Bab 7. Eunoia
- i'm fine -
Rangga Adelard Alexander. Dimata Key, tokohnya terbentuk sangat naif. Melihat Rangga, Keysa seperti bercermin pada dirinya dimasa lalu. Pria itu jarang mendapatkan perhatian dari Aldrick. Ayahnya menuntut Rangga sebagai pewaris keluarga.
Tapi Rangga tidak suka, pria itu iri melihat Keysa bahagia sedangkan ia berkutat dengan pelajaran administrasi yang Aldrick suruh.
Kebencian itulah yang pada akhirnya menjadi ambisi keji yang tertanam di benaknya. Jadi sewaktu Rangga mendapatkan kabar bahwa Keysa melukai Ananta, pria itu langsung berlari menjambak rambut adiknya. Menyeret dalam jeruji besi yang Kelvin siapkan.
Pada akhirnya sosok itulah yang membuat Keysa meminum air keras. Adiknya mati dengan keadaan mengerikan di depan matanya sendiri. Hati Rangga yang hitam membuatnya kehilangan emosi.
Tapi meskipun sudah membunuh adik kandungnya, Kelvin mengkhianati kepercayaan Rangga. Pria itu membuang Rangga dan menghancurkan keluarganya sekaligus.
Akhir tokoh Rangga adalah plot yang selalu bisa membuat Keysa merasakan emosi yang berlebihan.
Rangga adalah orang yang mendapatkan perlakuan dingin dari Aldrick sedari kecil. Menjadi tiran seolah sudah menjadi watak yang seharusnya terbentuk sebagai giliran. Walau bagaimanapun secara tidak langsung Rangga tetap kakaknya, sifatnya juga tidak jahat dari lahir.
Menjadi antagonis mungkin akibat ia tumbuh dengan tekanan dan ketidakpedulian Aldrick sejak kecil. Tanpa menerima pujian layaknya anak berbakti, Rangga tetap dibuang.
Tokoh yang menjadi licik sedikit demi sedikit karena hidup tanpa mempunyai tempat bersandar dirumahnya sendiri.
Sebelum Keysa masuk kedalam novel, ia membuat batasannya sendiri. Semasa ia hidup, Rara dan Hendrik tidak pernah berhenti membisikkan padanya bahwa lahirnya Keysa Tania adalah sebuah kesalahan.
Jadi Keysa tidak pernah mengeluh, ia tidak menangis meskipun hatinya sakit mendengar kalimat tersebut. Keysa tidak punya teman cerita selain Edgar tapi pria itu juga mengkhianatinya. Menikamnya dengan pisau di depan matanya sendiri.
Setelah mati kemudian melanjutkan hidup sebagai pemeran antagonis, Keysa menyadari kebebasan yang tidak pernah ia dapatkan dulu. Disini, Keysa bisa melanjutkan mimpinya menjadi pemain basket. Ia berusaha meredam semua kekecewaannya sejenak setidaknya sebelum ia mati diakhir cerita.
Tapi menjalankan hidup seperti ini, Keysa merasa seolah dia adalah parasit yang menjijikan. Ia membayangkan tatapan Hendrik dan Ayu yang seolah siap meludahinya dengan kalimat ; hidup kamu memang kutukan, Key.
"Kenapa harus tokoh antagonis?" Keysa bertanya-tanya dalam diam.
Tokoh antagonis adalah figur terpenting dari jalannya sebuah cerita. Dalam artian lain, Keysa ia memegang kendali penuh atas kehidupannya kali ini. Pilihannya hanya dua, membiarkan cerita ini berakhir bahagia atau mengakhirinya sesuai takdir yang ada.
Apapun opsi yang akan ia pilih, Keysa menyakinkan bahwa ia terjebak dalam lingkaran waktu. Jika akhir antagonis adalah kematian, maka itulah yang akan terjadi.
Tapi begitu melihat Rangga, Keysa seolah menemukan sesuatu yang baru. Misi yang harus ia selesaikan meskipun yang bisa ia taruhkan adalah nyawanya sendiri.
Keysa bertekad membuat Rangga bahagia.
i'm fine
"Key," panggilan halus yang terdengar di telinganya membuat si empunya nama menoleh, ia kemudian tersenyum lembut melihat Zia berjalan menghampirinya. "Gue baru tau kalo skill main basket lo udah sehebat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine ( End )
Teen Fiction[ SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT. FOLLOW AKUN PENULIS UNTUK LEBIH LENGKAPNYA! ] - Dalam sehari, Keysa Tania kehilangan semuanya. Keluarga, tunangan sekaligus sahabat, maupun nyawa dalam kejadian nahas tabrak lari setelah ia memergoki sang kekasih berseli...