17 | bangtan boys

2K 344 16
                                    

Hari demi hari berlalu dan Jungkook kini sudah memasuki minggu ujian akhir. Selama ini ia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Rose dan memberikan materi belajar yang ia terima di sekolahnya.

Ia tidak ingin Rose tertinggal materi walau dirinya tidak sekolah. Jungkook juga sudah cari berbagai macam cara supaya Rose bisa kembali bersekolah.

Seperti saat ini, dirinya berdiri di depan pintu sang ayah dengan perasaan gugupnya. Pria itu mengetuk pintu untuk izin masuk, setelah mendapatkan izin dia langsung masuk ke dalam.

"Ada apa?" Tanya Jiyong melihat sang anak yang tumben sekali masuk ke ruang kerjanya.

"Appa, boleh kah aku meminta sesuatu?" Tanya Jungkook gugup.

"Apa itu?"

"Bisakah kau memberikan Rose beasiswa di sekolah kita saat SMA nanti?" Jiyong yang sedari tadi sibuk dengan berkas kerjanya mengalihkan pandangan ke putranya itu.

"Maksud mu?"

"Appa, kau kan tau bagaimana keluarga mereka. Dan aku juga ingin Rose dapat bersekolah di tempat bagus demi masa depannya, kumohon appa." Jungkook memohon bahkan pria itu sampai bersimpuh di hadapan Jiyong.

Melihat kelakuan Jungkook membuat Jiyong menatapnya tidak percaya. Selama hidupnya, ini adalah pertama kali Jungkook memohon sampai seperti ini.

"Tapi beasiswa bukan hal sepele yang bisa diberikan ke sembarang orang, Kook," balas Jiyong.

"Ayolah appa. Aku akan melakuan apapun asal kau memberikan beasiswa ke Rose, bagaimana?" Usul Jungkook.

"Baiklah, akan appa pikirkan. Tapi, kau harus berjanji untuk mendapat peringkat 1 seangkatan, baru appa beri Rose beasiswa."

Jungkook mulai berdiri dan mengangguk dengan semangat. Sebelum keluar ruangan, pria itu menyempatkan diri memeluk dan mencium appanya sebagai ucapan terima kasih.

•••

Keesokan harinya Jungkook pergi ke sekolah dengan semangat. Dirinya sudah berjanji akan meraih peringkat pertama dan ia akan wujudkan, demi bersekolah bersama Rose.

"Ada apa dengan mu? Tidak biasanya seorang Jeon Jungkook bersemangat seperti ini," ujar Taehyung melihat kelakuan temannya itu.

"Bukan urusan mu!" Ketusnya.

Taehyung memutar bola matanya malas. Ditanya baik-baik malah ngegas. Pria itu kembali menghadap ke depan setelah melihat gurunya masuk.

"Oke anak anak, jangan lupa minggu depan kita ada ujian akhir. Bapak harap kalian semua belajar dengan baik karena ini adalah ujian terakhir juga. Untuk Kim Taehyung dan Jeon Jungkook, bapak harap nilai kalian naik pada ujian akhir ini."

Setelah mengatakan itu, Jung ssaem memulai kelasnya. Kali ini Jungkook benar benar memperhatikan penjelasan Jung ssaem dengan baik. Berbanding terbalik dengan Taehyung yang justru tertidur di sebelahnya.

•••

"Kau tahu, kemarin aku pergi ke cafe Jennie dan bertemu dengan pelayan cantik di sana. Ku pikir dia seumuran dengan kita," ujar Jimin ketika jam istirahat.

Jadi di sekolah ini ada satu kelompok siswa yang sangat populer dibanding dengan yang lain. Mereka menyebutnya sebagai Bangtan Boys. Selain karena populer, mereka juga berasal dari keluarga kalangan atas yang sangat dihormati di Korea.

"Benarkah? Ah, sudah lama aku tidak berkunjung ke cafe Jennie," balas Namjoon. Pria itu terkenal dengan otak cerdasnya dan selalu menjadi andalan sekolah ketika ada perlombaan.

"Hey Taehyung! Bukankah kau sudah pernah bertemu dengan gadis ini?" Tanya Jimin. Taehyung mengangguk sambil meneguk cola di tangannya sebelum membalas pertanyaan Jimin.

"Jennie mengatakan jika gadis itu adalah temannya. Namanya Rose."

Jungkook sedari tadi hanya diam ketika teman temannya membahas tentang seorang 'gadis'. Ia menahan kesal karena 'gadis' yang mereka bicarakan adalah pacarnya sendiri.

"Kenapa dia tidak bersekolah?" Tanya Jin, selaku orang tertua di antara mereka.

"Ku dengar dia di fitnah oleh temannya sendiri yang membuatnya di keluarkan dari sekolah."

"Bagaimana menurut mu, Kook?" Tanya Hoseok melihat temannya yang hanya diam.

"Apa?" Tanya Jungkook balik.

"Kau sering mengunjungi cafe Jennie dan berbincang dengan gadis itu. Tidak ada niatan memperkenalkannya ke kami?"

Jungkook menggeleng mendengar perkataan Namjoon. Enak saja memperkenalkan gadisnya ke orang seperti mereka.

"Dari mana kau mengenalnya?" Tanya Yoongi.

"Ah dia anak dari supir pribadi ku, tuan Seojoon."

Keenam pria itu menatap Jungkook dengan kaget. Mereka tentu saja mengetahui tuan Seojoon karena pria itu selalu mengantar jemput Jungkook dan juga mereka cukup dekat dengannya.

"Wah, kenapa dia tidak pernah bercerita memiliki anak cantik," ungkap Hoseok yang tidak percaya.

"Apa dia sering membawanya ketika bekerja?" Jungkook menggeleng. "Tidak."

Bohong, tentu saja pria itu berbohong. Kalau dia jujur jika Rose sering pergi ke rumahnya bisa saja keenam temannya ini akan sering mengunjungi rumahnya.

"Sudahlah. Akan ada saatnya kita kenal dengan gadis itu." Mereka mengangguk mendengar ucapan Yoongi.

Hari berjalan dan kini sudah waktunya Jungkook pulang sekolah. Sebelumnya ia sudah mengatakan ke Seojoon jika dirinya akan pulang dengan bis karena ada hal penting yang harus ia kerjakan.

Saat ini Jungkook sedang berada di toko bunga langganannya. Ia membeli sebuket bunga untuk seseorang.

"Apa ada acara penting di rumah?" Tanya pemilik toko sambil menyusun buket bunga pesanan Jungkook.

"Tidak. Aku akan memberikan ke seseorang sebagai hadiah saja, imo," balasnya sambil tersenyum.

"Apakah untuk pacarmu?" Tanyanya. Jungkook mengangguk dengan malu. Selanjutnya mereka saling fokus dengan pekerjaannya. Saat bunga sudah selesai Jungkook pergi ke kasir dan ingin membayarnya, namun di tahan.

"Karena ini untuk pertama kali tuan muda membelinya untuk seorang gadis aku akan menggratiskannya. Katakan pada gadis itu salam dari ku. Dan jangan lupa ajak dia bertemu dengan ku jika kalian tidak sibuk."

Jungkook mengangguk dan membungkuk sebelum akhirnya pergi dari sana. Kini ia kembali menaiki bis menuju cafe Jennie.

Saat tiba di depan pintu ia melihat keenam temannya yang sedang berbincang dengan Rose.

"Kenapa mereka tidak pernah membiarkan ku senang sehari saja," gumamnya kesal. Jungkook memasuki cafe, membuat Rose yang sedang berbincang sontak menolehkan kepalanya dan tersenyum.

"Kau habis dari mana? Kenapa membawa bunga?" Tanya Yoongi. Jungkook hanya berjalan lurus dan memberika bunga itu ke Minyoung, tidak lupa mengatakan jika itu untuk Rose.

Ia berjalan dan bergabung dengan keenam temannya yang masih berbincang dengan Rose.

"Jadi, kalian sudah saling kenal satu sama lain bukan?" Tanya Namjoon.

Jungkook yang tadinya ingin mengangguk tertahan ketika mendengar jawaban Rose.

"Tidak."

𝐬𝐡𝐞'𝐬 𝐦𝐢𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang