episode 7

33 17 2
                                    

Happy reading

Dan sesampainya didepan gang rumahku eh ralat rumah keluarga pratama aku meminta nisa memberhentikanku di halte bus biasanya aku menungu bus untuk pergi kesekolah itu saja

"Ra lo enggak apa-apa gue turunin disini aja"ucap nisa

"Ia enggak apa-apa kok"ucapku

"Ya udah gue pulang duluan ya bayy ra"ucap nisa

"Oke makasih ya tumpangannya nis"ucapku

"Selo aja kali ra kayak sama siapa aja"ucap nisa

"Ya udah sana pulang nanti dicariin sama ortu lo lagi"ucapku

"Oke bayy ra"ucap nisa sambil melambaikan tangan dan melajukan mobilnya

"Bayy nis"ucapku sambil melambaikan tanganku

Dan sesudah nisa pergi aku pun berjalan pulang dan sesampainya di depan pintu aku mendengar gelak tawa sangat ramai dan tak asing lagi bagi ku aku membuka pintu dan masuk kedalam dan semuanya menjadi hening tak ada yang berbicara satu pun.

Dan aku berjalan biasa saja menuju kamarku dan mengkunci pintu kamarku.

"Ketuk pintu dulu ini malah main masuk rumah aja enggak ada sopannya"ucap mama

"Dia memang seperti itu sudah lah biarkan saja"ucap ayah

Aku pun langsung saja melempar tasku keatas kasur aku pun langsung menuju kamar mandi melakukan ritual mandiku.

Hanya butuh 30 menit aku sudah memakai pakaian berwarna putih polos dan celana selutut dan aku membaringkan tubuhku diatas kasur empukku dan aku mengambil tasku dan membuka mencari ponselku dan membuka ponselku dan melihat apa saja yang menarik diponsel itu.

"Enggak ada yang menarik dah dari tadi"ucapku pada diriku sendiri.

"Dari pada gue bosen kaya gini lebih baik gue latihan aja pakai gitar"ucapku dan beranjak dari ranjang dan mengambil gitar kesayanganku.

Dan aku mulai memetik gitarku dan mulai bernyayi

Berpisah(Ost Dilan 1991)

Tiba saatnya kita harus berpisah
Engkau sangat baik padaku
Bahwa pernah ada dirimu dalam hidupku
Engkau sangat berarti bagiku

Kini berpisah,sayang
Semoga kita bahagia

Kini berpisah,sayang
Semoga kita bahagia

Suara petikan gitar yang menggiring
Dan ada seseorang yang lewat pintu kamar raya.

"eh siapa tuh yang main gitar"ucap kenentan mengetahui bahwa itu raya

"ternyata lo dek bagus kok suara lo"ucap kenentan pada dirinya didepan pintu kamar raya yang tertutup Tapi tak dapat didengar oleh raya dan kenentan pergi dari situ kedapur untuk makan bersama keluarganya.

Setelah hari ini tersisa hanyalah sepi
Berdoa semoga lekas kembali
Bagaimana mungkin lupa akan dirimu
Sepanjang masih hidup di dunia

Kini berpisah,sayang
Semoga kita bahagia

Kini berpisah,sayang
Semoga kita bahagia

Kini berpisah,sayang
Semoga kita bahagia

Kini berpisah,sayang
Semoga kita bahagia

Semoga kita bahagia

Jam menunjukkan pukul 4 sore.

"Aduh perut gue laper lebih baik gue kebawah siapa tau ibu udah masak " ucapku sembaling meletakkan gitar ditempat semula dan berjalan keluar kamar.

RAYA APRILIA QUEENSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang