Suamiku guru killer [ON GOING]✓

07 | disappointed

Hi guys

İts me nay🖤

Suamiku guru killer kembali lagi

Alea Mahendra Alexander
Herlangga Fernando Klayton

Buat yg masih bingung dengan nama mereka, udah aku jelasin
Wkwkwkwk

Terus terus aku tuh mau ngucapin banyak terimakasih sama kalian karena masih setia baca dan udah komentar, apalagi vote. Pokoknya luangin waktu berharga kalian buat baca cerita aku yg gak jelas

Dan seharusnya Minggu Kemarin aku up tapi karena keasikan nonton review sikopet eh kebablasan gk inget buat berimajinasi nulis nih cerita

Ya pokoknya stay terus sama cerita aku

Sebelum next ke part selanjutnya aku mau kasih tau , jadi sebenernya cerita ini tuh belum masuk ke cerita suamiku guru killer seperti judul. Atau ke awal cerita

İni hanya sebagian kecil dari masa bar-bar alea di SMA aja. Dan tokohnya bakal ganti-ganti, apalagi herlangga yang bakal banyak banget kejutan

İntinya baca aja dulu ikutin terus kelanjutannya 💜

Terimakasih udah baca kalimat gak jelas diatas, tapi itu wajib di baca supaya kalian penasaram sama ceritanya

Happy reading guys💜💜

Don't forget for koment and klik start

Part sebelumnya

"Kamu harusnya bisa mengontrol emosimu. Dan biarkan aku menjelaskan segalanya" ucap herlangga, alea masih terdiam

"Kamu tau luka ini akan sangat menyakitkan bagiku, harusnya aku yang terkena pecahan kaca itu bukan kamu"

"Kamu tau, walaupun semuanya terlambat tapi aku memahami satu hal. Kamu masih mencintai prince charming mu. Dan maafkanlah prince charming mu yg tidak tau diri itu" tutur herlangga lembut dan perkataan romantis nya

"Nah sekarang sudah tidak apa, tapi sebaiknya kaki mu di potong" ledeknya dan pergi berlalu meninggalkan alea yang sedang berfikir mencermati beberapa kata dalam ucapan herlangga

"Lele ? Prince charming ? Sebaiknya kakimu di potong?" Semua kalimat yang mengingatkan akan masalalu nya kini berputar di kepalanya

"Kenapa melupakanmu sesulit ini ? Jika akhirnya kita tidak pernah bertemu. seharusnya kamu tidak datang saat itu dan membuat janji konyol yang tidak bisa kamu tepati" isaknya tangisnya pecah memenuhi ruangan milik papahnya dengan kondisi berantakan

Part selanjutnya

Dengan kaki yang sakit alea memaksakan dirinya berjalan keluar dari ruangan papahnya, beberapa mata tertuju menatap alea tak percaya karena kondisinya tidak seperti biasanya... Baju yang acak-acakan, kaki yang pincang akibat pecahan vas, dan wajah yang sembab

Tak peduli lagi dengan ucapan siswa lainnya tentang dirinya, satu kata yang ia rasakan saat ini. Sakit! Sakit akan perkataan mamahnya yang berbicara keras dan Membentaknya karena gurunya