PART 1

18 10 1
                                    

Samar cahaya Mentari menampakan dirinya pertanda pagi telah datang ayam pun mulai berkokok dan tukang bubur pun mulai memukul mukul mangkok dagangannya. Emak pun membangunkan ku supaya aku bangun dan bergegas berangkat ke sekolah.

"Januarrrr ayok bangun massa kalah sama ayam sih" Ucap Emak sambil membawa satu ember air dan mengguyur ku.

"Berisik Mak Januar masih ngantuk", menjawab dengan suara khas bangun tidur, Aku tak mempedulikan tubuhku yang basah kuyup oleh guyuran air emak.

"Nak, Ayok bangun Nanti kesiangan, Nanti kamu telat, Masa murid baru telat" Ucap Emak sambil mencium keningku dan berlalu pergi keluar kamar.

"Iya Mak, Ini udah bangun" Sambil melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka kemudian bersiap siap kesekolah.

"Wahh, Kalo dipikir pikir gue ganteng juga yaa kalo rapi gini" Gumamku menatap cermin dan sambil membereskan rambutku oleh sisir.

Sesudah Bersiap siap kemudian aku pergi dari kamar menuju ruang makan dimana orang tua ku sudah menunggu dimeja makan untuk sarapan.

"Januar, Tumben Kamu hari ini bangun pagi" Sahut Babeh.

"Ya iyalah Januar kan rajin hehe". Timpalku.

"Iya, Kalo ga diguyur pake air seember ga bakal bangun sampe tahun baru" Sahut Emak.

Setelah tiba Disekolah.

Aku kemudian memarkirkan mobilku ditempat yang sudah disediakan untuk kendaraan, Iya benar parkiran sekolah.

"Huuh, Akhirnya sampai juga, Untung nggak telat" Ucapku sambil Menghela nafas panjang.

Akupun keluar dari mobil, Akupun berjalan menuju ruang kepala sekolah, Aku yang sedang menyusuri koridor sekolah banyak siswa dan siswi yang melirikku, Ada Juga Yang berkata kagum dan juga iri karena penampilan ku ini.

Aku yang sedang melihat kanan kiri tak menemukan ruang kepala sekolah, Tiba tiba aku bertabrakan dengan dua orang yang berada di depanku.

Brukkk...

"Lo nggak apa-apa?"

"Ada yang luka ga?"

"Kok Aneh ya sepertinya gue nggak asing lagi deh sama suaranya?" Batinku.

Kemudian mereka pun mengulurkan tangan mereka. Dan Aku pun langsung membalas uluran tangan mereka untuk membantu diriku bangkit.

"Gak Apa-apa kok, Makas--!" Ucapku.

Belum selesai ngomong, Aku mengganga karena kaget! Ternyata orang yang menabrak ku adalah sahabatku waktu SMP dulu.

"Asep, Ucup!!" Teriakku sambil merangkul mereka berdua.

"Januar!!" Mereka juga Berteriak Sambil Membulatkan mata mereka, Karena kaget melihatku.

"Isssh isssh, Apa-apaan sih teriak deket kuping gue, Kalo jadi budek gimana? Mau tanggung jawab lo" Ucapku kesal.

"Iya Maaf, Soalnya gue kangen banget sama lo" Ucap mereka serempak sambil senyum-senyum sendiri.

Oh iya, Mereka Adalah Sahabatku waktu aku SMP dia Asep Alexander dan temannya Ucup Samuel.

"Januar, Gue kangen Banget sama Lo" Ucap Asep.

"Iya, Gue Juga kangen sama lo, Eh tapi? Kok lo nggak ngabar-ngabarin kita kalo lo mau pulang sih" Ujar Ucup dengan nada memelas.

"Hehe gue lupa, Soalnya gue buru-buru kesininya jadi nggak sempet ngabarin kalian" Jawabku cengengesan.

"Btw and the baswey, Kabar kalian gimana?" Lanjut ku.

"Baik kok" Jawab mereka serempak.

"Kalo lo gimana kabarnya?" Lanjut Ucup.

"Baik," Jawabku.

"Ouh Iya gue mau ke ruang kepsek, Anterin yuk soalnya gue nggak tau ruangan nya dimana, Soalnya dari tadi gue udah nyari-nyari tapi nggak ketemu-ketemu, Plis anterin gue sih" Ucapku sambil memohon.

"Ayok," Ajak mereka serempak.

Akhirnya aku dan dua sahabat ku pergi ke ruang kepala sekolah, Sekolah yang cukup besar ini membuatku pusing mengelilingi nya. Ditengah perjalanan menuju ruang kepala sekolah kami banyak bercerita.

"Ohh iya Jan, Lo nggak keluar negeri lagi" Tanya Asep.

"Nggak, Gue nggak akan balik kesana lagi soalnya gue mau ngelanjutin sekolah gue disini aja" Ucapku.

"Terus, Penyakit lo gimana?" Tanya Ucup.

"Udah Agak mendingan sih" Jawabku.

"Terus, Lo kan belum sembuh total?" Tanya Ucup.

"Dan Juga Lo kan harus terus Check Up?" Lanjut Ucup.

"Gimana Lo Mau Check Up, Sementara lo disini?" Lanjut Ucup kembali.

Pertanyaan demi pertanyaan yang mereka tanyakan kepadaku membuatku sedikit pusing dan risih dibuatnya, Tapi ya mau gimana lagi soalnya aku nggak terlalu hafal tentang sekolah ini jadi aku harus diantar oleh dua orang gila ini.

"Gue pulang ke Indonesia ini karena udah sembuh bodoh. Karena gue udah agak sehat, Jadinya gue pulang kesini dan memilih sekolah disini." Ucapku yang sedikit kesal karena pertanyaan mereka.

"Karena kata orang tua gue, Lebih baik gue pulang dari luar negeri karena nggak ada yang ngawasin kalo disana, Jadi takut terjadi apa-apa, Lagi pula gue agak sehat kok, Gue juga disini sambil berobat jalan" Lanjutku dengan panjang lebar.

"Ouh iya, Dada lo masih sering sakit atau sesek nggak?" Ucap Asep khawatir.

"Kadang-kadang sih, Sakit" Jawabku jujur.

Aku dan kedua orang bodoh itupun telah sampai didepan ruang kepsek, Akhirnya aku bisa bebas dari kebisingan mulut mereka.

"Udah nyampe nih" Ujar Ucup.

"Oh iya, Maaf ya Januar kita mau ke kelas dulu soalnya udah mau masuk" Lanjut Asep.

"Iya iya, Makasih ya udah anter gue kesini" Jawabku.

"Iya sama sama" Teriak mereka bersamaan sambil berlalu meninggalkan ku.

Setelah tiba di depan ruangan kepala sekolah, Aku memberanikan diri untuk mengetuk pintunya meski aku belum siap untuk bersekolah hari ini.

Tok Tok Tok...

"Assalamu'alaikum, Permisi" Ucapku.

"Waalaikumsalam, Ayo masuk sini" Ucap Seorang ibu yang sedang berada di dalam ruangan kepsek tersebut.

"Kamu Murid baru itu ya, Kalo nggak salah kamu anak dari pak Bramasta ya?" Tanyanya.

"Iya Bu, Saya anak dari keluarga Bramasta, Bramasta itu papa saya Bu" Jawabku.

"Kalo gitu perkenalkan nama saya Ibu Nina" Ucapnya sembari memperkenalkan diri.

"Kenalkan nama saya Januar Abraham, Bu Nina" Jawabku.

"Ayok, Ibu antar ke kelas, Karena sekarang Ibu adalah wali kelas, Dikelas kamu. Dan juga sekarang Ibu akan mengajar dikelas jadi ayok sekalian ibu antar" Ujarnya sambil keluar menuju kelas. Yang diikuti oleh ku dibelakang.

Setelah berjalan menyusuri kelas akhirnya Aku dan Bu Nina sampai di suatu kelas yang hening, Nampaknya wali kelas ku termasuk orang yang jahad,ketat, dan disiplin.

Bu Nina pun langsung masuk kedalam kelas, Sedangkan aku masih menunggu diluar karena aku adalah murid baru yang tak tahu apa-apa.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap Bu Nina menyapa murid-muridnya dengan ramah.

"Pagi juga Bu" Jawab mereka serempak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayok silahkan masuk" Ucap Bu Nina Mempersilahkan ku untuk masuk kedalam kelas kemudian akupun memperkenalkan diri dihadapan murid yang berada di kelas tersebut.

"Halo semuanya, Perkenalkan namaku Januar Abraham" Ujarku.

JANUARI VS DESEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang