Part 4

10 1 0
                                    

"Hasyim?!"

Azizah terkejut ketika melihat Hasyim sedang berdiri ditempat sepi tak berpenghuni.

"Ngapain lo?!"

"Eh, maaf Pak... Tadi saya kebetulan lewat untuk buang sampah ke belakang Kampus"

"Terserah"

Hasyim pergi dan tidak memperdulikan Azizah.

"Sekarang Kak Hasyim berubah. Mana janji Kakak yang akan menghalalkanku?"

Azizah hanya bisa bermonolog.

Selepas Hasyim pergi, Azizah pun segera meninggalkan tempat itu.

Lailaaa Calling...

"Assalamu'alaikum La?"

"Wa'alaikumsalam"

"Ada apa?"

"Iisshh... Lo ini gimana sih? Katanya mau nemenin gue ke Mall. Eh, kagak deh ke Toko Buku saja"

"Eh iya, gue lupa. Oke terserah mau kemana. Sekarang lo dimana?"

"Tempat parkir"

"Oke gue ke sana sekarang. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Panggilan dimatikan. Azizah bergegas untuk segera menemui Laila yang telah menunggu dirinya.

"Lo tuh kemana sih? Gue cari-cari bahkan muterin nih Kampus"

Setiba Azizah disana, Laila memberondong memberi pertanyaan.

"Iisshh, bisa nggak sih lo nggak heboh kayak gini?!"

Kesal Azizah.

"Yaa maaf..."

Azizah tidak merespons, dan langsung masuk ketika kunci mobil punya Laila telah dibuka tadi.

"Woy?! Kebiasaan"

Teriak Laila. Namun, Aziah tidak menggubrisnya.

Sesampainya di Toko Buku Azizah begitu senang.

Laila ke Toko Buku karena saudaranya yang di Bandung akan berulang tahun, dan Laila akan memberikan hadiah berupa buku.

"Tahu gini, gue bawa uang lebih La"

"Yaa elah, tak apa kali gue yang bayar kalau lo mau"

"Haha... Oke lah"

"Gue ke arah sana dulu, lo cari dulu saja mau yang mana"

"Siap Bosque"

Seraya tanda memberi hormat ke Laila. Laila pergi, dan Azizah kembali mencari.

'Lepaskan, relakan, ikhlaskan'

Judul buku yang tertera begitu mengundang rasa penasaran untuk Azizah.

Tangannya baru saja akan terulur, tiba-tiba ada tangan lain yang telah memegang buku itu.

"Alhamdulillah yaa Allah, hampir saja bersentuhan"

Azizah lega. Setidaknya dirinya masih terjaga.

"Eh, Adek juga mau buku ini?"

Ucap seorang pria seraya mengangkat bukunya.

Dikarenakan tinggi Azizah mungkin hanya sampai dadanya dipria itu kalau dibandingkan. Azizah mengangkat kepalanya dan menunduk kembali.

"Tidak apa Kak, saya cari yang lain saja"

Mencintai KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang