**
Menguap.
Lalu bangun seraya mnyibakkan selimutnya. Membuka gorden jendela dan masuk ke kamar mandi.
Menggosok gigi dan membersihkan wajah.
Melihat dirinya di cermin, menatap datar pantulan wajahnya kala mengingat kejadian seminggu yang lalu.
'Jaebum dan Hana duduk berdampingan dengan Mark dan Jinyoung yang berada dihadapan keduanya.
"Aku tidak berkencan dengan Dahyun" Ucap Jaebum membuka obrolan. Tangannya bertaut dengan tangan Hana
"Kau harus percaya padaku, Aku mencintaimu." Ucap Jaebum seraya menatap manik Hana tulus.
Hana diam.
Tak tau harus menjawab apa.'
Hana membasuh wajahnya sekali lagi lalu mengambil handuk yang tergantung dibelakang pintu kamar mandi dan me Lap wajahnya.
Jaebum tidak menjelaskan alasannya kenapa bisa berita itu muncul di situs resmi agensi naungannya.
Tentusaja Hana bingung.
Dia sedikit kecewa memang
Tapi dia juga tidak tau harus berbuat apa.
Dia hanya bisa percaya.
Percaya.
Tapi, ia gelisah. Hatinya mulai goyah. Ragu untuk mempercayai Jaebum disaat tidak ada kejelasan.
Lalu berjalan keluar kamar, menghampiri Ibu, Ayah dan adiknya yang sedang memakan sarapan.
"Noona baru bangun? Aku kira sudah berangkat bekerja." Ucap Haesung melirik Hana yang duduk disampingnya.
"Kau tidak bekerja?" Tanya Tn. Shin
"Tidak. Aku mengambil cuti. Aku lelah" Balas Hana membuat keduanya mengangguk paham
"Mau jalan jalan hari ini?" Tanya sang Ibu (Ny. Shin)
"Iya. aku mau bertemu Sasa siang nanti di Kafe" Balas Hana
"Kau sudah berbaikan dengan Jae?" Tanya Tn. Shin
"Ah Appa, memang nya kapan aku bertengkar dengan dia?" Ucap Hana mendelik sebal
"Appa kan hanya bertanya." Ucap Tn. Shin seraya tersenyum
"Seminggu yang lalu bukankah kau pulang seraya menangis Noona?" Ucap Haesung menggoda kakak nya
"Yak! Tidak usah dibicarakan lagi. Sudah selesai. Sudah aman. " Ucap Hana kesal seraya mengetuk kepala Haesung dengan Sendok yang dipegangnya. Membuat Haesung meringis.
"Sudah. Cepat habiskan Haesung. Sudah siang. Nanti terlambat sekolah." Ucap Ny. Shin
"Sudah selesai Eomma. Kalau begitu aku pergi dulu. Dah Appa, eomma dan Noona menyebalkan." Ucap Haesung seraya berlari menghindari pukulan Hana
Membuat Appa dan Eomma nya yang melihat hanya menggeleng gelengkan kepalanya maklum. Sudah terbiasa dengan suasana pagi hari yang diawali keributan.
**
"Kau sudah menunggu lama?" Tanya Sasa seraya mendudukan dirinya dikursi hadapan Hana
"Tidak. Aku juga baru sampai." Ucap Hana
"Oh ayolahh. Mana senyum menyebalkan mu itu?" Ucap Sasa
"Apa?" Tanya Hana
"Kau ini! Ayo kita jalan jalan saja. Jangan murung seperti itu. Kelihatan sekali kalau kau sedang ada masalah." Ucap Sasa seraya menyeruput minuman punya Hana. Membuat sang empu menepuk lengan Sasa pelan. Sedangkan Sasa menyengir saja ketika ditepuk oleh Hana
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionAku...Hanyalah satu dari berjuta juta Fangirl di dunia yang beruntung. ~Shin Hana~