Part 6

10 1 0
                                    

Dua minggu selepas pertemuannya dengan Rezfan, Keenan memutuskan untuk pergi ke luar Kota sekaligus meninjau Perusahaan cabang disana. Pikirannya terus tertuju terhadap sosok Wanita yang sempat dia lihat di Toko buku.

"Ah... Bisa gila gue kalau terus kepikiran Cewek itu. Lagian ngapain sih nggak jelas banget. Tumben-tumbenan nih pikiran tertuju pada Wanita"

Keenan terus menggerutu dalam perjalanannya menuju Kota X.

Disisi lain... Hasyim sudah mendapatkan bukti siapa saja yang terlibat dalam penggelapan uang di Kampus milik keluarganya.

Hasyim mengambil handpone dan menghubungi seseorang.

"Semuanya sudah terkumpul. Jadi kapan hal ini dibereskan?"

"....."

"Baiklah"

Hasyim segera pergi ke tempat tujuannya.

Ketika akan pergi, Hasyim tidak sengaja berpapasan dengan Azizah. Azizah yang sedang asyik mengobrol dengan Laila, tidak menyadarinya.

"Zizah minggir dikit, itu Pados cakep mau lewat"

Ucap Laila seraya menarik Azizah

"Apaan sih? Nyebelin"

Ketika Azizah mengangkat kepalanya, tiba-tiba jantungnya kembali berdegup dengan kencang.

"Maaf Pak..."

Azizah dan Laila menganggukkan kepalanya tanda sopan terhadap Dosen barunya.

"Hmmm"

Hasyim hanya berdehem lalu pergi.

"Cakep bangettt... Mau dong jadi Istrinya nggak muluk-muluk yaa Allah..." Ucap Laila

Azizah hanya menatap malas terhadap Sahabatnya itu.

Hasyim POV

Kali ini tidak boleh gagal, karena kembali pulang ke Negara ini tidak sia-sia, akhirnya dalang dari semuanya mulai terungkap.

"Temui Ayah di Jl. X"

Hasyim termenung ketika kembali memikirkan ucapan Ayahnya barusan. Bukankah Ayahnya masih diperjalanan, mengapa mendadak sudah ada di Kota X?

Handpone yang dia simpan di dashboard mobil kembali diambilnya, dan menghubungi Orang kepercayaannya.

"Tolong cari tahu di Jl. X, siapa yang bersama Ayahku saat ini"

Tut.

Belum juga dijawab, Hasyim langsung memutus telponnya.

"Arrrggghhhhhh...."

Hasyim begitu frustasi karena ternyata tidak semudah itu.

Kembali lagi ke kediaman Azizah...

"Bang..."

Azizah memanggil Abangnya Rezfan ketika baru sampai rumah

"Apa Dek? Abang baru sampai loh belum juga duduk dan ditawari Adek minum" Jawab Rezfan sambil terkekeh

"Abang sudah tahu belum? Kalau Dia kembali"  Ucap Azizah dengan sendu

Rezfan duduk disamping Adiknya, tanpa Azizah sadari Rezfan mengepalkan tangannya karena geram.

"Sudahlah Dek... Jangan dibahas terus, Abang mau mandi dulu, nanti ngobrol lagi" Rezfan pamit pergi menuju kamarnya

"Hah... Selalu saja begitu respons Abang"

Azizah kembali terdiam dengan pikirannya.

"Apa mungkin Kak Hasyim sudah ada yang lain ya? Makanya Kak Hasyim sedingin itu" monolog Azizah

Tok

Tok

Tok

"Assalamu'alaikum..."

Ucapan salam dan ketukan pintu dari luar mengagetkan Azizah, langsung saja Azizah menghampiri pintu untuk dibukanya.

"Wa'alaikum..."

Deg.

Jawaban salam Azizah terhenti

"Kalian..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencintai KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang