Siapa Cewe Itu?

19 4 0
                                    

"Sak... " panggil Nayva di tengah-tengah keributan jamkos.

  Sakha yang sedang membaca buku Sains pun langsung menoleh sebari mengangkat satu alisnya.

"Gibran satu agensi ngga sama lo??"  tanya Nayva.

  Sakha memandang Nayva dengan tatapan yang sulit di artikan.  Bagi Sakha pribadi,  ia sangat membenci orang yang sedang,  sudah atau akan membicarakan mantan sahabat di depan dirinya. Tetapi,  itu tidak berlaku dengan gadis di sampingnya yang notenya adalah seorang yang baru satu hari memasuki kehidupannya.

"dulu iya.  Sekarang ngga" ujar Sakha sebari mengguncang tas di pundak kirinya.

"ouhh.  Eh lo kok balik?  Kan blm waktunya balik" tanya Nayva kepo.

"ini udah waktunya balik.  Liat aja,  semuanya pada keluar kelaskan" ujar Sakha.

"eh..  Sorry gw ngga tau" balas Nayva dengan cengengesan.

Sakha dan Nayva pun  keluar dari kelas bersama.  Tatapan-tatapan ganas dari fans club Sakha mulai mengganggu Nayva secara terang-terangan. Nayva yang mendengar beberapa bisikan yang menyakitkan langsung menyumpal earphone ke telinganya.

"jangan di dengerin. Soalnya cuma lo satu-satunya cewe  di sekolah  yang bisa deket sama gw dan Sakha" ujar Jojo dengan percaya diri di atas Awang-awang.

"gw doang lo nya kaga.  Buktinya tu si Marca lo gangguin terus.  Sampe si itu ngamuk" ujar Sakha.  Bagi dirinya bicara mengenai nama Gibran adalah hal yang haram dan tidak boleh di lakukan, maka dari itu Sakha menyebut Gibran dengan sebutan si itu.

"si itu siapa si? " tanya Nayva polos.

"kepo"  ujar Sakha dan Jojo berbarengan.

  Nayva mengerutkan kening dan memandang seorang yang tak asing.  Ia terus memandang keduanya hingga jarak ia dan kedua pria itu hanya beberapa meter.

"eh,  Nayva mau cari Adit dulu ya.  Siapa tau ketemu Gibran hehe" ujar Nayva dengan kekehan manis.

Sakha dan Jojo pun mengerutkan dahi dan langsung berjalan mendahului Nayva. 

"adit sapa? "tanya Sakha pada Jojo.

"tumben lo nanya soal gituan?"  tanya balik Jojo.

"yeh si kampret.  Gw nanya malah balik nanya,  gimana si lo" ujar Sakha sedikit sewot.

"gak tau.  Bukannya adit dah pindah ke Sma Trisakti? "

  Nayva berjalan mendekati,  keduanya.  Dan benar saja,  yang berpakaian putih biru Smp 155 Jakarta adalah adit dan yang di sebelahnya adalah idola yang selama ini ia gemar. 

"Adit"  panggil Nayva dan membuat keduanya menoleh ke arahnya.

"eh kak. Tadi gw mau jemput lo karena ayah ngga bisa.  Tapi malah ketemu,  idola lo" ujar Adit sebari melirik ke arah Gibran.

"Adit? kakak? Dan Ayah?  Ayah lo bukannya meninggal dan lo ngga punya kakak? Terus nama lo kan Vero" tanya Gibran.

"bunda angkat gw ganti nama gw pas masih di panti,  terus ini kakak cewe gw,  dan ayah yang itu ayah angkat gw.  Btw kenalin ini Naynay popcorn" ujar Adit.

"nama gw Nayva Adisty Aurels.  Adit" ujar Nayva.

"oh.  Lo dah kenal gw kan?  Yaudah gw pergi dulu.  Jaga adek lo ya" ujar Gibran dan langsung berjalan menghampiri gadis manis yang tengah melambai-lambaikan tangan sedari tadi ke arah Gibran.

  Melihat pemandangan itu membuat Nayva menatap nana ke arah dua sejoli itu.   Siapa gadis itu? Dan kenapa Gibran menggandeng gadis itu.

"itu siapa si dit? "tanya Nayva heran.

Popcorn NayvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang