Bismillahirrahmanirrahim
***
Jatuh cinta rupanya semanis ini, bila kita jatuh cinta pada kekasih yang sudah menjadi halal untuk kita. Sebab mencintai Karena-Nya diatas ridho-Nya untuk berusaha menggapai jannah-Nya.
Skenario Terindah
Rani Septiani & Intan Fatimah***
Afifah melenguh sesaat sebelum ia tersadar dari pingsannya. Ia pingsan selama setengah jam sedang Zikri dengan setia duduk di ranjang di samping istrinya sambil terus memijit tangan Afifah yang dingin.
"Sayang? Alhamdulillah kamu sadar." Zikri berucap dengan mengemgam tangan istrinya khawatir.
Wajah Afifah pucat, namun kini berangsur kembali normal. Zikri membenarkan bantal agar Afifah bisa duduk dengan nyaman lalu meminumkan air putih sedikit demi sedikit, hingga Afifah merasa lega.
"Gimana? Udah enakan."
Afifah hanya mengangguk sebagai jawaban. Zikri sebenarnya penasaran kenapa Afifah pingsan. Ia melenggang ke dapur untuk memasak and istrinya makanan karena istrinya sedang tidak enak badan.
"Mungkin ia kelelahan ya? Tapi awalnya kan dia baik-baik saja Sesaat sebelum ..." Zikri tampak berpikir, ia bermonolog tatkala sudah sampai di dapur dan mulai membuat bubur.
"Sebelum ia naik motor. Apa mungkin Afifah takut dengan motor atau takut masuk angin karena naik motor?" lanjutnya masih bermonolog.
Sebaiknya saya tanyakan jika dia sudah baikan. ucapnya dalam hati sembari tersenyum.
Zikri kembali setelah bubur yang di masaknya jadi. Afifah tengah terbaring, namun kini ia tidur bukan lagi pingsan. Zikri membangunkan Afifah yang sudah membaik. Wajahnya sudah Kemabli berseri dan tidak pucat lagi
"Makan yuk. Saya buatin bubur buat anti."
"Buat siapa?" tanya Afifah mendekatkan wajahnya pada Zikri.
"Bu-buat anti." Jantung Zikri tak karuan tatkala wajah istrinya yang menurutnya sangat cantik sangat dekat dengan wajahnya.
"Ish, buat siapa."
Zikri berpikir sejenak lalu kembali berucap, "Buat sayangnya saya."
"Nah gitu, kan enak didengarnya. Sekarang ustadz_ eh maksud saya kak Zikri peka ya."
"Oh mulai berani ya istri saya yang cantik ini gombal."
"Biar, sama suami sendiri ini kan. Kan kata kakak. Kalau suami istri semuanya berpahala. Kakak kan pernah bilang sama Afifah."
"MasyaAllah pintarnya istri saya." Zikri berucap sambil mencubit hidung Afifah.
Afifah malah membalasnya dengan sama-sama mencubit hidungnya Zikri kemudian mereka tertawa bahagia. Memang, Jatuh cinta rupanya bisa semanis ini, bila kita jatuh cinta pada kekasih yang sudah menjadi halal untuk kita. Sebab mencintai Karena-Nya diatas ridho-Nya untuk berusaha menggapai jannah-Nya.
***
Embun masih terasa di berbagai arah. Suasana sejuk begitu terasa pagi ini. Namun langkah santri dan santriwati sudah terdengar di berbagai arah, mungkin karena mereka sudah mulai berangkat sekolah seperti biasa. Afifah dan Zikri tengah berada di pondok pesantren Darul Hikmah. Afifah ikut dengan suaminya yang mengajar di pondok tentunya. Sebab Zikri sudah mulai mengajar setelah libur pernikahan, sedang Afifah tidak lagi mengajar karena bukan lagi abdi pondok. Ia resmi menjadi istri dari putra pemilik pondok. Walaupun begitu Afifah selalu mambantu kegiatan yang berada di pondok. Afifah selalu membantu mengurus perbelanjaan untuk bahan makanan para santri. Walau Zikri sempat melarang karena untuk masalah belanja bahan pokok seperti makanan para santri sudah ada yang mengatur yaitu khadimah[1]. Namun Afifah selalu meminta izin untuk membantu dan membuat Zikri semakin mencintai istrinya karena sikapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Terindah [TAMAT]
Spiritual[Spiritual - Romance] Cinta indah bila melibatkan Allah dalam cinta itu. Tapi bukankah sebuah cinta harus punya sebuah pondasi? Pondasi cinta adalah kepercayaan. Tapi tidak untuk seorang perempuan yang salah dalam mengambil langkah. Sebuah ikatan ya...