Seminggu berlalu dan sifat Rose menjadi berubah. Gadis yang suka berceloteh kini menjadi sering diam dan hanya menjadi pendengar pasif.
Perubahan sifat Rose dirasakan oleh orang terdekatnya. Kepribadian ceria gadis itu kini hilang dan mereka tidak tau karena apa itu.
Rose sendiri memutuskan untuk menutup diri dari lingkungan. Ia tidak ingin semua orang selalu memandang jelek ke arahnya dan menghina keluarganya.
Selama seminggu ini Rose terus diteror oleh sticky notes yang berisi hinaan. Bahkan di dalam lokernya banyak terdapat sampah basah yang membuatnya bau.
Tidak sedikit juga yang sering menumpahkan makanan Rose kala makan siang, menghalangi Rose saat berjalan dan yang paling parah menyiram tubuh gadis itu dengan air kotor.
Lisa, Jennie dan Jisoo sudah sering membantu Rose, tapi mereka terus saja berulah. Shin Ha adalah anak pemilik sekolah, jadi percuma juga mereka melaporkannya ke pihak sekolah.
Bahkan selama ini mereka berempat yang selalu disalahkan atas semua kejadian. Lisa dan Jennie bisa saja menjatuhkan nama sekolah itu, tapi Rose selalu menahannya. Ia tidak ingin temannya itu mengeluarkan uang hanya karena masalah sepele.
Rose juga kini tengah berusaha untuk menjaga jarak dengan Taeyong. Mungkin dengan tidak dekat dengan pria itu akan membuat dirinya menjadi lebih aman.
"Kau menjauhi ku?" langkah Rose terhenti karena pria di depannya. Gadis itu mendongakkan kepalanya, mendapati Taeyong dengan susu strawberi di tangan kanannya.
Rose menggeleng dan melangkah menjauhi Taeyong, tapi pria itu menahan lengannya. "Lepaskan aku sunbae, aku tidak ingin ada orang lain yang melihat kita."
Taeyong membawa tubuh Rose ke dinding dan menahannya. "Selama ini kau selalu memperdulikan perkataan orang?" tanya Taeyong. Rose menunduk, menghindari tatapan Taeyong yang sangat mengintimidasinya.
"Rose tatap aku!" seru Taeyong. Dengan ragu Rose mengangkat kepalanya dan menatap Taeyong tepat di kedua matanya.
"Jangan dengarkan mereka. Hiduplah dengan pilihan mu, bukan omongan mereka."
Rose menghela napasnya lalu berkata, "mereka selalu mengganggu ku sunbae. Mereka tidak ingin kita dekat, jadi bisakah sunbae menjauh dari ku?"
Taeyong menatap Rose lekat. "Kau tidak paham Rose."
"Tidak paham apa? Selama ini mereka menjahili ku karena kita dekat. Aku cuma ingin bebas sunbae! jauhi aku, kumohon," lirih gadis itu.
Taeyong memegang bahu Rose dan mencium bibir gadis itu. Susu yang dipegangnya ia jatuhkan begitu saja, tangan kekarnya memeluk pinggang Rose dengan lebut.
Rose yang mendapatkan perlakuan seperti itu sontak mendorong tubuh Taeyong. Namun, usahanya gagal. Taeyong justru mempererat jarak dan semakin menekan ciuman mereka.
Gadis itu hanya pasrah dan membalas permainan Taeyong. Tangannya pun kini bertengger di leher pria itu.
"S-sunbae, kau mengambil first kiss ku," kata Rose setelah ciuman mereka terlepas.
"Ini juga first kiss ku." Balas Taeyong. Kemudian keadaan hening dengan posisi Rose yang masih dipeluk Taeyong.
"Aku menyukai mu," ungkap Taeyong memecah keheningan. Rose menatap ragu ke Taeyong. "M-maafkan aku sunbae," ujar Rose lalu melepas pelukan Taeyong dan berlari menjauh.
Taeyong mengambil susu strawberi yang tadi ingin ia berikan ke Rose lalu tersenyum memandangnya.
Dari kejauhan ada sepasang mata yang sedari tadi menatap perilaku mereka dengan kesal. Rasa bencinya ke Rose semakin menjadi kala melihatnya berciuman dengan Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐡𝐞'𝐬 𝐦𝐢𝐧𝐞
أدب الهواة• 𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐣𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 • Terlahir dari keluarga kurang mampu dan bersekolah di sekolah elit membuat Rose harus menahan malu dari semua temannya. Dipandang sebelah mata adalah hal yang biasa bagi Rose. Apalagi semenjak berita dirinya dan Jung...