendalikan, ataupun dilarang. Lagipula ada banyak yang nggak tau tentang abang." Galfyu memeluk leher adiknya dari belakang.

"Tentang sesuatu yang dilarang." Galfyu mengacak rambut adiknya kemudian beranjak pergi. "Jadi, Abang minta maaf."

"J-jauhi Jena!" Sella menatap tajam galfyu dengan mata berkaca-kaca. "Jangan Jena, pliss..." Nada suara Sella mengecil, merendah, serta memohon. Cukup Kinara yang terjebak dengan keluarga iblis ini. Jangan Jena, Jena adalah wanita yang baik.

Langkah Galfyu terhenti. Matanya berubah menjadi tajam. Mendengar suara Jena, Emosinya meluap, tak terkendali dan ingin sekali sekarang untuk melakukan sesuatu yang memuaskan hasratnya. "Aku ingin dia." Galfyu langsung melanjutkan langkahnya.

"No!" Sella meremas rambutnya kasar. Semua salahnya. Dari awal bukankah 'dia' sudah memberikan tahumu Sella? Sekarang semua salahnya, karena dirinya Jena ikut terseret dalam semua lingkar setan yang kasat mata.

Galfyu sudah terlanjur bad mood dan lebih memilih pergi. Dirinya paling tidak suka jika dilarang mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Walapun itu Adik kesayangan sekalipun. Lelaki itu memilih pergi keluar dari rumah, melanjutkan pekerjaannya yang selalu saja bisa membuatnya senang. Tebak apakah itu.

Cowo Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang