[34] Exam

102K 6.4K 904
                                        

Ini versi revisi dan extra Part pertengahan yang belum pernah di publish.

***
Happy Reading...!

Beberapa bulan setelah banyak kejadian di kala itu, semua orang mulai berpencar dengan kehidupan mereka masing-masing. Sella yang kesepian dengan kehidupan barunya di aussie, Galfyu yang masih belum bisa mengontrol penyakitnya, Kinara yang banyak melamun, Kenzo yang merasa hampa setelah pernikahannya dengan Shireen. Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka?

Kinara menatap datar pada pulpen yang ia genggam. Pandangannya kosong memikirkan semangatnya yang menghilang tertelan waktu, Kinara tidak mengerti dengan jalan takdir Tuhan. Gadis itu kembali sadar lalu kembali memperhatikan penjelasan guru.

Benar, Kinara mulai Aktif kembali belajar di sekolah karena sebentar lagi akan mendekati Ujian Nasional dan SBMPTN. Dengan usaha dan juga keras kepala yang Kinara miliki akhirnya ia bisa kembali belajar di sekolah di izinkan oleh Reynald.

Kinara fokus menatap pada penjelasan guru sesekali mencatat hal penting, meskipun banyak kesedihan dan rasa bersalah masih hinggap jauh di dalam benaknya. Angel, Laras, dan Juna tidak pernah lagi terlihat di sekolah. Itu semua adalah salahnya, mungkin saja Reynald melakukan itu semua tanpa rasa bersalah untuk dirinya. Tetapi ia tidak pernah meminta ini.

Kinara tak pernah meminta Reynald melukai seseorang demi dirinya. Itu semua adalah perbuatan keji membuat Kinara terus larut dalam rasa bersalah.

Tidak ada lagi Sella di sisi Kinara, sahabatnya itu sudah di pindahkan ke Aussie karena alasan pribadi yang Kinara tak tahu. Itu artinya Kinara tidak bisa ketemu Sella hingga waktu yang tak bisa di tentukan. Bagaimana bisa Kinara bertahan sendirian di bumi ini, hidup bersama seorang iblis bukanlah keinginannya.

"Kinara? Lo bisa 'kan belajar kelompok bareng kita pulang sekolah nanti?" Suara seseorang menginterupsi lamunan Kinara agar segera sadar, Kinara menatap teman yang duduk di depan bangkunya dengan senyum kaku. "K-kalian mau satu kelompok sama aku?"

Mereka terdiam, tampaknya tersinggung dengan ucapan Kinara. "Maksud kamu?" Tanya salah satu dari mereka dengan nada agak tidak enak di dengar. Sepertinya mereka salah tangkap dari ucapan Kinara.

"Eh maksudnya, aku bisa kok kerja kelompok bareng kalian sehabis pulang sekolah." Kinara tersenyum tipis, mereka langsung memasang wajah berkerut kesal dan berbalik membelakangi Kinara.

"Pstt, dia kenapa sih?"

"Nggak tau dah, di ajak kerja kelompok malah kayak enggan ikutan gitu. Udah baik-baik kita mau ngajakin malah responnya kayak gitu."

"Kalau aja, dia gak jadian sama Reynald gak bakal gue aja tadi."

"Lah iya, mulai songong semenjak jadian sama Reynald. Padahal dulunya penakut."

Kinara menunduk, mereka berbisik terlalu keras di depannya. Kapan keadilan akan mulai berpihak padanya? Dia lelah harus terus-terusan tuli tidak mendengar ucapan orang lain dan juga buta kalau mereka memang tidak ingin dirinya hadir di antara mereka.

"Pulang jam sekolah jam berapa?" Tanya Kinara memotong pembicara mereka yang sedang membicarakan dirinya. Kinara memasang senyum tipis ketika bertanya. Mereka terdiam dan melirik Kinara sekilas sebelum akhirnya kembali membalikan tubuh mereka masing-masing.

"Pulang sekolah lo ganti baju dulu terus langsung datang aja ke Cafe dekat sekolah. Beneran bisa kan?" Tanya mereka. Kinara mengangguk paham lalu mengulas senyum. "Bisa kok, nanti aku bawa sebagian alat-alatnya juga ya." Tawar Kinara.

Mereka saling tatap kemudian menggedikan bahu tak tahu-menahu. "Jam istirahat lo ngomong aja sama Yoga, soalnya dia yang bawa alat sama bahan-bahannya." Jawab mereka membuat Kinara kembali mengangguk paham. "Makasih." Kinara menatap mereka teduh, membuat mereka hanya tersenyum canggung dan mengiyakan.

Cowo Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang