8.

17 1 1
                                    

Happy Reading team💕


"Kak... Cepet turun kak..." Ucap Mel begitu panggilan tersambung

"...."

"Turun dulu hiks" sahut Mel lalu mematikan sambungan telepon mereka.

Tak lama Dila dan Caca turun dengan wajah panik sekaligus cemas.

Mel hanya menunjuk ke arah karton rokok di depannya membuat Dila dan Caca segera membuka karton tersebut.

Betapa terkejutnya mereka berdua mengetahui isi dari karton rokok yang berada di depan kantor mereka, tanpa banyak bicara Dila segera mengangkat karton rokok tersebut ke dalam kantor.

****

Mel hanya diam ketika Dila mengecek CCTV dengan wajah menahan emosi, mengulang kejadian di waktu yang di sebutkan oleh Mel sambil sesekali mengumpat kasar sedangkan Caca berusaha mengeluarkan isi dari karton tersebut dengan hati-hati.

Kepanikan melanda mereka ber-3 karena seketika Dila mendadak bingung harus melakukan apa dan harus bagaimana, Caca menangis memeluk Dila sedangkan Mel menangis di sofa ruang kerja Dila.

"Udah jangan nangis, gue bingung mau ngapain kalo lu nangis semua" ucap Dila frustasi

"Kamu tuh ya emang ada simpatinya kali yaa" omel Caca keras

"Bukan ga ada simpati Ca!!. Situasi ini terlalu mendadak buat kita mikir pake otak!!" Maki Dila tersulut emosi

"Kak Caca Kak Dilaa bisa ga sih kalian itu tenang" kali ini Mel yang berteriak

Seketika semua hening, diam seribu bahasa. Mel dan Caca hanya memandang isi dari kardus tersebut sedangkan Dila masih berusaha mencari informasi yang bisa di dapatnya sampai secarik kertas mengalihkan perhatian Dila

Dengan seksama Dila membaca kertas tersebut berharap ada sesuatu yang bisa di jadikan petunjuk namun apa daya hanya berisi penjelasan mengapa karton rokok itu berada di kantor Dila

"Dengerin nih gue bacain nih isi surat yang ada di kardus rokoknya" ucap Dila berusaha tenang

Assalamualaikum...

Kepada siapapun yang menemukan kardus ini, tolong jaga dan rawat dia. Saya tidak sanggup merawatnya karena dia anak haram anak hasil perzinahan saya dengan pacar saya.

Usianya baru 7hari, dia lahir tanggal 20 Mei kemarin. Ini ada baju ganti dan Pampers serta ada box susu miliknya.

Jika kalian tidak mau merawatnya maka saya ikhlas kalau anak ini di serahkan ke panti asuhan.

Salam hormat
No name.

Selesai Dila membaca surat tersebut, Caca segera menubruk tubuh Dila dan mendekap erat. Meluapkan semua emosi tangisnya dalam dekapan Dila.

Dila semakin kalang kabut ketika bayi yang mereka temukan itu ikut menangis juga. Mel yang mengerti tentang merawat anak bayi segera menyiapkan susu formula sesuai anjuran pakai.

Mel meminta Caca untuk menggendongnya berharap akan sedikit lebih tenang dan ternyata benar, sambil menikmati susunya bayi tersebut tenang dalam dekapan Caca.

Dila mengetikkan suatu pesan pada seseorang yang entah siapa sambil menunggu Caca kembali menidurkan bayi dalam dekapannya.

Iya Bayi, Bayi laki-laki yang mereka temukan berada dalam karton rokok di depan kantor di hampir tengah malam membuat Dila, Caca dan Mel kalang kabut kebingungan harus berbuat apa.

DilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang