"Sak... Kok Gibran ngga masuk-masuk yah?" tanya Nayva yang sedang berada di lab fisika.
"jangan nanya gw. Gw jelas-jelaz gk tau" ujar Sakha cuek.
"yee biasa ae kali. Lagian gw nanya aja. Kan biasanya di nongol sama si marcha" ujar Nayva. "eh tapi kata lo gw mirip yah sama Marcha?" lanjut Nayva.
Sakha menutup bukunya kemudian beralih mengambil lembaran lks yang ada di pojok lab.
"iyamirip. Cuma yah itu. Bedanya cuma dua. Dia lesung lu gingsul. Dia pesek lu mancung"ujar Sakha acuh, sebari menekan kata Pesek.
"biasa aja kali ngomong peseknya" ujar Nayva yang masih berputar dengan soal lksnya.
Sakha menghampirinya dan mulai memberikan lima lembar lks lainnya.
"kerjain yang ini juga. Kalau gw ngerjain yang newton" ujar Sakha.
Nayva mengangguk-angguk. Kemudian lanjut mengerjakan soal lksnya.
***
Seorang cowo berjaket merah dengan kacamata bulat tersenyum di saat mulai memasuki rumah sakit.
Senyum nya terlihat cool dan bergaya ala opa-opa korea. Walau kebanyakan orang beranggapan yang memakai kacamata itu culun. Tapi tidak berlaku dengan cowo bernama Glenn Nathanio Terasvero yang biasa di panggil Nata Atau Nathe
"bi Inah. Gimana keadaan Gibran" ujar Nathe.
"eh den Na. Emm penyakitnya kambuh den dan sekarang belum sadar" lirik bi Inah.
Nathe mengangguk-angguk. Pasalnya sudah dua tahun ia tidak bertemu Gibran yang notenya adalah sepupunya. Dan juga Nathe merindukan seorang gadis. Gadis yang dulu sering mengisi kekosongan harinya saat di Surabaya, dan juga penyelamat saat dia di bully waktu masih berpakaian nerd.
"gw udah lama ngga ketemu lo yah Barn? Eh sekalinya ketemu gw ngga bisa liat lo karena lo masih di periksa. Dan ngomong-ngomong. Lo masih inget Adisty gak? Cewe penyelamat gw yang cinta mati sama lo. Tapi dia dimana ya sekarang" monolog Nathe.
Tak lama dokter keluar dan langsung berbicara dengan bi Inah. Saat itu juga, Nathe masuk ke ruang inap Gibran.
Dari situ Nathe melihat warna mata Gibran dari hitam berubah menjadi biru, dan Nathe tau sekarang yang mengambil alih tubuh Gibran adalah Luna. Kepribadian ganda Gibran yang sifatnya sangat humoris dan juga kejam.
"Nathe..... Gw udah lama gak ketemu lo" ujar Gibran sebari tersenyum.
"gw mau nya ketemu Gibran bukan badan Gibran jati diri Luna" ujar Nathe acuh.
"biarin aelah. Gibran masih gak mau balik. Katanya sampe Chichi sama umah balik dia baru balik" jelas Gibran-Luna.
"lu sama Gibran masih manggil mamah papah lo Umah Chichi... Cih ngga nyambung" level Nathe.
"udah kebiasaan" ujar Gibran-Luna.
"ouhh. Eh betewe masih inget Adisty?" tanya Nathe.
"gw si inget tapi Gibran mah kagak tau. Tapi Akhir-akhir ini juga Gibran sering di kejar-kejar cewe yang namanya Nayva" jelas Luna.
"mungkinkah itu lo dis?" monolog Nathe.
***
"Sakha.... GIBRAN MASUK RUMAH SAKIT.... Anterin gw ke sano" ujar Nayva histeris.
Sakha menghembuskan nafas kasar kemudian mengangguk.
"di otak lo cuma ada Gibran yah? Gw cuma pengen tau. Apa pernah, gw ada di hati lo Nay" monolog Sakha kemudian berjalan ke arah perkiraan.
Tak lama Sakha kembali dengan motor ninjanya. Nayva yang tak mau buang-buang waktunya langsung menaiki motor Sakha.
***
Sesampainya di rumah sakit. Sakha menghampiri seorang yng Nayva dengar Sakha memanggilnya dengan nama Glenn.
"eh Glenn. Lo apa kabar? " Sakha mulai berbasa-basi.
"alhamdulillah. Lo? Pasti baik kan. Lo sama siapa ke sini" tanya Nathe
Sakha tersenyum kemudian menarik tangan Nayva agar berdiri di sampingnya. Seketika.
"Nathe"
"Disty"
Keduanya berbicara bersama dengan nada penuh keterkejutan.
"kalian saling kenal? " tanya Sakha heran.
"lo sahabatan sama Nayva? Tumben bat lu mau sahabatan sama cewe" kekeh Nathe.
"kalian saling kenal? " tanya Sakha sekali lagi.
Keduanya mengangguk.
"dia mantan sekaligus cinta pertama gw" ujar Nathe.
***
Jangan lupa tinggalkan jejak....Ini part paling pendek wkwk
SalamAuthor:
Valdha Vanessa S
KAMU SEDANG MEMBACA
Popcorn Nayva
RandomNamanya Nayva. Gadis bergingsul ini dengan setia, selalu menunggu sang idola menjadi kekasihnya. Perbuatan nekat dan ekstreme yang ia lakukan, awalnya berdampak buruk baginya. Tapi ada banyak rahasia yang di balik ini yang di sembunyikan oleh semua...