feel guilty

434 44 5
                                    

Sejak jimin dalam perjalanan menuju rumah sakit sampai saat ini jungkook tidak pernah berhenti menangis, perasaannya begitu kacau apalagi ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kondisi sang hyung yang terlihat begitu menghawatirkan dengan bibir yang membiru,hidung yang mengeluarkan darah bahkan saat dalam kondisi pingsan hyungnya terlihat mengernyitkan kening ketara sekali merasa kesakitan.

Ia pikir semua ini terjadi karenannya, andai saja mereka setuju untuk membawa bekal yang dibuatkan oleh bibi yoo, mungkin ini semua tidak akan terjadi, andai saja saat membeli makanan tadi ia lebih memperhatikan sekitar hal seperti ini mungkin tidak akan terjadi. Tapi semua kata kata andai itu sudah tidak berguna,semua sudah terjadi. Ia sungguh menyesal, kenapa harus hyungnya kenapa tidak ia saja yang mengalaminya?, kata-kata itu terus saja terputar dikepalanya.

Jungkook benar-benar dalam kondisi yang tidak baik sekarang ia membutuhkan seseorang untuk dijadikan sandaran, tapi saat ini hyung tertuannya belum sampai ia tidak tau apa yang membuat hyungnya sampai begitu lama karena, demi apapun ia sangat membutuhkan hyung tertuannya sekarang, tadi memang teman jimin berniat untuk menemani nya setidaknya sampai hyung nya datang. Tapi, tiba-tiba teman hyungnya itu meminta maaf karena harus pergi untuk menjemput ayahnya di bandara, karena itulah ia sendirian sekarang.

Tap tap tap tap

Suara sepatu yang berbenturan keras dengan lantai membuat jungkook menoleh. Akhirnya seseorang yang ditunggunya datang, hyung tertuanya datang dengan penampilan yang tak kalah kacau darinya, tanpa menunggu lama pun jungkook langsung memeluk sang kakak dengan airmata yang semakin deras mengalir.

Hoseok yang tadinya ingin bertanya apa yang terjadi pada jimin sampai harus dibawa kerumah sakit pun mengurungkan niatnya ketika melihat adik bungsunya terlihat begitu kacau dan langsung memeluknya. Ia membalas pelukan jungkook dan mencoba memberikan kata-kata penenang bahwa jimin pasti akan baik-baik saja. Dia mencoba terlihat baik-baik saja di depan adik bungsunya walaupun sebenarnya ia juga sama kacaunya dengan jungkook. Tapi meskipun begitu ia sebagai kakak tertua harus bisa bersikap lebih dewasa agar bisa dijadikan sandaran bagi adik-adiknya,karena itulah ia harus terlihat kuat.

Hoseok tidak menyangka kalau ancaman yang tadi pagi ia terima bukan sebuah mainan belaka. Tapi, orang itu benar-benar berniat untuk menghacurkan keluarganya. Padahal ia baru akan mempersiapkan rencana untuk mempertahankan keluarganya dari ancaman orang itu, tapi ia kalah cepat orang itu lebih dulu menyerang, tidak memberinya kesempatan untuk melawan. Karena itu mulai sekarang ia akan bergerak cepat agar kejadian seperti tidak akan pernah terjadi lagi pada adik-adiknya, cukup sekali ia membuat adiknya terluka karena lalai ia berjanji mulai sekarang akan mengerahkan segala cara demi menjaga keselamatan Adik-adiknya yang ia sayangi.

                           **●**

Cukup lama mereka berpelukan dan saling menyalurkan ketenangan satu sama lain, hingga suara pintu yang terbuka membuat mereka melepas pelukan satu sama lain dan langsung menoleh ke arah pintu yang menampakkan seorang uissa yang sudah selesai memeriksa keadaan jimin selama 3 jam lamanya. Sepasang kakak adik itu pun langsung mendekati uissa tersebut untuk menanyakan kesehatan jimin.

" bagaimana keadaan adik saya uissa nim, dia baik-baik saja kan?." Tanya hoseok penuh dengan kekhawatiran akan kondisi salah satu adiknya.

Dokter tersebut memberikan senyum teduhnya melihat kekhawatiran kakak dari pasiennya itu.

"Kau tenang saja adikmu sudah berhasil melewati masa kritisnya, tapi maaf untuk saat ini dia belum boleh dijenguk sampai 24 jam berlalu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi pasien agar tetap stabil." Jawab dokter itu.

" syukurlah, baiklah kami akan menuruti perintahmu uissa nim. Tapi, aku ingin tau apa yang membuat adikku jadi seperti ini uissa nim?." Kata hoseok lega disertai dengan pertannyan diakhir.

" Setelah kami melakukan pemeriksaan pada bagian dalam tubuh pasien ternyata terdapat racun pada tubuhnya, saya menduga kalau racun itu berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh pasien." Jelas dokter tersebut.

" Tapi h hyung ku s sudah baik-baik saja kan uissa nim?." Tanya jungkook yang dari tadi diam dengan sedikit tersendat karena efek dari terlalu lama menangis.

" Tenang saja nak, hyungmu sudah baik-baik saja. Jadi jangan khawatir lagi ya, dia sudah baik-baik saja. Baiklah aku harus kembali mengurus pasien lain permisi." Kata sang dokter menenangkan jungkook dan memutuskan untuk pamit untuk memeriksa pasiennya yang lain.

" kamsahamnida." Ucap hoseok dan jungkook bersamaan pada dokter tersebut.

Kini tersisa Hoseok dan jungkook yang memilih untuk menunggu di depan ruangan jimin sampai mereka boleh masuk. Jungkook memang sudah tidak menangis tapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan bersalahnya karena itulah meskipun tidak menangis tetapi jungkook masih terlihat murung, pandangannya kosong. Hoseok yang melihat adiknya begitu kacau pun kembali merengkuh sang adik dan seperti biasa ketika adik-adiknya terluka ia memberikan kata-kata penenang agar adiknya itu bisa atau paling tidak merasa sedikit lebih baik.

Mereka pun menghabiskan hari dengan menunggu jimin dan dengan saling merengkuh memberikan ketenangan dan kehangatan untuk satu sama lain. Dalam hati mereka sama-sama berharap supaya tidak akan ada lagi kejadian buruk yang menimpa salah satu dari mereka.




Annyeong 🙂

Aku kembali untuk bagian selanjutnya dari cerita ini.
Maaf kalau gaje 🙏

Uhhhh gimana dengan mv bts kali ini armyyy?

Bukankah mereka terlihat sangat tampan?? Dan freshh

Uuh mereka memang gak pernah mengecewakan kita mereka selalu luarbiasa🥳😉.

Dan selamat untuk bangtan dan army karena kerja keras kita untuk memecahkan rekor baru tercapai🥳.

Keepjjang👍

BTS AND ARMY BORAHAE💜

We Will Be Always Together [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang