everything will be fine

300 34 12
                                    

" Itu, mmmm.. tentang yang aku lihat di depan tadi. Apa.. tidak, terlalu berlebihan hyung." Tanya jungkook agak sedikit ragu, takut menyinggung perasaan sang hyung.

Jungkook tau semua itu hyung nya lakukan demi kebaikan mereka bersama. Dan ia sebenarnya setuju-setuju saja tapi, dia hanya takut jika nanti akan merasa terkekang karena mungkin sejak kejadian waktu itu hidupnya tak akan lagi sama.

Hoseok tersenyum sendu ketika mengetahui apa yang ingin dibicarakan jungkook dengannya. Dia tau mungkin jungkook merasa tidak nyaman dengan keputusan sepihak yang ia buat tanpa melakukan perundingan terlebih dahulu dengan kedua adiknya. Tapi, ini semua dia lakukan demi menjaga keluarganya agar tetap utuh.

" kenapa?, apa kau merasa tidak nyaman." Tanya hoseok lembut disertai dengan senyum teduh.

" emmm, k kalau aku jujur, apa hyung akan marah?."

" tentu saja tidak, kemarilah duduk di samping hyung."

Jungkook pun menuruti ucapan sang hyung dan duduk tepat di samping hyung nya.

" jadi, apa yang kookie pikirkan?. Apa menurutmu keputusan hyung itu membuatmu tidak nyaman?." Tanya hoseok sekali lagi masih dengan nada yang lembut serta senyum teduhnya.

" t tidak, keputusan hyung sudah benar kok. Hanya saja apa perlu seketat itu hyung?." Jawab jungkook takut-takut.

Hah~

Hoseok menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan takut-takut dongsaengnya. Yah, mungkin dia memang terlalu berlebihan tapi demi keselamatan ke dua adiknya tidak ada kata berlebihan menurutnya.

" Kau tau kook kemarin saat melihatmu sangat kacau dan jiminie terbaring tak berdaya. Kau tau bagaimana perasaan hyung?."

" Pasti sakit." Lirih jungkook

" ya, sakit, sangat sakit rasanya seperti hyung bisa merasakan apa yang kalian rasakan tapi tidak hanya itu, "

Sejenak hoseok menghentikan perkataannya berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh dihadapan sang adik. Sakit, rasanya benar-benar menyakitkan jika harus mengingat tentang kejadian waktu itu. Setelah merasa lebih tenang ia pun melanjutkan kembali apa yang ingin ia ungkapkan pada dongsaeng nya.

" hyung, hyung merasa marah dan kecewa pada diri hyung sendiri. Bagaimana bisa hyung lalai untuk menjaga kalian. Andai, andai saja hyung lebih perhatian lagi pada kalian pasti hal seperti waktu itu tidak akan terjadi. Hyung, hyung tidak akan melihat kalian yang terluka, hyung tidak akan melihat jiminie yang terbaring lemah, hyung juga tidak akan melihat dirimu yang kacau, hiks andai saja hiks."

Sekuat apapun hoseok untuk mencoba membendung air matanya agar tidak jatuh. Tapi, nyatanya tidak berhasil juga, air matanya dengan sendirinya terus mengalir tanpa bisa ia cegah.

"Hyung merasa gagal menjadi seorang kakak untuk kalian hiks. Jadi, t tanpa meminta pendapat kalian h hyung d dengan namjoon dan seokjin hyung memutuskan untuk mengerahkan penjagaan ketat di sekitar kita terlebih kau dan jimin. Maaf kalau hyung terlalu berlebihan, h hyung hiks, hyung hanya tidak ingin kehilangan sumber kekuatan hyung untuk tetap bertahan hidup di dunia yang keras ini hiks. H hyung tidak ingin kehilangan kalian hiks."

Walau susah tapi akhirnya hoseok bisa mengeluarkan semua beban dalam pikiran nya. Meskipun tidak seharusnya dia memberi taukan nya pada dongsaeng nya, apalagi dengan linangan airmata yang tidak henti-hentinya keluar dari kedua kelopak matanya. Setidaknya dengan begitu ia bisa sedikit lega.

Jungkook yang mendengarkan curahan hati sang hyung ikut merasa sakit, melihat hyung nya menjadi menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang menimpa mereka, dia sudah salah mengambil langkah seharusnya dia tidak bertanya jika akhirnya jadi seperti ini, sekarang ia merasa seperti adik yang jahat. Lihatlah dia bahkan membuat hyung tertuanya menangis. Dengan mata yang berkaca-kaca ia pun langsung merapatkan tubuhnya pada sang hyung dan memeluk hyung nya erat.

" T tidak ini semua bukan salah hyung. Jadi, hyung tidak perlu bicara seperti itu. Aku tidak menentang keputusan hyung, aku tau ini semua demi kebaikan kita bersama jadi jangan menangis lagi ya hyung."Ucap jungkook lembut masih dengan memeluk hyung nya. Meskipun matanya berkaca-kaca ia tidak mau menangis. Ia harus menjadi kuat seperti kedua hyung nya yang selalu menguatkan dirinya ketika ia sedang terpuruk.

" Ah~ mian, maafkan hyung hehehe hyung malah jadi cengeng begini huh~ astaga dasar air mata jahat." Ucap hoseok sambil mengelap dengan kasar air mata yang masih saja menetes dari pelupuk matanya.

" Tapi, hyung senang uri dongsangie hyung yang imut sekarang sudah dewasa eoh." Lanjutnya sambil menepuk puncak kepala donsaeng nya,  merasa bangga pada dongsaeng nya yang ternyata sudah bisa berpikir seperti orang dewasa.

"Hyung pikir selama ini aku masih seperti anak kecil?." Rajuk jungkook tak terima dengan ucapan sang hyung yang seolah-olah menganggap kalau dirinya itu baru dewasa,  padahalkan menurutnya ia sudah dewasa dari dulu.

"Aish kau ini, hyung memujimu tapi kau malah merajuk. Dasar anak kecil, maaf ya ternyata hyung salah mungkin tadi dewasamu hanya sesaat saja." Goda Hoseok

"Hyung~, aku kan memang sudah besar bahkan umurku sudah 16 tahun. Bukankah itu artinya aku sudah besar?." Bantah jungkook yang terdengar seperti rengekan.

"Benarkah?." Tanya hoseok tapi terkesan menggoda jungkook.

Sedangkan yang ditanya malah tidak peka kalau dirinya sedang digoda oleh hyung nya. Dan dengan wajah polosnya jungkook malah mengangguk.

"Tapi, mana ada orang dewasa yang merengek kookie. Itu tandanya kau belum besar. Kalau belum besar berarti kau masih anak kecilkan?." Lanjut hoseok sambil berusaha menahan tawa yang ingin menyembur, apalagi ketika melihat dongsaeng nya tertegun mencerna kata-kata baru saja dia ucapkan.

Aigoo tolong aku dari kepolosan dongsaeng ku ini. Hahaha aku hahaha, aku sangat ingin mencubit pipinya astagaaa kenapa adikku sangat polos sih??. Aku kan jadi ingin memakannya. Liat dia bahkan masih memikirkan kata-kataku yang tadi hahaha jungkook, jungkook. Ucap hoseok dalam hati.

"YAKK!!, HYUNG AKU SUDAH BESAR. KOOKIE BENAR-BENAR SUDAH BESAR." Teriak jungkook di depan wajah sang hyung. Dia tidak terima terus digoda dibilang anak kecil oleh hyung nya diakan sudah besar. Camkan itu!, jungkook sudah besar kalau perlu garis bawahi biar lebih jelas.

"Pfffft, aigoo aku sudah tak tahan lagi. Hahahaha kau hahahaha kau memang adik kecil hahahaha."

Bukannya marah karena ketidaksopanan sang adik yang berteriak di depannya, hoseok malah tertawa terbahak-bahak. Dan jungkook? tentu saja merajuk  dia yang kepalang sebal pun memukul-mukul tangan hyung nya. Lagi-lagi hoseok bukannya marah atau mengaduh dia bahkan terus tertawa.

"S Sudah sudah, sudah jungkook hahaha hyung lelah hahaha astaga kau ini hahaha."

Entah dorongan darimana jungkook yang tadi sangat kesal sekarang malah jadi ikut tertawa bersama sang hyung.  ruangan yang tadinya mendung dengan isak tangis sekarang menjadi cerah dengan tawa dari kakak beradik tersebut.

'Teruslah bahagia hyung, kookie. Aku senang bisa melihat kalian tertawa lepas seperti itu. Semoga hanya kebaikan yang akan kami lewati bersama. Amin.' Jimin

Tanpa mereka berdua ketahui ternyata sejak tadi jimin melihat interaksi dan pembicaraan dari hyung dan dongsaeng nya. Dia sengaja diam dibalik dinding didekat tangga agar tidak mengganggu mereka berdua. Jimin bahagia melihat hyung dan dongsaeng nya yang tertawa lepas seperti itu, meskipun tadi ia juga sempat bersedih ketika mendengar ungkapan sang hyung. Ia berharap tidak akan ada lagi kesedihan dalam hidup mereka.





















Tbc.....

Finally bab ini selesai juga😁

Makasih banget buat para readers yg masih setia nunggu cerita aku.

Aku benar-benar terharu baca komen positive dari kalian.🥺🥺

Terimakasih tetap jaga kesehatan dan selalu semangat🙂😁✊🏻

See you 💜




We Will Be Always Together [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang